"Tidur, Az," kata Farrel kepada Azka yang sedang diam dengan tatapan kosong menatap kamar Aubrey dirawat.

Azka hanya diam, tak menjawab.

"Aubrey pasti sadar, tenang aja. Sekarang, lo tidur. Besok pas lo bangun, insya Allah Aubrey juga udah bangun," tambah Farrel.

Azka tetap diam dan tidak menoleh sedikitpun.

"Az, please deh. Gue tau, lo sedih karena Aubrey kecelakaan. Disini juga bukan lo doang yang sedih, tapi kita semua juga sedih. Gue, mama, papa, apalagi orang tuanya Aubrey sama Alex. Mereka cuma punya dua anak, dan kedua anak itu sekarang lagi kondisi kritis dan koma. Ayolah, istirahat. 3 hari lo diem gini aja," kata Farrel menasehati Azka.

"Iya, ini gue mau tidur," ucap Azka akhirnya.

Kemudian, Azka pun menyenderkan tubuhnya di kursi. Wajahnya menengadah ke atap rumah sakit, matanya perlahan-lahan terpejam.

Aku kangen kamu, Aubrey..

                                        🥀

"Permisi, kalian dari keluarga Alex Putra?" Tanya seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan tempat Alex dirawat.

"Iya, kami dari keluarganya," jawab papi Alex.

"Alex sudah bangun, tetapi masih lemas. Kalian boleh masuk kedalam, tapi tolong jangan berisik dan membuat pasien kelelahan ya,"

"Alex... sudah bangun, dok?" Tanya mami Alex dengan antusias. Dokter hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Gimana kabar Aubrey?" Tanya Azka kepada dokter tersebut. Seluruh orang yang tadinya bahagia mendadak sedih kembali karena masih ada satu anak mereka yang dalam kondisi koma.

"Mohon maaf, untuk saat ini, Aubrey masih dalam kondisi koma. Benturan di kepalanya cukup keras sehingga terjadi sedikit kerusakan otak, butuh waktu lama untuk menyembuhkannya," jawab dokter.

  Azka diam. Sedih, marah, yang ia rasakan. Azka pergi dari depan ruangan Aubrey, entahlah,  Azka ingin pergi dari sini rasanya terlalu sakit kalau melihat Aubrey terluka.

"Azka! Kamu mau kemana?!" Papa Azka berteriak, Azka tidak menggubris sama sekali ucapan papanya. Azka terlalu kacau.

🥀

Disini Azka sekarang meluapkan segala kekesalan nya pada tuhan.

Rooftop rumah sakit.

Perlahan demi perlahan, Azka menghisap sebatang rokoknya. Memang sedari dulu, ia sering merokok. Tetapi seiring datangnya Aubrey, ia jadi tidak pernah merokok. Itu karena Aubrey yang selalu melarangnya menghisap benda kecil berbahaya itu. Dan kini, wanita yang selalu melarangnya itu sedang di masa koma sehingga tidak bisa melarangnya.

"Brey, aku ngerokok. Maafin aku ya, aku stres, penghilang stres aku cuma dua. Kamu dan rokok," gumam Azka. Setetes air mata pun terjatuh lagi dari matanya.

"Lo gak malu Aubrey disamain sama rokok? Hah?!"

Azka diam. Ia hafal betul suara tersebut. Azka tak menoleh sedikitpun, ia tetap tertunduk sedih.

"Gue butuh waktu sendirian, Rel," ucap Azka.

"Sampe kapan? Udah cukup waktu lo sendirian. Sekarang, lo harus turun kebawah. Gue tau, lo sedih karena Aubrey masih koma dan kritis. Tapi, lo juga harus turut bahagia karna Alex udah bangun dari koma! Lo juga harus yakin, kalo Alex bisa bangun dari koma, Aubrey juga pasti bisa bangun dari koma nya!" Farrel berjalan mendekat kepada Azka.

"Gue gak bisa pura-pura bahagia didepan mereka. Gue emang turut bahagia karena Alex udah bangun, tapi Aubrey belum! Dan gue gak bisa pura-pura bahagia sedangkan gue lagi sedih!"

"Lo gak bisa kayak gini terus. Lo harus percaya kalo Aubrey bakal bangun, lo gak boleh terus-terusan sedih kayak gini," kata Farrel sambil menepuk pelan bahu Azka. "Lo gak boleh lemah kayak gini,"

Azka diam, air matanya menetes lagi. Ia terlalu lemah untuk urusan wanita.

"Yaudah kalo ko masih mau disini, gue tunggu dibawah ya. Dibawah ada James, Dicky, sama Chloe. Semoga abis ini lo jadi tenang dan mau nemuin mereka ya," ucap Farrel sambil tersenyum tipis.

Kemudian, iapergi meninggalkan Azka sendirian. Ia sangat mengerti, adik nya itu butuh waktu sendirian. Tetapi, ia juga tidak suka jika Azka terus-terusan seperti ini. Azka bahkan sampai tidak makan dan tidak tidur 3 hari.

"Gue paham betul perasaan lo, Az. Karena, gue juga masih punya perasaan yang sama kayak perasaan lo ke Aubrey,"

🥀

"Azka!" Seru mama Azka begitu melihat Azka muncul dengan keadaan berantakan. Ia langsung mendekati anak bungsunya itu. "Abis darimana aja?"

Azka hanya diam sambil mengedikkan bahu dengan wajahnya yang sangat datar. Kemudian, melewati ibu nya begitu saja dan duduk di bangku depan ruang rawat Alex dan Aubrey yang bersebelahan.

"Az, akhirnya lo dateng juga," ucap Dicky sambil menghampiri temannya tersebut.

"Kita nungguin lo daritadi," kata Chloe.

"Lo gak papa kan? Penampilan lo kusut banget," tambah James.

Azka tetap diam sambil menatap ruangan didepannya dengan tatapan kosong.

"Yaudah deh kalo gak mau jawab," kata James sambil menghembuskan nafasnya. Kemudian, duduk di sebelah Azka diikuti dengan Dicky dan Chloe.

"Az, cuma kamu doang loh yang belum ketemu Alex. Ayo, masuk," ajak mama Azka.

"Nanti, ma," ucap Azka.

"Ayolah, Az. Alex udah bangun, itu berarti Aubrey juga pasti sebentar lagi bangun," kata papa Azka.

Akhirnya, Azka mengalah dan mengikuti kata orang tuanya. Ia pun masuk ke dalam ruang rawat Alex. Didalam, terdapat kedua orang tua Alex dan Aubrey dan tentu saja Alex.

"Azka," kata mami Alex pelan sambil tersenyum.

"Ayo sini, masuk," tambah papi Alex.

Azka pun masuk dan duduk di bangku sebelah ranjang Alex.

"Lo gak papa, Kak?" Tanya Azka kepada Alex.

"Alhamdulillah gue gak kenapa-napa. Cuma, sayangnya kaki gue lumpuh sementara," jawab Alex sambil tersenyum tipis menatap ke arah kaki kanannya yang kini dibalut perban. Dokter mengatakan, kakinya lumpuh untuk sementara waktu. Tetapi, akan pulih kembali dalam waktu cepat.

"Kok bisa gini kejadiannya? Pesawatnya kenapa?" Tanya Azka lagi.

"Gue gak tau. Yang gue inget terakhir kali, alarm darurat pesawat sempet bunyi keras. Abis itu, gue sama Aubrey terpisah dan jatuh dari pesawat begitu aja. Setelah itu, gue gak inget apa-apa lagi,"

"Aubrey pasti bangun kan, Kak?" Lirih Azka sambil menangis pelan. Ia tidak mampu lagi menahan tangisan yang selama ini ia coba tahan.

"Pasti, dia pasti bangun," ucap Alex sambil menepuk bahu Azka dan tersenyum tipis.

Mendengar nama Aubrey, kedua orang tua Alex dan Aubrey pun turut sedih dan ikut menangis.

Saat ini, mereka merasa kehilangan Aubrey nya.

BAD BOY VS KETUA OSIS (selesai)Where stories live. Discover now