This Called Epilog

1.9K 227 56
                                    

Autumn, 18 September.

Seok, hari ini aku duduk di halaman belakang ditemani secangkir kopi kesukaanmu sambil menunggu Lee Chan bersiap - siap.

Kau ingat dia kan? Anak kecil yang kita adopsi lima belas tahun yang lalu.

Dia sudah besar sekarang, tak lagi ia meributkan tentang betapa hebatnya jika ia lebih diatas dari Samuel.

Walaupun aku tak menyukai kopi dan lebih menyukai Green tea, tak apa, ini harimu dan aku ingin mengenangmu.

Seokmin, aku tak yakin kau akan mendengarku atau tidak tapi, aku sungguh merindukanmu.

Hari, Minggu, bulan bahkan Tahun, ruang kosong dihati hanya untukmu.

Pohon yang kau tanam dibelakang rumah untuk Chan pun seiring waktu menggugurkan daunnya.

Aku sudah tua Seok, Hyungmu, istrimu ini sudah tua, tapi perasaan ku ini masih membuncah layaknya remaja.

Seok, aku merindukanmu, malam bahkan tak lagi membuatku tertidur lelap, siang tak lagi cerah, dan hujan tak lagi membuatku girang seperti bocah yang berlari di bawah guyurannya.

Dan itu karena kepergianmu Seok.

Aku mengerti sekarang bagaimana menjadi dirimu selama ini, menahan sakit dalam senyum, kuakui kau hebat sekali dalam melakukan itu.

Tidak denganku.

Aku rindu tawa dan candamu, aku rindu kau bernyanyi untukku dan Lee chan, aku rindu padamu.

Karena setiap memori, kenangan - kenangan itu masih berputar dalam otakku seperti film lawas yang memilukan.

"Ibu, aku sudah siap"

"Ayo sayang"

Seok, hari ini aku akan mengunjungimu, sudah 10 tahun sejak kematianmu dan tak sekalipun aku melupakannya.

Terima kasih atas lima tahun yang berharga itu Seok, aku bahagia bisa membangun keluarga kecil dengan satu malaikat diantara kita.

Aku mencintaimu.

----

Hyung, aku yakin bahasa atau tulisan apapun tak mampu menjelaskan betapa sakitnya perasaanmu.

Tapi satu yang perlu kau tahu, aku juga sangat mencintaimu.

Mungkin goresan hati itu telah menghilang seiring waktu, tapi tidak dengan memori itu.

Aku bahagia kau menerima cintaku

Aku bahagia ketika kau tersenyum saat menemukan Lee chan di salah satu panti asuhan tempat kita mengadopsinya.

Aku bahagia menghabiskan tiap waktuku untukkmu dan Lee chan.

Tapi kurasa, bahagia bukanlah tempat terakhir bagi kita di dunia ini.

Maafkan aku.

Hyung, berbahagialah, aku akan baik- baik saja. Tersenyumlah walau itu menyakitimu, menangislah kalau memang kau perlu.

Tapi hidupmu bukan tergantung padaku, duniamu bukan terputar pada diriku, Lee chan membutuhkanmu sekarang, besarkan dia seperti yang kita rencanakan dahulu, sayangi dia.

Walau aku tak lagi berada disisimu.

Lee chan, Ayah menyayangimu, tumbuhlah dengan baik dan lindungi Ibumu.

Jadilah pintar dan jadilah penyemangat Ibu ya? Maaf Ayah tak bisa mengajarimu, bercanda denganmu, menjemput mu dari sekolah dan menonton tayo lagi setiap hari minggu denganmu, maafkan Ayah Lee chan.

Semoga aku bisa bertemu dengan mu dan juga Lee Chan lagi dalam kehidupanku yang lain, agar aku bisa melindungi kalian lebih lama lagi.

Terima kasih atas 21961 hari yang menyenangkan.

Aku mencintai kalian berdua.

_________

Jika aku bisa meminta pada tuhan,
Aku ingin ia menghentikan waktu hanya untuk sebentar
Dimana aku ingin melihat mu lebih lama,
Ingin tertawa bersamamu lebih lama,
Menghabiskan waktu kita dengan bersama,
Dengan bahagia tanpa kesedihan yang mendalam.

Malam - malam ini terasa seperti sebuah daun bagiku
Dimana selalu saja jatuh dan jatuh perlahan membuatku terlihat menyedihkan tanpamu

Aku ingin meminta waktu itu
Jangan tinggalkan aku jika luka ini hanya membuatku sakit lebih dalam lagi

Aku menginginkan waktu - waktu berharga itu
Sungguh,
Merindukanmu membuatku lemah.
Melihat gundukan tanah itu membuatku membeku
Aku tak ingin perasaan itu terus mengelilingiku

Hanya sebentar.
Itu hanya sekejap
Tapi memberikan rasa sakit padaku selamanya

Aku merindukanmu...
Bisakah kau mengunjungiku dalam mimpiku malam ini?
Tersenyum dan katakan bahwa kau baik - baik saja itu cukup
Aku ingin...

Dan aku berharap...


With love, Hong Jisoo.

---END---

Dah ini bener" end hehe.

Yang kemarin udah nebak bakal sad ending mana sini aku ketjup dulu.

Hehe

Sebenernya emang dari pertama mau bikin sad end, dengan seokmin yang gak pernah bisa mengatakan cinta ke jisoo karena kecelakaan terus meninggal, tapi entah kenapa malah jadi happy dulu baru sad nya hahaha.

Judul dari ff ini tuh dari waktu kematian Seokmin disini yaitu jam satu malam, dan juga waktu author untuk ngetik ini tuh jam satu malam.

Biar gak ketauan ibu negara, hehe.

Tapi kamsahamnida banya banyak yang udah mendukung ff ini, mau yang vote, komen, dan siders ya gak apa - apa lah.

Sampe hapal siapa aja yang sering komen dan vote hehehe.

Sekali lagi kamsahamnida~ dan sampai ketemu di ff selanjutnya.

Jinjja manhi saranghae~muach~

-Dearly, kembaran Jeon Wonwoo. Pacar Rose BP anyeong!

01 : 00Where stories live. Discover now