- Dua kata

1.6K 278 2
                                    

Aku terbangun dari tidurku hanya dengan mendengar dering telefon genggam yang sengaja ku pasang untuk orang itu.

Ya, si Hong Jisoo.

Eheu! Aku tak sudi menyebut marga Choi didepan nama Jisoo - ku, menurutku dia tetap si Hong Jisoo.

Atau mungkin Lee Jisoo? Kkkk

Dengan cepat ku ambil telefon genggam yang berada di atas meja disamping tempat tidur.

"eoh? Hyung ada apa?"

"Lee Seokmin! Apa yang kau lakukan semalam?"

Eh? Memangnya apa yang kulakukan?

"kenapa memangnya Hyung?"

"Ia pulang"

Dua kata, satu arti, tapi memupuskan harapan. Dia pulang.

"Wah, aku turut senang Hyung"

Ucapku dengan nada datar, pagi ini berantakan kuakui. Moodku langsung merosot turun.

Aku bisa tebak, kalau sekarang Jisoo sedang merasa saking senangnya, ucapannya benar - benar menggambarkan itu.

"yah, walaupun dia baru pulang jam setengah lima pagi tadi"

Kau menunggunya?

Pertanyaan itu tercekat dalam tenggorokanku.

"Oh, begitu ya Hyung? Kalau begitu kau lebih baik menyiapkan sarapan untuknya"

Sial! Untuk apa aku mengatakan itu?

"Ah, kau benar Seok - ah, lalu, kau sedang apa? Jangan bilang kau baru bangun dari tidurmu itu"

Saat kau yang mengatakannya membuatku agak malu hyung.

"Siapa bilang!? Aku baru ingin berangkat kerja"

"Aku sudah menelfon mu empat kali Seok"

Aku tak bisa berkata - kata.

"Eh? Benarkah? Wah aku merasa spesial"

"hahaha"

Dia tertawa.

Tertawa

Ter

Tawa

Ok.

Dia membuat hati ku serasa ingin meledak.

Tapi itu membuatku kembali pada realita,

Bahwa yang membuatnya bahagia tertawa bukanlah diriku,

Melainkan,

Choi seungcheol.

"Hyung, jangan tertawa..."

"Baiklah, bangun dari tidurmu Seok, mandi lalu berangkatlah kerja, jangan lupa sarapanmu ya, sampai jumpa lagi Seokmin"

Hyung, aku tak ingin ini berakhir.

"Ya, Hyung"

Dua kata, satu arti, tapi membuatku merasa terbang ke awan.

Aku mencintaimu.

Dan itu semua tercekat dalam tenggorokan dan sifatku yang pengecut.

Huft...
.
.
.
.
.
.
Tbc

01 : 00Where stories live. Discover now