- Segitiga? Segiempat!

1.5K 239 9
                                    

Lee seokmin day

Aku keluar dari mobilku lalu berjalan menuju tempat ku mencari nafkah hanya untuk diriku sendiri.

Ya, itu yang kulakukan, belum ada yang harus kunafkahi selain ibu dan adikku.

"Oh, Lee Saem! Anyeong"

Dia salah satu muridku.

Siapa yang menebak bahwa pada akhirnya aku menjadi seorang guru di salah satu senior school di Seoul?

"Anyeong Youngsoon, bagaimana cinta segitiga mu?"

Yap, bukan hanya aku yang punya.

Menyedihkan, seorang guru yang tak bisa mendapatkan cintanya.

Apalagi bukan apa - apa dibandingkan seorang manager di salah satu perusahaan besar.

"Itu bukan segitiga Saem, Segiempat!"

Itu bukan Youngsoon tapi Jaehwa yang langsung menubruk Youngsoon yang berjalan berdampingan denganku.

Youngsoon pun langsung menjitak kepala Jaehwa.

Setidaknya menjadi guru tak sesusah yang mereka pikirkan, apalagi jika kau berteman baik dengan murid - muridmu.

Itu akan semenyenangkan mempunyai teman sendiri.

"Hehe Anyeong Saem bagaimana tidur Saem malam ini?"

"Baik Jae, bagaimana denganmu?"

"Aku sih tak bisa lelap karena memimpikan Ja Ihn"

'tak'

"Berani - beraninya kau memimpikan Ja Ihn sialan!"

Jaehwa langsung berlari meninggalkan ku dengan Youngsoon.

"Saem, aku permisi untuk mengejar anak itu ya, sampai ketemu nanti Saem"

Aku hanya tersenyum dan mengangguk menanggapi itu.

Walau dalam hatiku sedikit mencelos pagi ini.

-
Jisoo hyung sedang apa sekarang?

Ah, aku tidak bisa berhenti memikirkannya.

Mungkin dia sedang menyuapi Seungcheol?

Hei! Hei! Hei! Aku juga ingin kalau begitu.

"Lee saem, kau melamun"

"Eh? Oh, Yoon Saem"

Ini Yoon Jeonghan Saem, guru bahasa disini.

"Kau tidak apa apa kan?"

Tersenyum bukankah hal yang paling bagus untuk menjawab pertanyaan itu?

"Ya! Tentu saja!"

Yoon Saem menganggukan kepalanya.

"Kau terlihat lesu Yoon Saem, kau akhir akhir ini tidur malam ya?"

"Ah, apa sangat terlihat?"

"Ya, tapi tidak apa - apa kok, Yoon Saem tetap terlihat cantik"

"Lee Saem, saya ini Namja loh!"

"Hehehehe"

Tapi, Jisoo hyung terlihat lebih cantik lagi.

Bukannya aku menggoda Yoon Saem... Aku serius! Hanya memuji ciptaan-Nya apa itu salah?

Bukan berarti aku mendua, Jisoo hyung tetap yang pertama.

"Lalu, Jika wajahmu melebihi Yeoja bagaimana?"

Bukan, bukan aku, itu Kim Mingyu Saem si Guru olahraga.

"eheu! Jaga bicaramu!"

Yah, kami memang selalu begini... Kim Saem yang sekarang denganku tertawa dan Yoon Saem yang sedang berkacak pinggang, kesal.

"Permisi, Lee Seonsaengnim, hari ini jam kelima di kelas 11 B pelajaran anda"

"Eoh? Baiklah, terima kasih Seon Ho - ya, saya akan kesana sebentar lagi"

"Ya Saem, saya permisi dulu"

"Silahkan"

Ya, karena seorang siswa telah memanggilku untuk mengajar aku harus menyudahi kegiatan ini.

"Oh ya, Lee Saem, Yoon Saem! Nanti malam Kang Saem akan mengadakan pesta perpisahan untuk pensiunnya malam ini, kalian akan datang?"

Yah, agar aku tak terus memikirkannya. Mungkin, itu yang terbaik, aku juga tak ingin mengganggu kebahagiaan Jisoo Hyung dengan -

Apa harus kuakui?

Pujaannya? Kekasihnya? Suaminya? Yah semacam itulah. Tak penting.

Yang terpenting adalah aku bukanlah siapa siapa diantara mereka.

Toh, aku pun tak pernah banyak berperan penting dalam hidup Jisoo hyung.

Aku yang hanya selalu berangan - angan untuk menjadi yang utama dalam hidupnya. Dan itu sia - sia.

Tapi aku takkan menyerah begitu saja! Bukan Lee Seokmin namanya!

"Tentu aku akan datang"

"Aku sepertinya tidak bisa, aku harus mengantar adikku ke rumah sakit"- Yoon saem

"Dia harus check up lagi? Baiklah" -Kim Saem

Aku dan mereka berdua pun bubar menuju kelas mengajar masing - masing

Jujur, bukannya aku berprasangka buruk pada Yoon Jeonghan saem.

Dia memang jarang sekali datang ke acara semacam itu dengan alasan klise yang banyak.

Aku tak ingat sudah berapa lama dia tak memakai alasan itu lagi untuk menghindari ini, tapi tadi itu terdengar familiar untukku.

Apa yang aku lewatkan? Aku yakin ada sesuatu yang aku lupakan.

Ah, baru kuingat lagi, alasan itu sangat ampuh baginya, seolah olah senjata rahasia.

Bukankah malam itu ia pergi ke pusat perbelanjaan dengan -



Hey,

Ternyata itu benar, ini bukan segitiga, ini segiempat.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Author note : jika tulisan error, free to report it to me, thanks :)

Hope you readers like this longer chapter then other chap that i write.

Happy independence day!

01 : 00Where stories live. Discover now