PROLOG

38 5 4
                                    

Flashback On

Malam sunyi nan dingin menusuk sukma, angin berhembus membelai rambut misaki yang sedang duduk di pinggiran danau bersama dengan laki - laki duduk di sebelahnya. Hening. Hanya itu tergambar suasana saat ini.
"....." Misaki ingin membuka percakapan tapi ia bingung mau bilang apa.

🍃🍁🍃

Misaki Pov

"....." aku terdiam. 'Duh dari tadi kok diem aja sih. Ngomong kek setidaknya ada yang diomongin' batinku sembari meremas - remas tanganku. "Ehem" aku berdeham agar memecah keheningan. Laki - laki yang sedari tadi memandang langit malam dengan awan mendung menutupnya beralih menatap diriku. "Mengapa kau mengajakku kesini" tanyaku tanpa menatap wajahnya, sebaliknya aku terus meremas tanganku. Tak lama kemudian tangannya memegang tanganku, akupun kaget dibuatnya. "Jangan meremas tanganmu terus" ucap Taka. Taka adalah sahabat kecilku dari umur 5 tahun. Takahoshi Yamada namanya. "Aku hanya ingin menemuimu hanya itu saja" ucap Taku seraya menatap kembali langit hitam pekat. "Hanya itu saja? " tanyaku selidik. "Hahahaha, aku hanya bercanda" ucap Taka seraya tertawa. "Ada hal yang ingin aku katakan padamu" ucapnya yang membuatku menatapnya langsung. "Aku hanya ingin menanyakan hal ini, jika suatu saat nanti aku tidak bisa lagi berada disisimu, apa kau akan berubah menjadi dirimu waktu dulu ketika orang tuamu dan kakak mu yang paling kau sayangi meninggal, akankah kau berubah seperti hujan? " ucap Taka yang membuatku marah karena ucapannya. 'Apa itu dia mengajakku kesini hanya ingin menanyakan hal itu? Lalu dia bilang apakah aku akan berubah seperti hujan ketika dia pergi. Apa maksudnya?' batinku "mengapa kamu mengatakan hal itu seolah - olah kau benar - benar akan pergi meninggalkanku? Apa kau akan meningggalkan ku? Jangan aku mohon. Setidaknya kamu mengucapkan salam perpisahan, kalau tidak aku akan mencarimu dan langsung menghajarmu" ucapku yang membuatnya langsung ketakutan. "A.. A.. Aku hanya bertanya saja bukan berarti aku akan meninggalkanmu" ucapnya lalu aku membuang napasku pelan. "Mungkin tapi aku akan berusaha bangkit" ucapku seketika membuat Taka tersenyum.

🍃🍁🍃

Author Pov

"Mungkin tapi aku akan berusaha bangkit" ucap Misaki yang seketika membuat Taka tersenyum. 'Aku harap semoga apa yang kamu ucapkan itu benar-benar kamu lakuin' gumam Taka tat kala ekspresinya berubah sendu. "Ada apa?" tanya Misaki bingung dengan ekspresi Taka. " hah e oh gak ada apa apa hehehe" kata Taka sedikit gelagapan. "Ayo pulang" ajak Taka seraya mengulurkan tangannya dihadapan Misaki "sekarang?" ucap Misaki. "Hah..... Ini sudah larut sebaiknya kita pulang" ucap Taka malas lalu Misaki menggapai tangannya agar ia bisa berdiri. Saat diperjalanan, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Tiba - tiba Misaki ekspresinya seperti anak kecil, ia menampung air hujan dengan kedua tangannya seraya tertawa kecil. Melihat hal itu, Taka terpesona hingga tanpa sadar tangannya menarik tangan mungil gadis tersebut kedalam dekapannya. "A.. A.. Apa yang kau lakukan!" tanya Misaki dengan wajahnya yang memerah karena malu. "Biarkan seperti ini sebentar, aku mohon" ucap Taka yang masih memeluk Misaki. "Aku mencintaimu" kata Taka yang seketika membuat Misaki terkejut. "Ha ha ha pasti bercanda kan" ucap Misaki sambil tertawa. "Aku serius Misaki, aku mencintaimu" ucap Taka. "Tidak pasti ka-" ucapku terpotong saat Taka mencium bibirku. Aku meronta-ronta dengan berusaha menjauhkan diriku dengan Taka tapi usahaku gagal hingga aku memilih menyerah. "Aku mencintaimu, sungguh aku benar benar mencintaimu dan aku harap di beri waktu sedikit lebih lama lagi" ucap Taka di sela - sela ciumannya. Ketika Taka berhenti dan mulai sedikit menjauh wajahnya, saat itu juga aku hampir jatuh karena lemas. "Aku berharap aku bisa berada disisimu selalu" ucap Taka. "Kalau gitu jangan pernah pergi, kalau tidak bisa setidaknya ada ucapan selamat tinggal, janji?" ucap Misaki seraya mengacungkan jari kelingkingnya. "Eeh a aku...aku" kata Taka ragu "janjikan" ucap Misaki melas. "Aaah oke aku janji" ucap Taka seraya melingkari jari kelingkingnya ke jari kelingkingku.
Semenjak kejadian itu aku tidak pernah melihat Taka lagi. Aku bingung kemana Taka. Disekolah Taka tidak lagi masuk, bahkan aku sampai mengunjungi rumah Taka dan hasilnya nihil, aku juga tidak bertemu dengan Taka. Kata orang tuanya ia pergi kerumah kakeknya.

🍃🍁🍃

Misaki Pov

'Aneh sekali, mengapa setiap mencarinya selalu saja tidak ketemu. Apa dia menghindar dariku? Tidak mungkin untuk apa dia menghindar dariku. Apa jangan - jangan karena kejadian waktu itu" gumamku yang tanpa ku sadari kedua sahabatku memperhatikanku dari tadi. Akame dan Ai, ya mereka adalah sahabat dan mereka yang mau menerima keberadaanku di sekolah. Hanya mereka, dan yang lain tidak pernah menganggapku. Aku tidak pernah tau apa alasan mereka tapi aku tidak peduli asal selama aku memiliki mereka berdua bersamaku itu saja cukup. "Saki, saki, sakiiiiiiiiiii" panggil Akame dengan kalimat terakhir ia teriak sehingga aku kaget dibuatnya. "Apa sih sakit tau" ucapku sembari mengelus - elus telingaku yang sakit karena teriakan sahabatku yang satu ini. "E soal berita itu emmm" ucap Ai dengan mengusap belakang lehernya. "Berita apa?" tanyaku seraya menatap Ai. "E e emm anu i itu so-" ucap Ai terpotong oleh ucapan Akame. " Taka... Taka... Meninggal" ucap Akame seraya berjalan kearahku dan memelukku. Seketika tubuhku lemas dipelukan Akame dan air mataku sudah tidak bisa dibendung lagi. "Tidak! Tidak mungkin, tidak mungkin Taka pergi tanpa mengatakqn apapun" ucapku yang tak terima dengan kepergiannya.

Flashback Off

-------------📌------------

S

orry kalo ada typo😆

Hai 😀 ini baru pertama kalinya minna buat cerita di wattpad jadi minna mohon pemaklumannya ya😆😆😆 maaf jika cerita minna gak seru atau jelek atau apalah itu😮.
Sampai ketemu di Chapter Pertama😄
Dan jika kalian peduli dengan minna kritik ya😉, kalau sayang minna beri suara pada minna🙌, kalau kalian gak suka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
SILAKAN GAK USAH DI LANJUTIN BACANYA😎

😊Arigatou😊

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 28, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love rain ( HIATUS ) Where stories live. Discover now