LTBR// FOURTEEN

55 8 0
                                    

"haruskah aku hanya diam dan mundur perlahan agar merelakan mu bersamanya walau aku tahu hati ini akan terluka?"
Untuk Vannesya Ardelia dari seseorang yang bingung akan perasaannya sendiri.

🔳🔳🔳

Firman kali ini sedang merenung di balkon kamarnya dengan gitar ada di pangkuan nya. Dia memikirkan apakah dia harus mencoba berjuang kembali untuk memiliki hati Ardel ataukah dia harus merelakan Ardel bersama dengan Deffa. Semua pertanyaan terus berkeliaran di kepala Firman.

"OH TUHAN KUCINTA DIA KUSAYANG DIA RINDU DIA---"

"DIA-NYA ENGGAK." Sahut Ferdi

"Si anying ikut ikut aja, lo ngapain sih malem malem gini di kamar gue? Bukannya tidur besok lo sekolah." Umpat Firman pada adiknya Ferdi.

"Efek galau kek gini nih Sampek lupa besok hari apa. Besok Minggu bang astatank ya masak Minggu Minggu sekolah. Dedek bukan robot. Dedek hanya manusia biasa yang terkadang salah."

"Lah si anying malah nyanyi. Ya maaf efek galau jadi lupa kalau besok minggu."

Ferdi Nathana Dipta
Adik Firman. Umur mereka selisih 3 tahun. Meskipun begitu Ardel yang predikatnya sebagai sahabat kecil Firman tidak mengetahui bahwa Firman mempunyai adik. Karena pada saat Firman bersahabat dengan Ardel dan Febri. Ferdi masih digendongan Mamanya. Jadi bisa dipastikan bahwa Ferdi tidak pernah keluar rumah. Lain halnya dengan Ardel yang tidak mengetahui Ferdi, justru Ferdi mengetahui seluruh hal mengenai Ardel karena Firman sering sekali curhat pada adiknya tersebut.

"Gue gak bisa tidur bang gara gara suara lo yang Merdu." Ucap Ferdi Merdu dalam ucapan Ferdi itu adalah Merusak Dunia.

"Lo kalau galau kek anak alay bang, teriak teriak ga jelas. Malem malem lagi. Awas Lo di apelin sama mbak Kunti." Lanjut Ferdi

Mereka memang sering adu bacot sampai sampai Mama mereka sudah angkat tangan kalau mereka sudah adu bacot.

"Ye mbak Kunti tuh sukanya sama bocah macem lo. Yang banyak bacot. Gak pernah pengertian kalau abangnya lagi galo."

"Gue tadi siang habis baca artikel di internet bang. Katanya kalau orang lagi galau itu lebih baik curhat sama orang terdekatnya."

"Yee kalau itu sih gue udah tau dari orok."

"Yaudah bang curhat sama gue aja."

"Gue masih bimbang Fer, gue harus tetep perjuangin Ardel apa gue harus nyerah dan nerima kenyataan kalau Ardel sama Deffa."

"Menurut gue nih ya bang sebaiknya lo, kasih tau ke kak Ardel kalau lo itu sahabat kecilnya. Dan kalau kak Ardel udah tau kalau lo sahabatnya dengan sendirinya lo akan lebih deket sama kak Ardel dan secara perlahan lo tunjukin perasaan lo. Mulai dari hal hal kecil aja."

"Tapi gimana cara nya gue ngasih tau Ardel?" Tanya Firman.

"Besok kan hari Minggu nih bang. Lah biasanya kan kak Ardel tuh jogging di taman deket perumnas. Nanti gue yang akan ngasih tau kak Ardel. Lo tinggal tunggu hasilnya aja. Ya udah gue tidur dulu bang. Lo juga tidur biar besok fresh. Sama gue mau pinjem flashdisk lo yang putih boleh?"

"Ngapain lo pinjem flashdisk itu?. Itukan isinya kenangan gue sama Ardel?" Tanya Firman bingung dan menatap adiknya dengan penuh selidik.

"Yaelah ya gue mau siapin sesuatu buat rencana besok. Udahlah mana flashdisk nya. Gece gue ngantuk nih."

"Tuh ambil di nakas."

Setelah itu Ferdi pergi dari kamar Firman dengan membawa Flashdisk tersebut.

"Ferdi mau ngapain ya Sampek Sampek dia pinjem flashdisk segala." Batin Firman

"Ah dari pada mikirin si Ferdi mending gue tidur aja. Moga aja dia gak berbuat aneh aneh yang nanti malahan nimbulin masalah." Firman mengacak rambutnya frustasi. Setelahnya dia meletakkan gitar pada pojok kamar nya dan mulai memasuki kamar mandi untuk cuci kaki dan tangan setelahnya dia merebahkan tubuhnya di atas kasur king size-nya dan mulai memasuki alam mimpinya.

🔳🔳🔳


Follow akun ig :
@firmannathan_   
@vanesya_ardl
@ian.rakaaa
@dvlisaaa
@deff.dirgantra
@aliahflyanuar

Juga akun Instagram FIDBIY ya :
@realfidbiy_

❤❤

By FIDBIY Stories

Late To be RealizeOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz