OL -2- Prawira Dwinyana

24.7K 1.8K 594
                                    

Kisah minggu lalu

-------------------------------------------

Nara tersenyum menanggapi permintaan Wira. "Dia tadi saya minta tunggu di kantin bersama teman-temannya selagi kita bicara."

Wira memasukkan ponselnya ke saku. "Tolong antarkan saya ke sana."

----------------------------------------

Obsessive Loves - Prawira Dwinyana


Jika lelap tak kunjung menghampiri, hitunglah perlahan setiap duka lalu simpan ke dalam peti relung hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika lelap tak kunjung menghampiri, hitunglah perlahan setiap duka lalu simpan ke dalam peti relung hati. Lupakan sejenak dan biarkan mimpi mengambil alih jiwa yang merintih.

 Lupakan sejenak dan biarkan mimpi mengambil alih jiwa yang merintih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara dan Wira berjalan beriringan menuju kantin. Derap langkah mereka terdengar di sepanjang koridor sekolah. Guru Matematika itu menyadari banyak siswi berbisik di sekitar mereka, saling tersenyum simpul dan melemparkan kata-kata yang hanya bisa didengar samar. Para gadis itu pasti memperbincangkan pria yang kini berjalan gagah di sebelahnya.

Nara melirik Wira yang kembali mengenakan kacamata berlensa gelap. Ah bukan, lensanya ternyata menggelap otomatis saat terkena cahaya matahari. Kacamata itu menyembunyikan sepasang pupil cokelat muda yang bersinar teduh. Wira memiliki garis rahang tegas, dagu jirus dan berbelah. Bahu lebar dan dada bidang yang dimiliki pria jangkung itu menambah kesan kuat  pada sosoknya.

Nara bisa memaklumi ketertarikan para siswi. Sebagai seorang CEO, Wira masih sangat muda. Tubuh tinggi dengan proporsi atletis yang berbalut setelan resmi membuatnya tampak semakin memukau. Mungkin jika tidak berprofesi CEO, Wira sudah menjadi bintang televisi.

TERBIT Obsessive Loves x Ketika Cinta Penjarakan NuraniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang