Chapter XII - "kencan 1 malam" (2)

386 17 3
                                    

Tiba-tiba pintu kamar terbuka..

"Kreeekkkk"

Ayase sesegera melepaskan ciumannya..

"Tuan.. "

Suara seorang laki-laki pun terdengar ternyata itu adalah..

"Ada apa pa? Seharusnya anda tadi mengetuk pintu dulu sebelum masuk"

"Iyah maaf tuan saya sudah lancang.. Sebenarnya tadi saya sudah mengetuk pintu beberapa kali, tapi.. Tidak ada respond jadinya saya lancang membuka pintu itu tanpa ijin.. Sekali lagi maafkan saya ya tuan"

"Iyah tidak apa-apa.. Lantas ada apa anda kemari? "

Ujar ayase sambil membenarkan kerah bajunya yang mengangkat ke atas

"Diruang tamu ada seorang pria yang mencari tuan"

"Siapa dia? Mau apa dia bertamu kerumahku?"

"Tidak tahu tuan, ketika saya menanyakan identitas dan kepentingannya kesini.. dia tidak memberi tahunya"

"Hm...  Bilang pada nya saya akan segera menemuinya"

"Baik tuan saya permisi"

Akhirnya pelayan itupun pergi..

Ayase kembali merapihkan pakaiannya, dan tak lupa menyelimuti aya-chan..

"Kamu tidur yang nyenyak ya aya-chan"

Ucap ayase sambil mengecup kening aya-chan

"Tuk..  Tuk.. Tuk.. "

Suara langkah kaki ayase yang berjalan menuju ruang tamu terdengar sangat jelas, sesampainya di ruang tamu..

"Hoiii.. Ayase!"

Ayase menoleh ke arah seorang pria yang sedang duduk sambil menumpangkan kakinya

"Ada apa kamu kemari?"

Ujar ayase menjawab sapaan pria itu dengan nada yang menyentak

"Sabar-sabar ayase, kedatangan saya ke sini haya sekedar menanyakan saja"

"Apa kepentingan mu!! "

"Apakah betul disini kamu memelihara manusia berdarah istimewa?"

"Mau apa kamu bertanya seperti itu?"

"Sudah saya duga pasti kamu benar-benar memelihara manusia itu dasar vampire berkebutuhan seksual hahaha"

Ujar sang pria tersebut

"Keluar kau Rayeeeen!!!"

"Santaiii.. Santaii.. Tidak akan kah kau berbaginya untuk ku? "

Tiba-tiba ayase segera mendekati rayen dan menarik kerah bajunya

"Jika kau mau melakukan hal yang tidak-tidak lebih baik kau keluar! Aku sangat tidak ingin melihatmu"

"Santai kawan kuuu.. Okeee kalau begitu hari ini cukup sampai disini saja, diwaktu yang lain aku akan kembali..  Jangan lupa kau berbagi si manusia itu"

Rayen menghilang dengan cepat dari rumah ayaseee..

Ayase pun duduk terdiam dan memikirkan kejadian tadi. Dia memikirkan apa yang telah rayen rencanakan kepada aya-chan

Ayase berjalan menuju taman

"Tuk..  Tuk..  Tuk.."

Suara kaki nya yang berjalan terdengar sangat jelas, ayase pun tiba di taman halaman rumahnya.

Ia menghela napas dalam-dalam dan sesekali mencium bunga-bunga Mawar kesayangannya dan ia pun duduk di bangkuu taman..

Beberapa jam pun berlalu ia berdiam di taman dan sesekali memikirkan aya-chan..

"Apakah ini nafsu atau Cinta? "

Ayase bergumam sendiri, ia kebingungan dengan perasaan yang ia rasakan terhadapa aya-chan

Iya kembali menikmati udara segar di taman sambil mendegarkan musik menggunakan headsetnya..

"Ayase.. "

Suara orang yang memanggilpun tidak terdengar oleh ayase saking kerasnya volume musik yang ia dengarkan

"Tuk.. Tuk.. Tuk.. "

Suara langkah mendekati ayase..

"Ini aku bawakan payung"

Seorang yang membawakan payung yang telah terbukabmenyodorkan nya kepada ayase, sehingga ayase tidak lagi kepanasan.

"Aya-chan.. "

Deg..  Deg..  Deg.. Deg..

Suara detak jantung ayase tiba-tiba menjadi tidak karuan..

"Ayase, aku lihat kamu berdiam di taman dari tadi jadi aku bawakan payung, aku takut kamu kepanasan dan membuat kulit mu mengering"

"Apakah kamu haus?"

Ayase hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan aya-chan, ia terus merasakan debaran detak jantung yang tidak karuan itu

"Kalau begitu aku akan ambil minum dulu"

Aya-chan membalikan badan dan segera membawakan minum untuk ayase, Tapi tiba-tiba tangannya ditari oleh ayase.

Aya-chan pun terjatuh tepat menindih badan ayase,sehingga kedua bola mata aya-chan saling bertatapan dengan ayase dan payung itu pun menutupi mereka berdua..

"Aku tidak perlu minum, yang aku perlukan saat ini adalah kamu ayachan"

Ayachan terdiam setelah mendengar perkataan dari ayase..

Deg deg deg deg

Suara detak jantung ayachan menjadi berdebar dan tidak karuan setelah mendengar perkataan yang diucapkan oleh ayase..

"Cukup disini dan temani aku"

Ujar ayase sambil memeluk erat ayachan yang telah jatuh tepat menindih badannya

"Aku tidak tahu perasaan apa yang sedang aku rasakan, entah ini benci, Cinta atau nafsu? Tapi memeluk mun seperti ini membuat aku nyaman"

Mendengar perkataan ayase seperti itu detak jantung ayachan semakin tidak karuan dan menjadi-jadi.

kisses and vampire biteWhere stories live. Discover now