Chapter VI-"I love you"

4K 148 2
                                    

Silahkan menikmati cerita "kiss and vampire bite"- Chapter 6^^

…………………………………………….....

Setelah kejadian tadi di sekolah tiba-tiba saja aku sudah ada di rumah kulihat jam di dinding kamar ku menunjukan pukul 4 pagi. Ternyata ini masih pagi, aku berniat untuk pergi ketaman, rasanya aku ingin menghirup udara segar di Taman. Aku berjalan menyusuri lorong-lorong rumah ketika aku melewati kamar ayase.. aku melihat pintu kamarnya sedikit membuka, aku mulai mengintip di sela-sela kamar ayase. Aku mulai memperhatikan ayase, ketika aku melihat nya dengan jelas ternyata ayase seperti sedang kesakitan.

Aku mulai mendekati ayase, wajah nya begitu pucat, dia kesakitan memegang dadanya.

"Ayase-kun? Ada apa dengan mu?"

"Aku tidak apa-apa"

"Kamu pasti sakit ayase, wajah mu sangat pucat sekali"

"Tidak aku baik-baik saja aya-chan"

Tiba-tiba saja ayase terkulai lemas di tempat tidurnya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku sungguh sangat hawatir sekali melihat ayase. Aku memencet bel yang ada di kamar ayase dan berteriak.

"Tolong....."

Tak lama kemudian pelayan laki-laki pun datang.

"Ada apa non?"

"Pak ayase pa... dia terkulai lemas seperti sedang merasakan kesakitan"

"Iyah saya akan telepon dokter pribadi"

"Ayo cepat paa.. aku takut terjadi apa-apa dengan ayase"

Taklama kemudian keempat saudara ayase datang ke kamar.

"Ada apa dengan ayase?" Ujar sai sambil berlari menuju ayase.

"Sudah sai,ayase akan baik-baik saja" ujar yagami

Tak lama kemudian dokter pribadi ayase datang dan segera memeriksanya.

"Dok tolong selamatkan ayase.."

"Iya tenang nona, ayase tidak akan kenapa-kenapa. Lebih baik kalian semua keluar dulu aku akan memeriksanya dulu"

Akhirnya kami pun keluar dari kamar ayase.

"Ini pasti gara-gara kamu bitch-chan!!!" Ujar sai sambil menyerang kepada ku.

"Sudah-sudah sai,sudah kubilang tidak akan terjadi apa-apa pada ayase!" Ujar yagami sambil menahan sai yang berusaha menyerangku.

Aku hanya terdiam saja,aku juga berfikir bahwa ini semua adalah salah ku. Mungkin gara-gara ayase menghisap racun yang ada di tubuhku, sungguh perasaan ku campur aduk aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku merasa sangat-sangat bersalah sekali kepada ayase. Tak lama kemudian dokter keluar dari kamar ayase.

"Ayase membutuhkan banyak darah,apakah ada orang yang biasa mendonorkan darah nya untuk ayase?"

Aku bergegas membalas pertanyaan sang dokter.

"Dok saya saja,saya rela semua darah saya di donorkan,asalkan ayase cepat pulih kembali dok"

"Iyah akan saya usahakan,sekarang nona ikut saya ke dalam."

Akhirnya akupun masuk ke kamar ayase,aku melihat ayase yang tidak sadarkan diri.

"Silahkan berbaring di sebelah ayase, saya akan mulai mengambil darah" ujar dokter

Akhirnya akupun mengikuti kata-kata si dokter.Dokter mulai mencari uratbesar ku kemudian setelah terlihat Dokter itu mulai menusukan jarum di tangan ku, rasa sakitnya memang tidak seberapa jika di bandingkan ketika di hisap vampire. Aku melirik melihat kesebelah ayase, aku lihat wajah nya begitu sangat pucat, aku sungguh sangat hawatir kepada ayase.

"Saya keluar dulu ya.. ada yang perlu saya jelaskan kepada keluarganya"

Ujar si dokter, dokter itu pun kemudian keluar dari kamar ayase. Hanya ada aku dan ayase saja yang ada di kamar, aku mulai membalikan badan ku ke arah ayase. Kupandangi wajah nya yang begitu sangat pucat, aku mulai menggerakan tangan ku, aku memegang wajah ayase yang pucat. Ku belai wajah nya dengan lembut, tidak terasa aku mulai mencucurkan air mataku,ku usap air mata ku itu.

"Dok apa yang terjadi pada ayase?"

Terdengar dari luar suara sai yang mulai menanyai dokter

"Kalian tidak usah hawatir, tubuh ayase terkena racun. Untung saja kalian cepat memanggil saya,racun yang ada di dalam tubuh ayase sudah mengebar hingga ke dadanya sehingga membuat dia sulit bernafas."

"Lalu bagaimana dok?"ujar yagami

"Saya sudah mengatasinya dengan penawar racun itu,ayase akan baik-baik saja"

"Ini pasti gara-gara si dadarata sialan itu!"ujar sai dengan penuh amarah

Kudengar percakapan mereka dari dalam kamar,aku tidak mendengarkan semua percakapan mereka karena suaranya semakin pelan saja,seperti percakapan mereka tidak ingin di ketahui oleh ku.

Akhirnya kulihat lagi ke arah ayase. Ternyata aku tidak sadar bahwa ayase sedang memandangiku.

"Ayase kamu sudah sadar?" Aku sambil membelai wajah ayase,kulihat terus wajah ayase aku meneteskan kembali air mataku

"Aku baik-baik saja aya-chan,kamu tidak usah menangis"ayase membelai wajahku juga

"Maafkan kan aku,ini semua salah ku,kalau saja kamu tidak menghisap racun nya pasti aku lah yang merasakan ini semua"

Ayase tidak membalas ocehan ku. Akhirnya kami berdua saling memandangi satu sama lain, ayase mulai mengusap air mataku. Tak lama kemudian ayase mendekatkan wajahnya ke wajahku, kini wajah kami saling berhadapan begitu dekat,ayase mulai mendekatkan bibirnya di bibirku dia mulai menciumku dengan lembut,aku pun mulai membalas setiap ciuman lembut dari ayase.

"Ayase... maafkan aku"

"Tidak apa-apa aya-chan, aku akan mengorbankan semua milikku demi keselamatan mu"

Sesudah itu ayase kembali tak sadarkan diri,aku mulai menangis lagi, aku memeluk ayase, aku cium kening ayase lalu turun ke bibirnya. Tak lama kemudian dokterpun mulai memasuki kamar ayase.

"Saya butuh 2 labu untuk donor darah ayase,tinggal satu labu lagi"

"Iyah dok saya rela mendonorkan setiap tetes darahku,demi ayase"

Akhirnya dokter melepaskan 1 labu yang sudah terisi penuh. Dan dokter memberikannya kepada ayase lewat infusan.

"Saya harus pergi mengambil kantong labu yang kosong di dalam mobil"

"Iyah dok akan saya jaga ayase"

Sudah 1/2jam dokter itu pergi, sudah 1/2 labu darah itu masuk kedalam tubuh ayase. Ayase mulai membukakan matanya, dia mulai menarik tangan ku,posisiku sekarang berada diatas badan ayase. Ayase memeluku dengan erat, perlahan dia membukakan kerah baju ku,dia mulai mengigit dan menghisap darahku dengan sangat kuat. Tak lama kemuadian aku mulai tak sadarkan diri dan sudah banyak darah yang ayase hisap, ayase membaringkan ku di sebelahnya, dia mulai mencium bibirku. Tak lama kemudian dokter pun datang.

"Dok, aya kelelahan biarkan saja dia berbaring di sini,dokter tidak usah mengambil darahnya lagi. Aku sudah tidak membutuhkan darah lagi, saya butuh istirahat, biarkan saya berdua dengan aya.

Kudengar ayase berbicara itu kepada si dokter, akhirnya si dokterpun kembali keluar dari kamar Ayase. Sekarang posisi ayase berada di atas badanku dia kembali menghisap darahku,sampai aku kembali tak sadarkan diri. Dan sebelum aku tak sadarkan diri Ayase membisikan ku "I LOVE YOU"
.
.
.
.
.
Jangan lupa commen and vote
.
.
Terimakasih sudah membaca

kisses and vampire biteWhere stories live. Discover now