Bagian 15 : Hanra

2.6K 249 51
                                    

Yusi termenung di atas ranjangnya. Ia membayangkan kembali mimpinya saat bertemu dengan Magda. Mengingat wajah anak itu, membuat air matanya menetes. Apalagi saat anak itu terjatuh ke dalam sungai, ia tak mampu menahan tangisnya. Ia menutup wajahnya dengan bantal agar raungan tangisnya tak terdengar.

Entah kapan ia akan dipertemukan kembali dengan Magda.

Ia tak pernah berhenti berharap anak itu akan kembali.

***

Hanra tengah berjalan dengan menenteng plastik berisik kotak makanan. Wajahnya tampak ceria.

"Itu dia!" Seru Debby seraya menunjuk Hanra yang sedang berjalan sendiri seraya menenteng plastik berisi kotak makanan.

"Waktunya beraksi," kata Ajeng seraya tersenyum sinis.

Ajeng, Fera dan Deby berjalan mendekati Hanra.

"Hei, mau kemana lo?" Tanya Deby.

Hanra menatap bingung pada ketiga gadis itu. "Aku mau ke ... Kantin ...," Jawab Hanra.

"Ke kantin kok bawa kotak makanan? Emangnya makanan di kantin gak ada yang lo suka? Atau jangan-jangan Lo gak mampu yah bayar makanan yang ada di kantin?" Celoteh Ajeng yang disambut gelak tawa oleh dua temannya.

Hanra hanya diam menanggapi ejekan Ajeng.

"Sini!" Deby menyambar plastik Hanra.

"Jangan!" Larang Hanra seraya mencoba menggenggam plastik berisi kotak makanan itu sekuat tenaga.

Ajeng dan Fera membantu Deby menarik plastik tersebut hingga robek. Deby segera mengambil kotak makanan yang ada di dalamnya.

"Jangan! Kembalikan!" Seru Hanra seraya mencoba merebut kotak makanannya, namun Fera dan Ajeng menghalangi dengan memegangi tangannya.

Deby membuka penutup kotak dan tersenyum mengejek begitu melihat isinya. "Waw, roti isi keju dan daging ... Kayak makanan anak SD aja! Norak tau gak!?" Ejeknya.

"Tolong kembalikan! Aku mohon!" Pinta Hanra memelas seraya menggeliat mencoba melepaskan kedua tangannya yang dipegangi Ajeng dan Fera.

Deby tersenyum sinis. "Lepaskan dia!" Serunya.

Ajeng dan Fera menatap tak mengerti pada Deby. Namun beberapa saat kemudian, mereka melepaskan Hanra.

Deby mengasongkan kotak makanan itu pada Hanra.

Hanra termangu beberapa detik lalu menggerakkan tangannya untuk meraih kotak makanannya.

Sebelum Hanra meraihnya, Deby melemparkan kotak makanan tersebut jauh-jauh.

"Tidaaaak ...!" Jerit Hanra.

Ajeng dan Fera tertawa. Deby tersenyum puas.

'Tep!' kotak makanan itu ditangkap sebuah tangan.

Ajeng, Fera dan Deby terperangah menatap seseorang yang menangkap kotak makanan Hanra.

Hanra mematung antara syok dan sedih. Namun seketika ekspresinya termangu menatap siapa yang menangkap kotak makanannya.

Gentala memperhatikan kotak makanan yang baru saja ia tangkap.

***

"Dari tadi kau hanya melamun saja," ujar Adler pada Flailor.

Flailor tak menjawab. Ia hanya terdiam seraya mendengarkan alunan musik dari earphone pada kedua telinganya.

Adler menghembuskan nafas sabar. Ia mencoba menerka apa yang terjadi pada kawannya itu.

Magda Rein (MLG 2)Onde histórias criam vida. Descubra agora