Bagian 10 : Dendam

3.5K 351 65
                                    

"Kau yakin anak itu adalah Magda?" Tanya Selim.

"Entahlah. Tapi dari wajahnya, anak itu sangat mirip dengan Magda. Aku harap itu memang dia."

Joan dan Selim memimpin tim kepolisian yang memantau para siswa yang terlibat tawuran. Satu-persatu sekolah yang anak didiknya terlibat tawuran dua faksi didatangi untuk diberi pembinaan.

Saat ini, tim kepolisian tersebut tengah berada di SMA Negeri 1.

Joan memperhatikan dengan cermat setiap siswa yang terlibat tawuran. Para siswa itu terdiri dari para anggota geng termasuk ketuanya. Namun pemuda yang saat peristiwa tawuran ia lihat mirip dengan Magda itu tak ia temukan.

"Ketemu?" Bisik Selim pada Joan yang sedang mengamati satu-persatu siswa gengster.

Joan menggeleng seraya menghembuskan nafas lelah.

Selim memegang bahu sahabatnya itu. "Sudahlah. Mungkin itu hanya perasaanmu saja. Beristirahatlah. Kau sudah menelusuri banyak sekolah di kota ini untuk mencari Magda. Namun dia tidak ada kan? Ayo, kita pulang," ajaknya.

Joan menghela nafas hampa. Kamu dimana, Nak? Papa dan Mama merindukanmu ....

***

Gentala dan Fila bolos sekolah. Mereka berdua sedang duduk bersebelahan di bangku besi dalam sebuah mall.

"Apa rencanamu?" Tanya Fila.

"Pertama, kita cari tahu siapa pacar Avtarina sebenarnya. Kamu tahu siapa dia?" Tanya Gentala.

"Emmm ... Kurasa, ya. Namanya Jorghi. Dengar-dengar dia seorang preman terminal. Entah kenapa dia memilih jadi preman. Padahal dia orang kaya," jawab Fila.

"Kau tahu tempat tinggalnya?"

Fila menggeleng. "Aku gak tau."

"Nama pengguna jejaring sosial-nya?"

Fila kembali menggeleng.

"Kau tahu kemana biasanya dia mengajak Avta jalan?"

"Aku sama sekali gak tahu lebih jauh tentang dia. Aku cuma tahu namanya dan wajahnya saja," jawab Fila.

Gentala manggut-manggut. "Tak apa. Setidaknya dengan kamu mengetahui nama dan wajahnya, itu cukup membantu. Kita tinggal menyelidiki dimana dia berada setelah dia kabur dari kejaran polisi," paparnya.

Fila menengok Gentala. "Apa yang akan kau lakukan saat bertemu dengannya?"

Gentala membalas tatapan gadis itu. "Kau tahu apa yang akan aku lakukan," ujarnya dengan tatapan tajam.

***

'Ting-tong!' bunyi bel yang di tekan Fila di depan sebuah rumah.

Seorang wanita membukakan pintu. Ia tersenyum begitu melihat Fila.

"Fila?"

Fila tersenyum. "Bu,"

"Silahkan masuk!" Ajak wanita itu. Ia adalah ibu Avtarina.

Gentala dan Fila masuk ke dalam rumah Avtarina.

"Begini, Bu, ada ... Buku saya yang tertinggal di kamar Avta ...," Ujar Fila pelan.

"Ooh ... Iya masuk saja ke kamarnya ...," Jawab ibu Avtarina dengan senyum yang menyembunyikan kesedihan.

Gentala iba pada wanita itu. Ia tersenyum seraya mengangguk sopan pada ibu Avtarina, lalu mengikuti Fila ke kamar Avtarina.

Ketika memasuki ruangan kamar Avtarina, mereka berdua tertegun menatap foto-foto Avtarina yang ada di sana.

Beberapa saat, Fila dan Gentala tenggelam dalam renungan.

Magda Rein (MLG 2)Where stories live. Discover now