Episode 19

389 38 8
                                    

————————————————

(Kota Alueheim)
06.30 AM.

Aku berdiri sejenak dan menghirup udara segar di taman yang hijau ini...
Udara disini sangat sejuk, tapi juga sangat dingin hehe...

"Kanato?"

"Heh? Guru Zen?"

Tidak sengaja guru Zen bertemu denganku. Sepertinya ia juga ingin merasakan kesejukan yang benar-benar nyaman di kota ini.

"Sedang memikirkan sesuatu?" Tanya guru Zen langsung.

"Ehh... guru apa kau masih ingat tentang batu crystal yang pernah kuceritakan waktu itu?"

"Hmm... yang membuatmu kembali ke dunia asalmu itu?"

"Iya..."

"Lalu ada apa?"

"Aku menemukan hal semacam itu lagi, tapi yang ini sedikit berbeda..."

"Ha? Apa? Kau menemukannya? Dimana?"

"Saat kami bermain di dekat air terjun Ashyla melihat sesuatu di dalam air terjun itu. Sesuatu yang bersinar dan itulah batu crystalnya..."

"Hmm... bagaimana bisa batu crystal itu berada di dalam air...
Tapi, bukankah yang waktu itu batu crystalnya sedikit gelap warnanya?"

"Iya... yang saat ini kutemukan malah sebaliknya."

"Kita kesana... kita pastikan dulu..."

Dan aku bersama guru Zen menuju air terjun tersebut.
Tidak lama kemudian...

"Itu disana... yang berkilau-kilau..." sahutku sambil menunjuknya.

"Hmm... benar... apa mungkin ini kutukan yang di buat penyihir itu juga?"

"Itulah yang kupikirkan selama ini..."

Tidak ada jawaban yang pasti...
Guru Zen pun sebagai ahli spiritual tidak mengetahui tentang batu crystal yang baru ini.
Aku sangat penasaran soal batu ini... apakah batu crystal ini sama bahayanya dengan yang sebelumnya aku temukan?
Tapi tidak ada yang tahu soal itu...

Lalu kami kembali pulang dan belum menemukan jawaban yang pasti...

(Tempat Penginapan)
07.15 AM.

"Kanato? Kamu kemana saja? Kukira kamu masih tidur..."
Kata Ashyla.

"Ehh... aku habis dari tempat air terjun yang kemarin bersama guru Zen, karena dia ingin melihat langsung soal batu itu, kukira tadinya dia akan tahu tapi sama saja tidak ada seorangpun yang tahu soal batu itu..."

"Hmm... kamu berjalan kesana dengan perut kosongkan..."

"Heh? Ehh... i-iya..."

"Hmm... tubuhmu itu tidak bisa telat makan sedikit tahu... sudah berapa kali kuingatkan..."

Ehh... gawat... kenapa jadi begini ya... "Ehh... hehe... iya maaf..."

"Sini kamu harus makan dulu..."
Katanya sambil menarik tanganku.

"Heh? I-iya..."

(Ruang Makan)

Hmm... jadi seperti ini ruang makannya...
Disini juga bisa langsung melihat pemandangan danau yang keren...
Tidak kusangka tempat makan disini benar-benar memikirkan aksi pemandangannya...

Tapi saatku melihat-lihat sepertinya aku melihat seaeorang yang pernah bertemu denganku sebelumnya...

Hah?

Another World S3 [END] [In Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang