Prolog

191K 3K 50
                                    

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Namaku Luneta Bagaskara, aku biasa dipanggil Luna, usiaku saat ini 17 tahun lebih 1 bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namaku Luneta Bagaskara, aku biasa dipanggil Luna, usiaku saat ini 17 tahun lebih 1 bulan. Aku bersekolah di SMU Persada. Ayahku seorang Dosen, Ibuku seorang Bidan. Dan aku adalah anak tunggal.

Sebelumnya kami bertiga hidup tentram, nyaman dan sederhana. Tetapi semua berubah, usia 17 tahunku menjungkir balikan hidupku.
Tepat di hari ulang tahunku aku kehilangan Sweet 17 ku..

Luna menutup buku hariannya, ia sudah siap untuk berangkat ke sekolah tapi rasanya sungguh sangat berat. Seandainya bisa ia ingin menghilang
meminjam pintu kemana saja milik Doraemon.

"Luna sayang...ayo sarapan nak, semua sudah menunggu !" suara ibu terdengar diluar pintu. Dengan rasa malas Luna pun keluar kamar menuju ruang makan.

Disana sudah duduk menunggu, Ayah, Ibu dan...
Ya Tuhan rasanya Luna ingin menghindar saja.

"Ayo Luna !" Ajak Ayah dengan senyum bahagia. Tak pernah ia lihat senyum Ayah seceria itu. Tanpa sadar Luna ikut tersenyum.

Ia bersyukur kesehatan Ayah berangsur membaik setelah penyakit jantungnya kambuh sebulan lalu. Ayah Luna memang memiliki penyakit jantung.

Ah sepertinya di meja makan cuma Luna yang nampak tidak menikmati sarapannya.

"Sayang, nanti berangkatnya bareng sama Gavin ya, kalian berdua kan....!" ucapan ibu terpotong saat Luna mulai terbatuk batuk.

"Kamu tidak apa apa nak ?" tanya Ayah kuatir dan Ibu yang menyodorkan segelas air putih.

"Tak apa, cuma tersedak !" ucap Luna sambil melirik cowok berwajah rupawan di depannya.
Gavin tersenyum..
Aishhhh !!! ingin rasanya Luna mencakar cakar tampang bengal itu.

"Tenang Ayah, Ibu. Saya pastikan Luna aman dari berangkat sampai pulang sekolah nanti !" sahut Gavin semangat, Luna mendengus kesal.

Dengan terpaksa Lunapun akhirnya berangkat sekolah berboncengan dengan Gavin bersama motor sport nya.

Sampai di SMU Persada, Semua mata menatap ke arah Luna dan Gavin.
"Luv...Jangan lupa pulang sekolah tunggu aku di parkiran ya. Soalnya hari ini aku ada kelas tambahan !" ucap Gavin sambil mengacak puncak kepala Luna dan mengerling nakal. Luna mendengus kesal sambil merapikan rambutnya. Gavin tertawa untuk kemudian berlalu ke kelasnya.

"Lunaaa...!" teriak Mita yang tiba tiba nongol di belakangnya.

"Issh...bikin kaget deh !" sahut Luna kesal. Mita nyengir sambil merangkul pundak Luna.

"Lun Kakak sepupumu itu semakin hari semakin ganteng saja, baru sebulan disini sudah jadi idola cewek cewek Persada..., ngomong ngomong Gavin sudah punya cewek belum sih Lun ? Kelihatannya semua cewek ngantri deh pengen jadi ceweknya, termasuk si Princess Bela hulala...!" cerocos Mita panjang lebar sampai nggak sadar kalau mereka sudah sampai di kelas.

"Aku tidak tahu, tapi kelihatannya Gavin itu Player deh!" sahut Luna sekenanya sambil mendudukkan dirinya di kursi.
"Kalau Playernya sekeren Gavin, aku rela deh Lun...?" ucap Mita berbinar.
"Sarap ?!" gumam Luna tersenyum geli.

Sementara itu Gavin sedang dikerubutin cewek cewek dikelasnya. Mereka bubar saat Bela datang, semua tahu siapa Bela. Putri dari Pemilik Yayasan Persada. Cantik dan menarik. Idaman semua cowok.

"Hai Gavin !" sapa Bela anggun. Gavin tersenyum manis sampai Bela deg degan melihatnya.

"Tumben pagi pagi gentayangan dikelasku Bel...ada apa ?" tanya Gavin,
Bela segera duduk di sebelah Gavin diikuti tatapan sinis cewek cewek dikelas Gavin.

"Nanti malam kamu ada waktu tidak ?aku ingin mengundangmu makan malam dirumahku !" ucap Bela manja.

"Oke akan ku usahakan, kalau aku bisa datang aku akan menghubungimu ?!" jawab Gavin memamerkan senyumnya lagi.

"Beneran Lho, Gavin?!" sahut Bela girang. Gavin mengangguk.
"Aku tunggu !" ucap Bela dengan senyum mengembang meninggalkan kelas Gavin.

"Dia seperti perangko? Dan kamu amplopnya. Nempel...!" ledek Egan teman sebangku Gavin.
"Perangko ? Eh iya benar, perangko cantik hahaaa !" sahut Gavin terkekeh.

"Lagi jomblo kayaknya si Princess, pacarin saja Vin, cantik gitu, daripada nanti menyesal di embat yang lain ?! Apalagi niat nya buat ngedapetin kamu sudah terlihat dari sebulan yang lalu sejak kamu masuk ke Persada ?!" kompor Egan. Gavin hanya tertawa.

"Kalau mau buat kamu saja Gan, Bela bukan tipeku ?! " jawab Gavin tersenyum penuh arti.

💖💖💖

Luna sedang asyik membaca novelnya saat tiba tiba Gavin masuk ke kamarnya.
" sorry Luv, kaget ya ?" ujar Gavin langsung duduk di kursi belajarnya.
Luna berdecak, ia paling tidak suka dipanggil Luv, berkali kali protespun Gavin tak mengindahkan, tetap saja cowok yang di akuinya tampan itu tetap memanggilnya Luv.

"Ada apa Kakak nyelonong masuk ke kamarku, ketuk pintu dulu kan bisa ?!" ucap Luna ketus.
"Idih...galak banget Luv, aku cuma mau menyampaikan pesan Ayah sama Ibu kalau mereka berdua hari ini tidak pulang, karena ada acara Reuni Akbar kampus Ayah. Katanya besok sore baru pulang, tadi mau telepone kamu Nggak bisa ?!" jelas Gavin sambil melirik ponsel Luna yang sedang di charge.

Luna termangu.
"Jadi...di rumah cuma kita berdua Kak?" tanya Luna meyakinkan dirinya.
Gavin tertawa
"Bukankah itu yang kamu inginkan Luv, berdua denganku ??" goda Gavin. Luna mendengus kesal.

"Kenapa? Kamu takut kalau aku berbuat sesuatu terhadapmu? Bukankah itu tidak apa apa ?" ucap Gavin sambil melangkah mendekati Luna. Luna menjadi gugup seketika.

"Ka..ka..kakak mau apa ?" tanya Luna takut. Gavin menyeringai lalu menunduk mendekatkan wajahnya ke Luna, begitu dekat sampai ujung hidung mereka bersentuhan.

Gavin menatap tajam kedalaman mata Luna. Luna sampai tak bisa bernafas saking gugup dan takutnya sampai ia rasanya mau menangis.

Gavin tiba tiba menjauhkan wajahnya lalu tertawa.
"Ternyata dilihat dari dekat kamu lebih cantik dan imut, aaahhh dan lihat kedua pipimu yang memerah itu...ooo sungguh menggemaskan haha ?!" tawa Gavin tak berhenti.

Apalagi saat Luna segera memegang kedua pipinya yang merona merah.

"Kakak jahat !!" teriak Luna hampir terisak. Gavin menghentikan tawanya.

"Sorry Luv...kalau aku keterlaluan, aku cuma ingin melihatmu tertawa, aku tak mau apa yang sudah terjadi diantara kita membuatmu tertekan dan bersedih...karena bagaimanapun kamu adalah istriku !" ujar Gavin dengan wajah serius lalu melangkah meninggalkan kamar Luna.

Love y all

Selasa 29 agustus 2017
👌✌😘

✅GAVIN & LUNA Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang