part VIII

26.2K 753 18
                                    

Didedikasikan untuk semua readers Be With You yang masih setia read 'n ngasih vote special buat fietrieKarin_Sakuraimiss_piscesAlyssaMesayuaraaa991xixihanaAeldraCho, cencenrismaYullyNuraViraTale, galianugraha, ely_siregar, Bluevirda, yunialiandoprilly,   buat komennya....big thanks for you all ^.^


MICHAEL memandang gusar ke arah keramaian kota yang berada di bawahnya, keruwetan kendaraan yang lalu lalang mewakili apa yang dirasakannya sekarang. Keadaan menjadi semakin tidak terkendali dan ia sangat tidak menyukai kehilangan akal sehatnya, apalagi jika itu menyangkut seorang wanita.

"Jadi, apa saranmu?" ia mendesah dan masih setia memandangi jalanan, ia mencoba menyibukan pikirannya ke tempat yang lain agar tidak tertuju terus ke kamar tamu.

"Kita harus menyembunyikan Claris jauh dari sini, berita yang ada mulai simpang siur dan rumah sakit sudah dijaga dari serbuan wartawan. Rencananya aku akan memindahkan Leon ke rumah sakit lain yang lebih ketat penjagaannya." dari penjelasan Diana seperti sudah bisa menebak kejadian ini akan terjadi dan sudah mengantisipasi langkah apa yang akan diambilnya.

Michael mengangguk, ia sudah bisa menebak kehebohan yang akan terjadi jika berita mengenai Leon tersebar luas. Ia bersyukur ada Diana yang bisa mengatasi para dewan direksi, lagipula walau Leon terbaring tidak sadarkan diri masih ada dirinya yang bisa menangani masalah bisnis mereka.

"Dimana tempat yang kau sarankan untuknya?" dahinya berkerut, ia tidak dapat memikirkan tempat yang tepat untuk menyembunyikan tunangan sahabatnya itu.

"Sky Ranch." sahut Diana dengan tenang.

Michael terkesiap, ia berbalik memandangi Diana dengan mata terbelalak. Biasanya ia sangat bangga mendengar nama peternakannya disebut-sebut namun untuk saat ini nama tersebut terdengar seperti petir di telinganya dan ia tidak bisa membayangkan membiarkan wanita itu berada di rumahnya apalagi dengan pengaruh yang ditimbulkan pada dirinya.

"Tidak ada tempat yang lain?" harapnya sambil berusaha mengusir bayangan wanita itu berkeliaran di rumahnya sekaligus juga menepis perasaan hangat yang menyebar dihatinya akan bayangan mereka akan bisa menghabiskan waktu bersama.

"Michael, satu-satunya tempat yang tidak bisa dijangkau media adalah peternakanmu. Selain itu, Claris butuh suasana baru untuk membantunya melewati semua yang terjadi. Peternakanmu sangat tepat untuk menenangkan diri, apa yang terjadi padanya sudah begitu berat dan ia sama sekali tidak punya siapa-siapa lagi." alasan yang diberikan Diana tidak dapat disangkal Michael, tapi ia tetap harus mencoba untuk mematahkannya.

"Bagaimana dengan rumahmu?" ia mencoba untuk menawarkan pilihan lain walau pilihan tersebut terdengar begitu konyol bahkan bagi pendengarannya sendiri.

Diana memutar bola matanya, "Kau tahu sendiri rumahku sedang di renovasi, semua serba kacau dan kehadiran media akan semakin menambah parah keadaan."

Michael mengangkat bahunya, "Mungkin saja keadaannya tidak separah itu."

"Apa kamu keberatan Claris tinggal di peternakan?" Diana menatapnya penuh selidik dan Michael mulai dilanda kegugupan dan mengalihkan wajahnya agar wanita itu tidak dapat membaca emosi yang bisa saja muncul dari raut wajahnya. "Apa yang membuatmu keberatan?"

Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Tidak ada alasan khusus, hanya saja di peternakan didominasi laki-laki. Apa ia sanggup bertahan di sana?"

Diana masih memandanginya dengan heran, Michael berharap wanita setengah baya itu tidak mencurigai ada alasan khusus dibalik penolakannya itu.

"Kurasa ia akan baik-baik saja di sana, peternakanmu sangat tepat saat ini. Dengan suasana peternakan dan jauh dari hiruk pikuk kota dan lebih penting lagi ia bisa menyembunyikan diri di sana dari kejaran media, kita tidak membutuhkan satu kekacauan lagi bukan dengan semua yang terjadi sekarang ini." keputusan Diana sudah bulat dan Michael tidak mampu untuk membantahnya lagi, entah kenapa ia tidak sanggup untuk berkata tidak jika berhadapan dengan sekretaris Leon itu. Wanita paruh baya itu sanggup membuat nyalinya ciut walau hanya dari tatapan dan Michael tidak mengerti kenapa ia bisa merasa seperti.

Tapi aku yang tidak tenang, seru Michael dalam hati. Ia tidak mungkinmenyetujui hal itu, itu tidak mungkin. Ia tidak akan sanggup bertahan untuktinggal satu atap dengan wanita itu dan terlebih lagi ia takut dirinya akanhilang kendali dan melakukan hal terbodoh dalam hidupnya.

  

-------> to next part ^.^

sorry jika terlalu pendek, semoga next part bakal lebih panjang so really hope for all my readers to Vote 'n Komen....... love you all

Maaf, cerita ini dalam pengeditan untuk dicetak. Akan ada penambahan part, semoga my beloved readers bisa bersabar.

Be With You (rewriten)Where stories live. Discover now