part III

26.9K 882 15
                                    

Didedikasikan untuk my readers @anastasialiora, @jauhara, @Karin_Sakurai, @miss_pisces, @xixihana... thanks a lot buat komen2nya dan tentunya buat readers lain yang sudah ngasih vote....so don't forget to Vote, Komen dan if you have time to share this story....❤️ you all readers ^.^ 

     MATA Claris mengerjab membuka, ia merasa seluruh tubuhnya meremang tanpa tahu sebabnya. Jantungnya berdetak lebih cepat dan suhu tubuhnya naik beberapa derajat, namun yang paling membuatnya bingung adalah gejolak hasrat yang begitu kuat melanda dirinya hingga membuatnya terbangung dan merasa mendamba tanpa tahu sebabnya.

     Perlahan ia mengangkat tubuhnya dan langsung terkesiap begitu menyadari ada seseorang selain dirinya dalam ruangan, seorang lelaki sedang bersandar dikusen jendela dan mengamati mereka terutama mengamatinya.

     Lelaki itu bertubuh tegap dan berdiri dengan santai namun claris dapat menangkap kewaspadaan dan antipati, tatapan lelaki itu begitu tajam dan dingin hingga membuatnya menggigil dan salah tingkah. Lelaki itu jelas-jelas menunjukan sikap tak ramah dan yang paling kentara adalah sikapnya yang tidak bersahabat.

     claris berusaha menegarkan diri dengan berdiri namun tetap menggenggam tangan Leon seakan itu satu-satunya penyelamatnya, "Maaf anda siapa?"

     Lelaki itu menarik tubuhnya dari sandaran dijendela dan mendekat, Claris semakin menyadari kehadiran lelaki itu dan merasa semakin tidak nyaman. Ada kesan liar dan berbahaya dari lelaki itu yang tidak ditutup-tutupi lelaki itu, seakan ia memang ingin memperlihatkan hal itu.

     "Sebagai tunangan Leon, seharusnya kau tahu siapa aku." sindir lelaki itu sambil menatapnya dengan mata hijaunya yang tajam menusuk.

     Perasaan Claris semakin kacau mendengar suara lelaki itu, bukan karena ucapan lelaki itu tapi lebih karena suaranya. Claris merasakan suatu sensasi yang menggetarkan dirinya hanya dengan mendengar suara parau dan berat yang keluar dari mulut lelaki itu, suara itu terasa membelai kulitnya.

     "Aku...aku benar-benar tidak tahu siapa kamu," bantahnya berusaha mengendalikan kegugupannya.

     Lelaki itu berdiri angkuh dengan kedua ibu jarinya dikaitkan ke pinggang celana jeansnya, "Berapa lama kau mengenal Leon?"

     Claris mengernyit, cara lelaki itu menghadapnya bahkan bertanya jelas-jelas ingin mengintimidasinya. Ia tidak mengerti apa yang membuat lelaki itu bersikap bermusuhan seperti itu.

     "Haruskah aku menjawabnya pada orang asing, aku juga berhak menanyakan hal yang sama." sahutnya memberanikan diri, walau ia gugup namun ia tidak mau ditindas begitu saja.

     Lelaki itu tersenyum licik, "Aku orang yang sangat penting bagi Leon, kami saling membutuhkan."



ingin lebih panjang dan lengkap, ada di versi cetak yaaa ^.^

----------> to next chapter ^.^



Be With You (rewriten)Место, где живут истории. Откройте их для себя