"Dok, pasien patah tulang pergelangan kaki kirinya akan sampai dua menit lagi" seru salah satu perawat pada Sewoo. Sewoo mengangguk lalu segera ikut keluar ke pintu masuk ER bersama beberapa perawat.

Setelah menangani pasien tersebut ia kembali disibukkan dengan pasien mabuk yang sudah dirawat sejak dini hari tadi namun baru saja sadarkan diri.

"Aku saja" Sehun datang dengan senyum cerahnya. "Kau bisa periksakan pasien disebelah sana? Perawat Park, tolong tunjukkan padanya" tambah Sehun mengambil alih pasien mabuk Sewoo.

Sewoo terdiam sebentar kemudian menepuk pundak sahabatnya itu sambil tersenyum lega. "Thanks!" Serunya kemudian pergi.

Cukup banyak pasien yang ditangani Sewoo pagi ini, namun beruntungnya tak ada yang cukup mengkhawatirkan.

Saat ia tengah menunggu kopinya terisi dimesin kopi di lorong menuju kantin seseorang menarik jas dokternya yang kontan membuat Sewoo menoleh.

"Dokter.." seorang anak laki-laki kecil dengan pakaian khas pasien rumah sakit tengah berdiri disamping Sewoo sambil mengangkat gelas nya pada Sewoo.

"Hai, ada yang bisa dokter bantu?" Tanya Sewoo sembari berjongkok menyamaratakan wajahnya dengan anak kecil tersebut.

"Aku juga mau kopi dokter"

Sewoo menggeleng. "Namamu siapa tampan?"

"Minha, Hwang Minha" balasnya.

"Umur mu?"

"5 tahun" balas Minha. Wow, anak seusianya dapat berbicara selancar ini?

"Minha-ah mau minum yang lain? Susu pisang? Kau baru boleh minum kopi saat sudah tinggi seperti dokter" ungkap Sewoo sembari mengelus pelan rambut Minha.

"Aku tak suka susu pisang dokter, bagaimana jika susu stroberry saja?"  Tawar Minha yang kontan membuat Sewoo tertawa renyah.

"Oke!" Balas Sewoo kemudian dan kembali berdiri menggenggam tangan Minha dan menuntunnya menuju kantin rumah sakit.

Dikantin setelah mendapatkan susu stroberry nya Minha tak langsung meninggalkan Sewoo melainkan ia ikut duduk menemani Sewoo menyesap kopinya yang tadi ia dapatkan di mesin kopi saat bertemu dengannya.

"Dokter, apa dulu kau bercita-cita menjadi seorang dokter juga?" Tanya Minha random.

"Tentu saja, kalau minha? Apa cita-citamu" tanya Sewoo sembari mencondongkan Tubuhnya pada minha, menandakan ia ingin fokus pada minha.

"Ehm, pengantar susu? Agar aku bisa meminum susu strowberry tiap hati" balas minha cepat kemudian tertawa. Sesederhana itu pemikiran anak sekecil dan secerdas minha ini.

"Kau tak perlu jadi pengantar susu, dokter akan membawakanmu susu stroberry tiap hari"

"Janji?" Tanya Minha sambil mengacungkan kelingkingnya pada Sewoo.

"Janjii!" Balas Sewoo sambil mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking  Minha.

Setelah beristirahat ditemani Minha, Sewoopun harus kembali bekerja. Ia bahkan mengantar minha kembali keruangan inap ya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UNFAIR #hurtRain (CHANYEOL - KAI)Where stories live. Discover now