Kepada langit yang mulai luruh,
Kepada bumi yang mulai berpeluh,
Apa benar dia mulai luluh?
Apa benar dia mulai jatuh?
Kepada malam yang memanggil rindu,
Kepada fajar yang menarik biru,
Kenapa semua mulai tak tentu?
Kenapa lidahku jadi kelu?
Kepada angin yang bertiup manja,
Kepada senja yang jingga merona,
Aku hanya ingin titip rindu untuknya.
Semoga dia juga rasa.
Kepada semesta merengkuh awan,
Kamu benar, aku mulai tertawan.
YOU ARE READING
Hanya Seberkas Rasa
PoetrySebuah ungkapan dari seorang manusia yang sulit mengungkapkan rasa. hak cipta terlindungi, 2016, sarvio. #20 Poetry [280617]
