Enam

1K 174 10
                                    

Pak Sehun akhirnya nganterin gue pulang. Dia belum hafal jalan ke apartemen gue, makanya di jalan tadi gue yang nge intruksiin dia.

Sesaat setelah gue buka pintu apartemen. Gue kaget.

Dari pojok ke pojok, apartemen gue rapi banget sumpah! Sampah sampah yang sebelumnya ada di atas meja kerja gue udah dibuang semua.

Baju baju gue yang gue gantung sembarangan di kamar mandi udah gaada.

Ngeliat gue bengong, pak Sehun nepuk pundak gue.

"Kenapa?" tanya dia.

"Eh-eh gapapa kok pak. Ayo masuk dulu pak," kata gue sambil mempersilahkan dia masuk.

"Ah iya makasih. Ngomong ngomong, kamu tinggal sendiri?" tanya dia.

"Iya pak," jawab gue.

"Jangan terlalu formal lah, disini kan saya bukan partner kerja kamu. Anggap saya kakak kamu, ya?"

Kakakadekzone, guys :')

"Iya kak hehehe,"

"Wah wah wah anak mama udah pulang ternyata.. Wah siapa, nih? Kenalin dong ke mama, calon kamu ya, ra?" tanya mama gue bertubi tubi dari tangga.

Oh jadi mama yang beresin apartemen gue..

"Mama? Kok ga bilang bilang mau dateng? Kan bisa aku jemput," kata gue tanpa menghiraukan pertanyaan dia.

Dia langsung duduk di sebelah Sehun.

"Kamu pacarnya Kyra, ya?" tanya mama gue. Sesaat setelah mama bilang gitu, gue ngerasa pipi gue panas. Padahal suhu di apartemen gue lumayan adem.

"Eh enggak kok tante, saya partner kerja nya Kyra doang, nama saya Sehun." sahut dia.

Oke. Tadi kakakadekzone sekarang partnerzone. Oke hun, oke. :')

"Oh tante kirain pacar. Tante baru mau jodohin dia tuh sama anak temen bisnis papanya. Soalnya dia disuruh nyari pacar gamau. Hahaha." kata mama gue sambil ketawa. Sehun juga ikutan ketawa. Beda sama gue yang kaget.

"Temen bisnis papa? Siapa?" tanya gue.

"Itu, temen kecil kamu, yang dulu pernah jatuh dari ayunan gara gara kamu dorong itu," kata nyokap gue.

Bentar, bentar. Jatuh dari ayunan? Kayak inget, tapi kapan ya?

Oh iya. Sekitar 10 tahunan lah kayaknya, pas gue sekitar 11 tahun.

"Si Xingxing itu, ma?" tanya gue.

"Iya, dia."

Lho, bukannya anak cowo yang gue tau namanya Xingxing itu selalu manggil gue cici, ya? Berarti lebih muda, dong?

"Temen kerja papa itu... Cowo?"

"Enggak, temen kerja papamu itu ibunya Yixing. Ayahnya Yixing udah gaada. Kalo cowo kenapa? Mau digebet?"

Buset, gila aja.

Kayak ada yang aneh.

BENTAR DULU, BENTAR DULU.

Xingxing lebih muda dari gue.

Lay juga.

Xingxing yang gue inget punya lesung pipit.

Lay juga.

Xingxing marganya Zhang.

Lay juga!

Ayahnya Xingxing udah gaada.

Lay juga!!

Lay bilang dia mau dijodohin sama gue, kan?

Tar dulu, gue mikir dulu.

Jangan jangan.....

"Mah, nama anak temen papa itu, Zhang Yixing?" tanya gue.

"Iya." jawab mama gue.

Cuma satu kata. 'Iya'. Cuma satu kata itu yang sukses bikin gue sama pak Sehun kaget.

"LAY ZHANG?!" teriak gue sama pak Sehun samaan.

"Kamu kenal?" tanya mama gue ke pak Sehun.

Gue reflek nyubit lengan pak Sehun supaya dia enggak bocor.

"Eh, enggak tante. Cuma namanya sama kayak salah satu member Exo gitu." jawab dia.

"Oh gitu, yaudah tante masak dulu ya, bentar."

"Eh gausah mah, aku ada bawain Kaefci." kata gue.

"Gasehat. Mama mau masak capcay sama cah kangkung emangnya gaboleh?" tanya mama gue.

"Iya deh terserah." jawab gue.

"Ra, kayaknya aku pulang dulu, deh." kata pak Sehun.

"Lho, ga makan dulu, hun?" tanya mama gue.

"Enggak tante, tadi udah kok. Yuk Kyra, anter sampe depan." kata pak Sehun sambil buru buru narik tangan gue.

.

"Jadi yang dibilang Lay itu, bener?" tanya dia.

"I—iya.." jawab gue.

"Kok bisa sih? Aku kenal lho dia anaknya gimana. Apa pantes dia jadi kepala keluarga?" kata dia tajem.

"Saya juga gatau, kak.. Saya masih mikirin cara biar enggak dijodohin." kata gue sedih.

"Saya akan bantu kamu, Ra." kata dia.

"Beneran, kak? Tapi gimana?" tanya gue.

"Nanti saya pikirkan. Saya pulang dulu, ya.." kata dia.

"Iya kak, hati hati ya.." kata gue.

Dia pun langsung pulang. Tadi gue ngeliat dia pasang gugel meps di hp nya. Jadi gue ga khawatir lagi dia kesesat.

Gue balik badan dan nemuin mama gue udah nangkring di depan pintu.

"Dia anaknya cakep, baik. Tapi sayangnya cuma guru.." kata mama gue.

YA KAN LAY JUGA CUMA MURID, MAH!

"Enggak kayak Yixing, hidupnya terjamin. " kata mama gue lagi.

"Apalagi rekan papa itu pernah bilang kalo Yixing jagonya di pendidikan. Apalagi mat sama ipa."

JAGO? NGERJAIN 10 SOAL AJA CUMA BENER 4!

"Sejago apa?"

"Dia pernah juara OSN pas masih SMP. Di kelas 10 sama 11 juga dia juara terus."

WAT? RASANYA MAU BUNUH DIRI AJA GUE.

[DISCONTINUED] Dumb Student🔹 Zhang Yixing (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang