Selasa, 4 Juni 2017
22.35 WIB
"Sher, lo tahu enggak, di kantin tadi gue berdiri di samping Kak Kevin!"
22.41 WIB
"Sumpah, Sher, dada gue deg-degan parah. Sampai sekarang masih nyut-nyutan, enggak bohong."
22.43 WIB
"Oh iya, Sher, pulang sekolah tadi...
"Udah lah, Sa. Jangan terlalu dipikirin. Tiga hari Kak Kevin enggak ada kabar, enggak bakal bikin lo bisa nyelesaiin Paradoks Tukang Cukur."
"Seharusnya gue sadar, Sher, dari awal ini semua adalah kesalahan."
"Santai aja kali. Cowok enggak cuma Kak Kevin doang. Masih banyak cowok baik-baik di luar sana yang pantes buat lo."
"Cowok baik-baik? Kesambet apaan lo? Biasanya ngomongin cogan bad boy mulu."
"Apaan sih, Sa. Gue tetap penganut paham bad boy Wattpad sejati."
"Gue masih enggak ngerti kenapa lo segitu tergila-gilanya sama bad boy super perfect Wattpad yang mustahil ada di dunia. Yang namanya bad boy ya tetep bad boy, cowok brengsek ya brengsek aja."
"Wah, ngajak berantem."
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
"Sori aja ya, Sher, tapi pacaran sama bad boy adalah hal terakhir yang ingin gue lakukan. Gue masih percaya sama cowok baik-baik."
"Ini kita kenapa malah bahas bad boy sih, Sa?"
"Mengutip dari salah satu cerita yang gue baca, bad boy ini ibaratnya strata tertinggi kebangsatan cowok yang sebangsat-bangsatnya¹."
"Ih, bodo amat. Mentang-mentang Kak Kevin cowok baik-baik, bukan berarti lo boleh ngerendahin cowok bad boy, dong."
"Enggak. Itu kakak kelas udah bukan cowok baik-baik buat gue."
"Dasar baperan."
---
¹ : sumber kutipan dari cerita Aberasi oleh Crowdstroia.
