Down 2

196 9 0
                                    

Aku sudah mau melupakanmu, tolong kita bekerja sama dengan baik, apa maksud dari tatapan tak relamu itu.

Sudah kuduga kedatangan Davina di areal kelasku menyimpan maksud tertentu, aku sudah tau gelagatnya bila ia sedang suka dengan seseorang, 3 tahun mengenalnya membuatku cukup tahu tingkah caper Davina bila menyukai seseorang

Kami sudah bersama sama saat MOS sekolah dan ketika kami duduk sebangku dikelas satu hingga akhirnya di pisahkan karena jurusan kelas, dari bisik bisik tetangga antara Vito dan Reno rupanya dia sedang melakukan PDKT dengan Nanda,

ahh.. Betapa dramanya sekolah ini, yang ku tahu Davina memang tidak sedang dekat dengan seseorang meskipun ia selalu bercerita padaku kalau lagi lagi dia memberi harapan pada si A si B dan si C, sekalipun ia selalu bercerita secara serius tentang perasaannya, tapi Davina bukanlah tipe cewek serius, ia tipikel yang mudah bosan.

Kisah kisah masa SMA yang mengharu biru membuatku iri, bila mungkin aku jatuh cinta juga dengan lawan jenisku mungkin semuanya akan berbeda, itu akan menjadi  masa masa yang tak akan terlupakan, tidak dengan luka,

tapi semuanya berbeda, jatuh cinta pada orang yang salah membuat masa masa SMA ku menjadi sedikit buram, bagaikan setitik noda yang di tinggalkan di catatan harian, orang tak akan pernah tau Abimana Satya adalah penyuka sesama jenis, ia jatuh cinta pada Nanda adik kelasnya, diam diam menjadi pengagum rahasianya, memendam kekagumannya, lalu diam diam terluka karenanya.

Aku bersandar di bangkuku meratapi nasibku ditengah kerumunan teman kelasku yang dengan bangga bercerita tentang kisah cintanya dan bagaimana ia PDKT dengan seseorang yang di sukainya disekolah,

aku menjatuhkan pandanganku diluar jendela, tentunya tidak di depan kelas Nanda, seminggu ini sendu sekali, musim kemarau perlahan lahan meninggalkanku, cuaca sedikit sedikit mendung mengikuti suasana hatiku, tak terasa musim kemarau akan beralih kemusim hujan dengan angin laut yang basah menghantarnya.

Sekuat apapun otakku berusaha untuk tak mencarinya tapi refleks dari ekor mataku dapat dengan mudah menangkap siluentnya, ia berdiri di tiang koridor seperti waktu itu ia menghapal, aku tak tahu apa maksudnya berdiri disitu sudah dari tadi, mata kami bertumbukan aku menatapnya tanpa kosong dan seolah tak mengenalnya, sementara ia kembali menatapku dengan tatapannya yang penuh dengan tanda tanya, aku tak mau terlalu GR tapi aku seperti merasa ia menunggu ku untuk berbalik, tapi sudah ku katakan aku tak akan peduli maka dengan berat hati ku acuhkan.

Aku mengacuhkannya,

Aku mengacuhkannya,

Aku mengacuhkannya.

T.T
..
..
..

Tbc

[BOYS LOVE] BimaNandaWhere stories live. Discover now