Down

217 7 1
                                    

Sejak kejadian itu kuputuskan untuk berhenti bertingkah tak tahu malu, aku kakak kelas yang harusnya tahu diri dan sedikit menjaga wibawa, karena jatuh cinta ini membuatku tak dapat memikirkan hal lain selain bagaimana membuatnya tersenyum dan aku bahagia, aku tak mau lagi bertingkah seperti kemarin kemarin, semalam suntuk kurutuki bagaimana bisa selama ini seolah-olah kami berdua saling jatuh cinta, saling berpandang pandangan dalam diam kemudian saling tersenyum malu malu,

Gila,

Bodoh,

Tolol,

Sakit,

Segala macam umpatan umpatan memenuhi otakku tentang semua hal yang aku lakukan di jendela itu, aku harap tidak mengganggunya lagi dan biarkan tahun terakhirku di SMA ini kembali seperti semula, kita tidak ada apa apa,

Aku masih terbiasa refleks berbalik ke jendela terkutuk itu lalu cepat cepat berbalik aku biarkan tawanya lewat begitu saja di telingaku menahan untuk tak melihatnya, padahal bagian terbaik dari menungguinya dijendela itu adalah pesona senyumnya dan bagaimana ia tertawa renyah dan bahagia seperti anak kecil, syukurlah dia berada dalam mood yang baik, mendengarnya saja membuatku bisa lebih tenang melewati hari hariku di sekolah, sekalipun hati kecilku sedikit ngilu mendapati fakta ia tak merasa kehilanganku dan perasaan ini hanya dariku sepihak,
..

..

..

Jaman SMA ku adalah jaman dimana semua remaja SMA mulai beralih dari friendster  ke facebook meskipun facebook populer dari dua tahun lalu, namun di kotaku semuanya baru dimulai saat aku kelas tiga, aku tidak terlalu mengikuti perkembangan friendster seperti teman-temanku yang lain karena aku begitu cuek dengan segala sesuatu yang berbau narsisme dan social intraction di dunia maya, tapi untuk facebook ini aku tertarik, karena Reno beberapa kali menyebut nama Nanda dan teman temanku yang lain, mereka seperti berada dalam lini masa yang sama dengan keseruan ketika bercerita satu sama lain, membuatku ingin ikut dalam keseruannya, waktu itu membuat akun facebook harus mengantri di warnet, aplikasi facebook belum ada di ponsel dan harus menggunakan web browser bila ingin masuk ke akun tersebut, belum lagi orang orang mendadak populer karena facebook dan orang orang begitu membicarakan facebook disetiap kesempatan, saat itu bila tak memiliki facebook sama dengan tertinggal jauh dengan teman teman yang lain, dan itu sangat menyedihkan,

Aku tak tahu ajaibnya facebook bisa membuatku tak bisa move on sampai sekarang, banyak sekali hal yang terjadi di akun facebook pertamaku itu, ada yang masih membekas sampai sekarang, sampai sampai ingin sekali ku buka akunnya sekali lagi, bila saja ada yang bisa membuka akun facebook pertamaku berapapun harga jasa hackernya akan ku bayar,

Dari akun itu juga aku bisa lebih banyak mengetahui kegalauan Nanda, pasca putusnya dari Aulia, kalau istilah alay sudah populer saat itu, mungkin Nanda termasuk pria alay yang begitu rutin mengungkapkan keluh kesahnya di facebook, belum lagi dukungan jempol dari teman teman facebooknya atau keseruan membalas komentar dari teman teman facebooknya membuat siapapun merasa jadi artis dunia maya.

Ananda Dwi Maulana

"tersenyumlah walau semua perih"

Update an status Nanda kemarin, yang baru sempat kulihat hari ini, dia belum bisa move on rupanya, Aulia memang gadis penuh kharisma, memang tidak begitu berprestasi secara akademik tapi dia salah satu kakak kelas yang banyak fansnya karena kecantikannya, belum lagi tampil modis dijaman itu masih begitu terlihat wah di kota kecil kami,

Aulia baru terdengar pacaran lagi setelah kami naik kelas tiga, pacar pacarnya yang lain kebanyakan kakak kelas, dan baru heboh lagi saat ternyata dia meninggalkan Nanda demi Suhan yang dengan mudah di gebet karena kelas mereka yang bersebrangan, mungkin mereka berdua salah satu korban jendela kaca yang baper, kemungkinan yang selalu terjadi saat gender berbeda dipertemukan, aku mendesah berat, lagi lagi gender, mudah saja untukku mendapatkan pacar, meskipun tidak populer seperti Nara dan Andy, namun banyak juga adik kelas yang menitipkan salam padaku, atau beberapa teman angkatanku yang terang terangan care dengan maksud ingin dekat denganku, aku juga pernah menyukai teman seangkatanku bernama Davina yang sekarang menjadi sahabatku bila ada waktu atau tak sengaja bertemu kami akan menghabiskan waktu istirahat dengan banyak bercerita tentang keadaan kami masing masing atau sekadar mendengar curhatannya tentang bagaimana dirinya yang mudah jatuh cinta padahal telah memacari seseorang,

alasan mendasar kenapa aku kini hanya menjadikannya sahabatku, terlebih kecendrunganku yang baru terlihat sekarang tentang kelainan orientasiku membuatku lebih banyak memahami diriku sendiri apalagi aku belum bisa mengalihkan pandanganku dari Nanda, sekalipun kuusahakan mengalihkan lirikanku ke jendela itu.
Baru juga ia berjalan jalan di pikiranku, sosok cantik Davina sudah menyembul ceria di pintu kelasku, aku menghampirinya sebelum teman temanku datang menggodanya, bagaimanapun playgirlnya Davina ia termasuk banyak di Idolakan oleh teman seangkatannya sendiri mungkin juga satu sekolah, ia kritis, cerdas, ceria memiliki senyum menawan dan merupakan sahabat dekat Aulia , dan aku beruntung menjadi salah satu yang bisa akrab dengannya, ia mengalahkan kepopuleran Aulia dalam hal akademik karena termasuk berprestasi di sekolah belum lagi jabatannya merupakan mantan sekretasis Osis, bisa kuliat beberapa adik kelas di sekitar kami mulai saling berasumsi tentang kedekatanku dengan Davina, jangankan adik kelas, teman temanku saja sering menyangka kami pacaran padahal tidak sama sekali, aku tahu sekali si Davina yang playgirl itu selalu tebar pesona ke orang orang yang ia suka, ia mudah sekali jatuh cinta, istilah sekarangnya adalah dia mudah sekali baper,

Tumben sekali dia datang ke sayap kiri sekolah,
Bila alasannya ada perlu dengan Andy itu masuk akal juga secara mereka berdua merupakan demisioner OSIS, kami berbicara di depan kelas, ia menanyakan kegiatanku dan apa yang kusibuki akhir akhir ini karena aku sudah mulai jarang main ke kelasnya dia sedikit berbasa basi juga mengenai suasana kelas tiga, aku bisa membicarakan topik apapun dengan Davina sekalipun dia kadang menyebalkan karena selalu menyisipkan wawasannya yang luas dan pandangan pandangan hebatnya tentang kehidupan, membuatku merasa kecil sekali sebagai lelaki, kalau sudah begitu aku hanya mengangguk mengerti saja  , sampai ketika dia membahas salah satu gossip panas tentang Nanda dan Aulia sahabatnya, bagaimana pun itu bahkan Davina sendiri menyalahkan sikap bodoh Aulia yang memutuskan Nanda untuk bersama Suhan, tapi menurutku bagus juga daripada ia berselingkuh di dibelakang Nanda, Davina memicingkan matanya tak menyangka pikiranku seliar itu dan aku hanya terkekeh,
"eh Nanda..." teriak Davina mendapati Nanda hendak berlalu menuju kelasnya, dan kami tak sengaja bertemu pandang, memang sepertinya ada sesuatu di antara kami belum juga beberapa detik ingin ku alihkan pandanganku dia lebih dulu membuang pandangannya kerah lain tapi tetap berjalan ke arahku dan Davina, suasananya menjadi lebih canggung sekarang.

Aku lupa kalau Nanda adalah anak OSIS dan Davina merupakan demisioner, pantas saja mereka nyambung untuk berbicara masalah porseni yang akan di laksanakan setelah ujian semester, aku tak ikut dalam perbincangan mereka, sekalipun aku dan Nanda saling membelakangi, aku sibuk mencabut cabuti pagar tanaman dan berusaha secuek mungkin, sampai akhirnya aku jengah dan mereka semakin seru berbicara

"gua duluan ke kelas ya Vin.. "

potongku akhirnya mereka berdua menoleh ke arahku dan aku hanya melihat Davina, aku tak mau melirik sedikitpun ke arah Nanda, meskipun selalu kudapati dia ingin menarik perhatian ku atau sesekali melihat kearahku,
"yaa.. Kan yang tadi belum selese.. Apaan sii" katanya kecewa padahal tadi kami hanya membicarakan orang yang kini berdiri di hadapannya, aku hanya tersenyum lalu mengisyaratkan ada banyak tugas yang harus aku kerjakan dan pamit meninggalkan mereka, entah dia menyadari atau tidak, di pantulan jendela ruang olahraga itu, aku melihat Nanda masih menatapku dengan tatapannya yang tak bisa kuartikan,

Hatiku mencelos

Arrghh...

..

..

..

Tbc

[BOYS LOVE] BimaNandaWhere stories live. Discover now