[2] Lost Someone Again

442 55 2
                                    

"PTSD."

Satu buah singkatan yang diberikan oleh dokter di depan pemuda itu yang baru memeriksa gadis kecil itu. Pemuda berusia 18 tahun di depannya tampak cukup terdiam selama beberapa saat dengan mata membulat.

"Post Traumatic Stress Disease. Pembantaian itu membuatnya mengalami trauma. Dan akibatnya adalah gadis itu tidak bisa berbicara. Mungkin, sesuatu terjadi di dalam sana yang membuatnya menolak untuk berbicara," suara sang dokter semakin pelan begitu juga dengan pemuda itu. Gadis kecil yang memeluk boneka panda itu tampak hanya diam mendengarkan dari celah pintu ruangan itu.

Hingga pemuda itu, kakaknya tampak berdiri dan keluar ia segera memeluk kaki kakaknya. Kakaknya berjongkok dan menatapnya sambil mengusap pipi gadis kecil itu. Ia tidak bisa berbicara, namun matanya memberitahu semuanya.

'Maaf...'

Dan kakaknya mengerti. Ia selalu mengerti tentang gadis kecil itu jauh sebelum insiden itu terjadi. Dan pemuda itu hanya tersenyum dan menepuk kepala gadis itu pelan sambil memeluknya.

"Tidak apa Rena... ini bukan salahmu."

Her Mask
Genre : Friendship/Romance
Rating : T
Pairing : Karma x Fem!OC, Past!Male!OC x Irina

Rena menatap kertas di depannya dengan dahi menekuk. SMP Kunugigaoka memang selalu mengadakan pretest setiap tahun ajaran baru untuk melihat kemampuan muridnya. Dan meskipun mereka sudah mempelajari pelajaran yang bisa mereka kuasai, tetap saja hampir semua murid kelas 3E mendapatkan nilai terendah di angkatan.

Hanya Rio, Manami, dan juga Rena yang masuk dalam 50 besar.

"Rena-chan?" Suara itu membuatnya menyembunyikan kertas nilai dan melihat Aguri yang menghampirinya sambil tersenyum, "nilai matematikamu tertinggi kedua setelah Asano. Bahkan kulihat nilai senimu tertinggi."

[Tapi aku tetap jatuh pada sastra jepang, sains, dan juga beberapa mata pelajaran lainnya.]

"Kau masih punya waktu yang cukup banyak untuk meningkatkannya. Lagipula, itu adalah nilai yang cukup bagus, bahkan guru-guru terkejut karena nilai Matematika dan senimu," Rena tetap menghela napas kecewa dan menunduk lesu, "heeei, kalau matahari kelas 3E lesu seperti ini bagaimana bisa semuanya bersemangat!"

Aguri tampak menepuk-nepuk punggung Rena yang sedikit tersentak karena itu. Memang, sudah beberapa minggu murid 3E bersama Aguri, dan mereka susah sangat dekat dengan satu-satunya guru yang mengajarkan mereka itu.

[Kurasa, aku lebih memilih menjadi bulan.]

Rena hanya tersenyum canggung dan menunjukkan tulisan yang tampak ia tulis. Belum Aguri menanyakan maksud dari tulisan itu saat suara Rio yang memanggil Rena membuatnya menoleh dan berdiri dari tempatnya.

[Setelah ini pelajaran Bahasa Inggris bukan sensei? Ada yang tidak kumengerti di bagian yang kau ajarkan kemarin!]

Aguri tampak menatap Rena sebelum menghela napas dan mengangguk seraya berdiri dari tempatnya.

.
.

Yukimura Aguri, satu-satunya guru yang tidak memandang sebelah mata tentang murid kelas 3E dan satu-satunya guru yang mau mengajar di kelas 3E. Tentu saja itu artinya ia harus mengajarkan semua mata pelajaran bahkan yang tidak ia kuasai sekalipun.

Her MaskWo Geschichten leben. Entdecke jetzt