Disaat hujan turun, seakan air mata penyesalan ini bersatu dengannya.
Saat itu aku terus mencoba dan tetap konsisten pada pilihanku.
Walaupun banyak orang yang meremehkan, mencemooh, dan menganggap bahwa hal itu adalah tabu.
Ayah selalu bilang,
"Teruslah berusaha sampai miracle itu datang."
Dan ternyata benar miracle itu datang dengan cepatnya tanpa mengucap permisi.
Aku yang bukan sebagai siswa terpintar atau pun masuk dalam kategori 10 besar, bisa tembus dalam pilihanku.
Saat ini kau pasti berpikir aku tembus dalam pilihan kedokteranku?
Namun kenyataannya tidak.
"Sejauh ini aku telah berusaha semampuku, otak dan tubuhku memiliki batasan, aku telah mengecewakan orang-orang yang sangat berharap pada pilihanku termasuk orang tuaku, tapi terkadang tidak semua hal yang kuinginkan bisa kudapatkan."
YOU ARE READING
Level-Up Mahasiswa
Short StoryMatahari dan bulan pun menjadi saksi bisu kegiatan awal perkuliahan ini, berawal dari Bakti Keakraban Mahasiswa sampai dengan Student Day Universitas Udayana. Semua telah kulalui hingga membuatku berjalan dengan congkaknya sambil berteriak. "Akulah...