"Maksud kamu apa, Saya gak paham." Tanya Edrick lagi.

"Kata mbak Tania, mbak El itu fisik nya lemah. Beda sama orang lain, Jadi khusus untuk mbak El, tidak ada jam kerja lembur dan klo sewaktu-waktu mbak El tidak masuk kerja, saya harus mencatat dan melapor kan klo mba El itu sedang sakit. Meskipun tidak memberi kabar melalui telepon." Jelas Febry

"Apa dia sering begitu, lalu kamu tau sebenar nya Renata sakit apa?" Tanya Edrick mulai khawatir.

"Saya pernah beberapa kali membantu mbak El menelepon pak Alan, Emm...

Febry tampak ragu meneruskan ucapan nya. Namun wajah penasaran Edrick seperti menuntut nya untuk terus bicara.

"Saya hanya ingin tau dia sakit apa, karena dulu dia itu kan model dan saya tau dia jarang sekali sakit." Kata Edrick jujur.

Edrick mengingat bagaimana sifat dan kebiasaan Eliana kala masih menjadi kekasih nya.

"Saya tidak meragukan itu pak, saya juga sudah dengar klo bapak dulu pernah menjadi kekasih mbak El. Namun banyak hal yang bisa saja berubah setelah bapak berpisah dengan mbak El." Kata Febry.

Penjelasan Febri membuat Edrick semakin penasaran, kemudian Edrick meminta Febri duduk bersama nya dan meminta karyawan nya itu untuk segera menceritakan semua yang Febri ketahui tentang Renata.

Setelah Febri selesai bercerita Edrick meninggalkan kantor dan menuju rumah yang kemarin ia lihat ketika mengintai Renata dan Alan.

*****

"Gimana keadaan nya, Sher?" Tanya Alan pada dokter yang memeriksa.

"Mba El kelelahan, Asam lambung tinggi dan tensi darah nya rendah. Ingat kan klo mba El gak boleh stress dan kerja berat. Itu gak baik buat tubuh nya, Bisa-bisa mba El tumbang lagi."

*(Sherly dokter muda yang cantik adalah adik kandung Alan, yang juga keponakan dari mama Edrick.

Edrick sendiri adalah anak tunggal dan Papa nya Mr. Jonathan juga keturunan satu-satu nya keluarga Hutama)---red

Alan mengangguk dan mengajak Sherly keluar dari kamar dan menemui Rianty di ruang tamu.

"Mba El, perlu makanan bernutrisi dan usahakan cukup istirahat. Sementara ini sebaik nya jangan di biarkan bekerja dulu. Kira-kira 3 hari pemulihan dan istirahat total." Kata Sherly memberi saran.

"Terimakasih nak, maaf merepotkan kamu malam-malam begini. Oh iya tadi tante buat cake blueberry mix chocolate dan tiramisu kreasi baru. Kamu tunggu disini dulu ya, tante mau bungkusin buat Papa dan Mama mu."

"Ya ampun tante, makasih banyak. Ya udah Sherly ikut ke toko aja sekalian pulang nya. "

Mama Eliana pun mengangguk dan berjalan menuju dapur yang terhubung dengan Toko Roti milik nya.

"Kak Aku sekalian pamit ya. Inget pesan aku, biar pun kak El kekeuh mau berangkat kerja pastiin kakak bisa mencegah nya. Minimal 3 hari istirahat di kamar, Oh ya emang nya kak Ren lagi ada proyek apa sih?" Tanya Sherly penasaran.

"Tanya aja sama kakak Sepupu mu yang ngeselin itu. Aku udah peringatin dia supaya gak terlalu kejam sama sekertaris nya. Baru aja 2 hari jadi CEO sikap bossy nya udah bikin anak orang sampe begitu." Jawab Alan kesal.

"Jadi kak El udah ketemu sama kak Edrick. Ya ampun Sherly lupa klo kak Edrick udah pulang dari Jepang, jadi ini semua gara-gara kak Edrick?" Kata Dokter Sherly terkejut.

"Ya siapa lagi yang bisa buat seorang Eliana Renata seperti itu. Klo bukan si Edrick yang pendendam."

"Trus kita mesti gimana kak? Kayak nya ide kak Alan untuk meminta kak Ren bekerja di perusahaan Om Nathan bukan ide yang baik deh." Tanya Sherly cemas.

"Seperti nya Kakak harus secepat nya meluruskan masalah mereka. Klo dibiarin aja kasian sama El, sekarang ini fisik dan jiwa nya gak sekuat dulu. Bisa-bisa hati nya semakin hancur."

"Itu yang Sherly takutin.
Terakhir waktu aku ketemu kak Edrick sikap nya udah banyak berubah, terlebih disana dia juga model dan penyanyi yang cukup terkenal. Sikap nya jadi terlalu keras dan arogan. Klo sama Sherly sih dia baik tapi klo sama orang lain dia acuh banget. Apalagi sama orang yang gak dia suka. Aku gak bisa bayangin dua hari ini pasti jadi hari yang berat buat kak El."

*****

Satu jam sudah Edrick menunggu di dalam mobil nya, mencari tahu apa yang dilakukan Alan disana. Tadi nya Edrick ragu klo Alan membawa Renata ke rumah yang sama seperti yang ia lihat kemarin malam.

Namun setelah melihat sebuah mobil Ferrary mirip dengan salah satu mobil milik nya dan tak asing lagi, maka Edrick memutuskan untuk menunggu saja.

*****

Mata Edrick melebar seakan tak percaya akan apa yang barusan di lihat nya.

Seorang wanita muda berpakaian rapi di balut jas kedokteran baru saja keluar dari toko roti bersama Rianty wanita paruh baya yang Edrick kenal sebagai ibu kandung Eliana, mantan kekasihnya.

"Oh jadi Sherly yang dipanggil Alan kesini, jadi gadis itu beneran sakit?" Tanya Edrick pada diri nya sendiri.

Cerita nya makin seru guys. Mau lanjut yuk vote dan comment.

Follow juga akun ku @santikhanza

Bos ku Nyebelin (Selesai)Where stories live. Discover now