"Sebenarnya Prilly itu---!"

Ali tersentak saat hpnya bergetar lalu berdering nyaring. Ia buru-buru merogoh saku celananya dan menatap layar hpnya.

Mom calling...

Entah kenapa perasaannya langsung tidak enak.

"Ya Ma?!"

"Ali...kamu bisa pulang sekarang?" Nada Dian terdengar cemas. Ali semakin khawatir di buatnya.

"Kenapa Ma? Apa ada masalah di rumah?"

"Gak ada Li. Prilly udah sadar dan dia nyariin kamu. Mama belum ngijinin Papa buat nemuin Prilly. Takutnya Prilly nanti syok dan malah pingsan lagi!"

"Ok. Ali pulang sekarang!". Ali memutus sambungan telpon secara sepihak dan kembali memasukkan hpnya di kantong celananya.

"Kamu pulang? Ada apa?" Syifa ikut cemas dan beranjak dari tempat duduknya saat melihat Ali sudah berdiri dan akan melangkah pergi.

"Aku harus pulang Fa. Maaf ya nanti aku gak bisa anterin kamu pulang--!"

"Aku boleh ikut?" Selanya dengan wajah memohon. Syifa menggamit lengan Ali. Kali ini Syifa benar-benar khawatir. Feelingnya mengatakan sesuatu akan terjadi.

"Jangan sekarang ya...mungkin besok atau lusa. Aku harus cepet pulang. Mama udah nungguin!"

Ali langsung melesat pergi. Syifa hanya bisa menatap kepergian Ali tanpa bisa mencegahnya.

"Heran sama Ali. Dia gak pernah ijin pulang selama ini. Gue jadi penasaran. Sebenarnya ada masalah apa di rumah Ali?" Ucapnya lirih.

Akhirnya Syifa memutuskan untuk mengikuti Ali. Semoga aja Ali gak tau! Batinnya.

⏩⏩⏩

"Maaf Tante siapa ya? Kenapa saya bisa ada di sini?" tanya Prilly saat Dian berusaha mendekati Prilly yang masih duduk di tengah ranjang.

"Kamu kenapa sayang? Aku ini Mama kamu. Mama Dian. Mamanya Ali--!" Jelas Dian.

"Ali? Dimana Ali sekarang?"

"Sabar ya. Sebentar lagi Ali dateng. Mama tadi udah telpon--!"

"Stop. Jangan pernah menyebut Tante Mama. Karena Anda bukan Mama saya. Mama saya sudah meninggal. ALI!!! ALI!!!"

Teriakan Prilly begitu nyaring dan menggema. Ia menolehkan kepalanya kesana kemari mencari orang yang dari tadi di panggilnya. Sakit di kepalanya tiba-tiba menyerang.

"ALI.....AL--!"

"Gue di sini!" Kata Ali dingin sambil melangkah menuju kamarnya.

"Syukurlah kamu udah dateng Li. Tapi kayaknya ada yang aneh sama Prilly!" Kata Dian sambil melirik ke arah Prilly.

"Kenapa Ma?"

"Prilly....dia gak kenal sama Mama--!"

"APA?!" teriak Ali. "Gimana bisa?"

"Ali...lo dari mana aja sih?" Rengek Prilly yang beringsut dari tempat tidur dan menghampiri Ali. Prilly langsung menggamit lengan Ali. "Dia siapa?" Tanya Prilly setengah berbisik sambil melirik ke arah Dian.

"Lo beneran gak tau dia siapa?" Tanya Ali balik. Prilly menggeleng pelan. Ali dan Dian saling berpandangan sebentar. Dian hanya mengangkat kedua pundaknya.

Ali benar-benar bingung dengan apa yang terjadi. Kenapa Prilly bisa lupa soal Dian? Padahal baru 2 hari yang lalu mereka bertemu. Apa jangan-jangan Prilly amnesia?

Pikiran itu terus melintas di benak Ali. Ia melirik sebentar ke arah Prilly yang masih mencengkram lengannya. Dian perlahan melangkah keluar kamar. Dian yakin pasti bisa mengatasi Prilly.

LOVE YOU, PRILLY ( COMPLETED )Where stories live. Discover now