Part 5 - Unexpected Guests

425 218 0
                                        


- P S E U D O -

Ruangan kelasnya memiliki dua belas meja kursi bertingkat, di mana setiap barisnya terdapat sepuluh kursi. Mikaela dan Emma duduk di baris ke empat dari depan, satu deret kursinya terisi penuh oleh mahasiswi lain.

Anak-anak lelaki di kelasnya lebih cenderung duduk berkelompok di tingkat teratas. Mungkin untuk mengelabuhi dosen-dosen pengajar ketika ingin bermain game, mengerjakan tugas dadakan, atau bahkan tidur siang dan makan.

Mikaela menutup laptopnya secara perlahan, ia tidak ingin membangunkan Emma yang sepertinya sedang tertidur di sebelahnya. Lagi. Gadis itu tertidur dengan beralaskan tumpukan buku di meja. Ya, ini adalah kali ketiga Emma tidur ketika kelas sedang berlangsung, dan hal yang membingungkan dari sikapnya ini adalah, Emma tidak pernah tertangkap oleh dosen pengajar.

Semua orang pasti ingin seperti Emma.

Saat dibangunkan nanti, Mikaela yakin Emma akan kembali beralasan kurang tidur karena menonton drama kartun Jepang yang sedang ia gemari sebulan ini. Hobi barunya itu memangkas seluruh waktu tidurnya, Emma bahkan pernah tidak masuk kuliah karena bangun terlalu sore.

Mikaela memperhatikan mahasiswa yang mulai meninggalkan kelas semenit setelah mata kuliah siang ini berakhir, beberapa memang masih tetap tinggal di kelas seperti dirinya dan Emma.

Namun, tak lama lagi tempat ini akan benar-benar kosong.

Suara buku yang ditutup, suara tawaan samar, maupun suara gemericik peralatan tulis mulai meriung di penjuru kelas. Hal itu nyatanya belum cukup untuk menyadarkan Emma dari dunia mimpi.

Beberapa orang tampak buru-buru ingin segera meninggalkan ruangan. Tak terkecuali Mikaela.

Ia mengguncang bahu Emma pelan, dan sahabatnya itu mulai menggeliat tak lama kemudian.

"Apa yang kau lakukan?" kata Emma seraya mengangkat kepalanya dari atas meja. Matanya merah, dan wajahnya pucat. Mikaela tidak yakin jika Emma sempat mandi sebelum berangkat kuliah hari ini.

"Kau ingin aku meninggalkanmu di sini?"

Emma menguap lebar, "Aku hanya tidur tiga jam semalam."

"Aku tahu," Mikaela memasukkan laptop dan bukunya ke dalam tas. "Kau tidak mungkin sengaja tertidur di kelas tiga hari berturut-turut."

"Aku tidak sadar," matanya terlihat sayu.

"Mungkin kau akan sadar setelah keberuntunganmu habis, yaitu ketika para dosen menendangmu keluar kelas."

"Kau semakin mirip ibuku, Mikaela."

Mikaela mendengus, "Cepat bereskan buku-bukumu, kita ada janji dengan Sally sepuluh menit lagi."

"Kita akan bertemu di mana?"

"Di taman kampus."

Emma merenggangkan kedua tangannya ke depan lalu ke atas, "Apa kita tidak bisa bertemu di sini saja? Aku butuh tidur satu jam lagi."

Mikaela menggeleng cepat, "Tempat ini akan dipakai untuk kelas berikutnya."

Emma menghela napas dan mulai merapikan peralatannya dengan malas, matanya secara spontan melirik ke arah pintu dan menemukan Jace dan Gael di dekat sana. Mereka sepertinya sedang mengobrol. Ia memperhatikan kedua pria itu berjalan melewati meja yang ditempati Stella dan Camie tanpa interaksi.

PSEUDOWhere stories live. Discover now