special chapter: The King and The Scholarship

1.6K 141 21
                                    

Pada jaman dulu kala, di era kerajaan-kerajaan masih berkuasa, ketika teknologi dan modernisasi belum merambah dunia, sebenarnya praktek homoseksual bukan hal yang aneh terjadi, dikalangan kerajaan umum memiliki pelayan-pelayan laki-laki untuk melayani kebutuhan seksual.

Seperti pasukan Hwarang dari kerajaan Silla, selain memiliki 5 tujuan utama dibentuknya pasukan Hwarang yaitu setia kepada Raja, berbakti kepada orang tua, setia kawan, pantang mundur dalam peperangan dan mengorbankan nyawa jika dibutuhkan, mereka juga memiliki tujuan untuk melayani kebutuhan seksual Raja. Pasukan Hwarang dipilih dari para pemuda berwajah cantik atau tampan yang disebut Flower Boy (kkotminam) di era modern, tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk memuaskan hasrat sang Raja. Selain Hwarang, praktek homoseksual terjadi juga di jaman kerajaan Goryeong dimana sang Raja Gongmin dan Raja Mokjong memiliki beberapa selir laki-laki atau hubungan gelap dengan pejabat internal kerajaan.

Jadi bukan hal aneh lagi jika laki-laki dijadikan pertukaran hadiah kepada penguasa yang pangkatnya lebih tinggi sebagai gratifikasi.

Di era kerajaan Gugoryeong, jauh sebelum kerajaan Silla terbentuk, sebelum kerajaan Joseon dan kerajaan Goryeong terbentuk. Awal terbentuknya era kerajaan di negeri ginseng Korea adalah kerajaan Gugoryeong. Hiduplah seorang pemuda cendikiawan dari kalangan Bangsawan bernama Kim Heechul. Pemuda yang memuji keindahan dan kecantikan ini menyukai kesenian dan sangat pandai dalam ilmu pengetahuan, meski pada jamannya belum ada ilmu pendidikan tapi dia mempelajari sendiri segala sesuatu yang ditemuinya. Pendidikan hanya untuk kalangan keluarga Raja dan para Bangsawan pejabat kerajaan, kaum Bangsawan biasa yang tidak memiliki jabatan tidak memiliki derajat yang tinggi, mereka hanya memiliki kekayaan yang membuat mereka lebih tinggi derajatnya dari rakyat jelata karena itu mereka tidak punya hak untuk menempuh pendidikan seperti Heechul yang seorang putra Bangsawan biasa.

Tapi karena kepopuleran wajah cantiknya Kim Heechul mendapat kesempatan khusus dari sang Raja untuk mengikuti pendidikan bersama anak-anak keluarga Kerajaan. Ketika itu Ayah Kyuhyun adalah Raja pertama Gugoryeong. Jauh sebelum sang Ratu mengandung sang pewaris tahta.

Pada masa itu hubungan baik antara kerajaan di bumi Korea dan China sudah terjalin, selain sebagai bentuk koalisi negara dalam peperangan kerjasama 2 kerajaan dimaksudkan juga untuk perdagangan dan pertukaran kesenian.

Raja Hangeng dari Kerajaan Han di China datang dalam kunjungan kenegaraan ke Kerajaan Gugoryeong. Sambutan meriah diberikan dengan pesta dan hiburan tentunya. Pertunjukan seni tak luput ambil bagian. Selain tari-tarian dari para penari kerajaan yang cantik dan molek juga penyanyi yang berkualitas tinggi di negeri ini, turut tampil pula Kim Heechul yang dikenal sebagai bunga kerajaan Gugoryeong, ia pandai memainkan alat musik tradisional kecapi sehingga ikut mempertunjukan permainan musik.

Kecantikannya dalam sekejap memukau sang Raja dari China tersebut. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi sebagai Raja tentu ia tahu bagaimana harus bersikap elegan, sabar menunggu kesempatan.
Lawatan berlangsung selama 15 hari, selain memberikan waktu kepada para pedagang yang dibawa dari China juga untuk sang Raja menikmati keindahan. Salah satu keindahan itu adalah Kim Heechul. Raja Han meminta kepada Raja Gugoryeong agar sang cendikiawan (scholarman) menyuguhkan permainan indahnya di pavilion istana tempat sang Raja Han berdiam. Setiap pagi alunan indah musik bersenar itu mengiringi sang Raja menikmati pagi setelah bangun tidur, dari jendela-jendela kamar sang Raja yang terbuka lebar sosok Heechul tampak anggun memainkan kecapi, dengan lapisan kain polos tanpa atribut perhiasan Raja yang berkilauan sang Raja menikmati alunan musik dengan kicauan burung seakan menyanyi.

Tak perlu waktu lama bagi Raja Gugoryeong untuk mengetahui maksud hati sang Raja dari negeri China tersebut. Di hari terakhir lawatan sang Raja mengungkapkan maksudnya pada Raja Gugoryeong, kemudian dipanggilah orang tua dari cendikiawan Kim Heechul. Mendapat kehormatan tersebut Bangsawan Kim sangat tersanjung dan berlutut dalam-dalam. Raja Gugoryeong menghadiahi Bangsawan Kim dengan tanah dan barang-barang mewah yang dibeli dari para pedagang China berupa kain sutra dan perhiasan giok.

War Of VampsWhere stories live. Discover now