(5 )"Indonesia sudah lama Merdeka. Apanya yang Merdeka ? apanya yang Beda ?"

596 17 0
                                    


Di perjalanan menuju rumah Mitha, Mitha pun hanya diam saja begitu juga dengan Alby yang serius mengendarai Motornya di Jalan.

Di suatu taman Alby berhenti, memarkirkan Motornya, dan turun sambil membuka Helm nya. Mitha yang kebingungan bertanya kepada Alby sambil membuka Helm nya juga.

"Eh kita mau ngapain disini ?" Tanya Mitha.

"Jangan berisik, ikut aja". Jawab Alby ketus sambil membeli minuman dari penjual minuman yang berjualan di sekitar Taman.

"Iihh ngeselin banget sih !". Ucap Mitha kesal.


Setelah berjalan kaki masuk kedalam Taman, mereka pun duduk di atas rumput taman itu.

Mitha yang masih bingung, dan Alby yang hanya diam hanya seperti 2 orang yang tak tau arah jalan.

Akhirnya untuk memecah suasana, Mitha pun bertanya tentang kejadian di Sekolah tadi kepada Alby.

"Alby, aku boleh nanya sesuatu gak ?" Tanya Mitha.

"Hmm ?" Jawab Alby sambil menaikkan alisnya melihat ke arah Mitha.

"Kenapa kamu tadi melawan Pak Mahmud ? Eh tapi kamu tadi keren kok. Upss". Tanya Mitha lagi sambil menutup Mulutnya karena Keceplosan.

"Kenapa aku melawan Pak Mahmud ?. Hm, Aku selalu ingat kata Soe Hok Gie, "Guru bukan lah Dewa, yang selalu benar. Dan Murid bukan lah Kerbau". Yang di lakukan Pak Mahmud itu adalah pembodohan, dan aku bukan Melawan, hanya menentang". Jawab Alby dengan wajah Cuek nya.

"Hmmm begitu. tapi kan tidak seharusnya kamu begitu kepada Pak Mahmud". Lanjut Mitha sambil menundukkan Wajahnya ke arah Lututnya.

"Indonesia sudah lama Merdeka, tapi apanya yang Merdeka ? apanya yang Beda ? Kita masih di Tindas, di Tindas oleh orang - orang yang di Atas sana. Apa kita tidak melawan ? apa kita hanya akan jadi kerbau seperti yang di Katakan Soe Hok Gie ?". Lanjut Alby lagi.

Mitha hanya bisa diam memikirkan perkataan Alby barusan dengan senyum kecil dibalik lututnya.

Tidak banyak di jaman sekarang Siswa yang seperti Alby dan itu sepertinya yang membuat dia mulai menyukai Alby.


Mitha pun telah sampai di Rumah nya di antar oleh Alby. Pintu Gerbang rumahnya di buka kan oleh Pak Bedu, Satpam dirumah Mitha.

Pak Bedu memberi tahu bahwasannya Pak Budi, Supir nya Mitha baru pergi untuk menjemput Mitha.

"Neng, Pak Budi baru saja pergi buat menjemput neng". Ucap pak budi memberi tahu.

"Yaah.. kelamaan sih Pak Budi jemputnya. Yaudah nanti Telfon suruh balik lagi aja ya Pak". Kata Mitha.

"Siap neng hehe". Seru Pak Bedu.

"Yaudah, aku jalan lagi ya ?". Kata Alby.

"Eh iyaa makasih banyak ya udah di anterin". Jawab Mitha dengan Malu dan Senyum - senyum.

"Hmm". Jawab ketus Alby dan pergi memacu motor nya lagi.

Pak Bedu yang melihat Mitha Senyum - senyum sendiri, bertanya kepada Mitha.

"Pacar nya ya neng ? kok sampai senyum - senyum gitu ?". Tanya Pak Bedu sambil tertawa kecil.

"Ah Pak Bedu mau tau aja, Kepo ah weekk !". Mitha pun mengejek Pak Bedu dan pergi masuk kedalam Rumah.

"Yeee.. Neng mah gitu". Lanjut Pak Bedu sambil menutup Pintu Pagar.

Di dalam rumah Mitha mendapati Papa dan Mama nya sudah menunggu nya. Papa dan Mama nya tahu kalau Mitha di antar oleh seorang cowok.

Mitha Dan AlbyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon