[24]_The "TRUTH"_

Start from the beginning
                                    

Satu tangan Rion menopang pipi kanannya pada sandaran kursi yang membuat kepalanya sedikit miring. Menatap malas Calvert yang tak pernah peka.

Calvert kembali menegakkan tubuhnya, menatap manik kelabu sang pangeran. "Ada yang ingin saya tanyakan."

Rion menautkan alisnya, 'Mengapa anda tidak mengutarakan perasaan anda pada Nona Hime?' Pertanyaan itu kembali mengelebat di kepala tampannya. Membuatnya semakin kesal jika pertanyaan itu akan terulang untuk kedua kalinya.

"Katakan."

"Apa anda yang telah membuka segel penjara bawah tanah itu?"

Rion menurunkan tangannya, menegakkan kepala. Menyipit tajam mendengar pertanyaan Calvert yang sedikit mengusiknya. "Apa maksudmu?"

Calvert ikut mengerutkan kening, jika bukan sang pangeran sendiri yang membukanya, lalu siapa? Bahkan sang raja dan Pangeran Aylmer pun tak pernah tahu jika Damarion memiliki penjara bawah tanah yang ia segel dengan kekuatannya sendiri.

"Maaf, Pangeran, tapi kuncup mawar itu telah berubah menjadi emas. Dan lingkaran sang Naga Agung telah muncul ke permukaan, menunjukkan jalan ke gerbang penjara bawah tanah yang anda buat. Bukankah itu berarti segelnya telah terbuka?"

Calvert sendiri tak yakin dengan apa yang ia tanyakan. Tapi ia benar-benar yakin telah melihat penjara bawah tanah itu terbuka. Ia malah bingung melihat keberadaan sang pangeran di ruang kerjanya saat ini.

"Jika bukan anda yang membukanya, lantas siapa? Bukankah hanya anda dan orang yang terikat dengan anda yang dapat membuka segel itu?"

Tersadar, manik Rion membelalak sempurna. Ia melesat ke arah jendela. Menelisik taman bunga yang ia buat untuk Hime dari kejauhan. Maniknya menajam kala melihat apa yang dikatakan Calvert memang benar adanya. Segel penjara bawah tanah itu telah terbuka. Dan hal yang membuatnya semakin gelagapan adalah saat ia tak melihat Hime di sana.

Manik kelabunya berkilat nyalang. Tangannya mencengkram sisi jendela hingga retak. Napasnya memburu, membuat jantungnya kian berdegup kencang.

Daripada marah karena gadis itu telah membuka ruangan yang selama ini ia simpan rapat-rapat, Damarion lebih merasa takut jika Hime melihat apa yang ada di dalamnya. Rahasia besar yang ia sembunyikan sekian lama. Rahasia yang ia jaga dan ia yakini tak akan pernah terkuak kepermukaan ... selamanya.

Tapi kini, seseorang yang paling tak Rion inginkan untuk tahu malah menjadi orang pertama yang menemukan kebenarannya.

Rion masih mematung, ia benar-benar kehilangan akal. Tak tahu harus bagaimana.

Melihat junjungannya tampak gelisah, Calvert ikut tersadar. Hanya sang pangeran dan orang yang terikat dengannya yang dapat membuka segel itu. Dan orang yang saat ini mengikat kontrak dengan junjungannya adalah ....

"Pangeran-"

Suara Calvert kembali menyentak Damarion. Ia menoleh pada pria itu sesaat sebelum menghilang dalam sekejab mata.

                     

                      .......



Hime kembali bangkit saat tersadar dari keterkejutannya. Ia mendekat dan menggenggam tiang besi yang mengurung pria itu, menariknya sekuat tenaga meski Hime sendiri tahu itu hanya sia-sia.

"Paman, kenapa paman bisa ada di sini? Apa Paman dipenjarakan oleh iblis-iblis di sini? Bibi bilang, Paman sudah meninggal. Tapi aku tak percaya. Aku yakin Paman masih hidup-"

"Tenanglah, Paman, aku akan segera mengeluarkanmu dari sini. Aku sangat mengenal pemilik kastil ini. Aku yakin dia akan segera melepaskanmu jika aku memintanya," ucap Hime menggebu. Berlarian kesana-kemari, berusaha mencari cara untuk membebaskan pria yang ternyata adalah sang paman yang selama ini dikabarkan telah meninggal.

LILY & The DEMON PRINCE ✔️[diterbitkan]Where stories live. Discover now