Chapter 4

13K 2.3K 332
                                    

CatPhobia X OngNiel
©2017

Seongwoo mengumpat dalam hati. Semakin dirinya berontak semakin kuat tangan Daniel menggengam jemari tangan kanannya. Capek sendiri, Seongwoo pun pasrah tangannya ditarik kesana kemari oleh Daniel.

"Cieee Daniel dan kak Ong kayak truk aja gandengan terus?" Teriak Yongguk saat mereka melewati depan Fakultas Hukum. Muka Seongwoo sudah merah sekali mendengar celotehan Yongguk yang receh, untung dia pakai masker.

Daniel yang digoda seperti itu justru tertawa terkekeh dan menarik Seongwoo ke arah Yongguk. FYI Yongguk ini pernah hampir masuk radio kampus, suaranya bagus banget. Sayang pas wawancara dengan Seongwoo bajunya penuh ketempelan bulu kucing yang membuatnya langsung diusir secara tragis.

"Bro, lo bolos kerja karena mau kencan nih?" Tanya Yongguk. "Padahal di cafe lagi ada anak baru, jenis persia kesukaan lo, warnanya putih bersih, bulunya lembut banget, namanya Mary."

Seongwoo tahu kemana arah percakapan mereka. Muka Daniel sumringah banget, sejenak genggamannya pada tangan Seongwoo mulai melonggar. Kesempatan tersebut tak dilewatkan Seongwoo untuk kabur.

Sayang Daniel menyadari pergerakan itu dan kembali menggenggam erat tangan Seongwoo. Dahinya berkerut, pikirannya galau, mau lihat Mary atau pergi dengan Seongwoo ya?

Ya, semudah itu pikiran Daniel terdistrak hanya gara-gara kucing.

Gak gak ketemu mary masih bisa besok. Kalau Seongwoo kesempatannya cuma sekali ini. Daniel pun langsung pamit ke Yongguk menarik tangan Seongwoo pergi. "Bro ketemu Marynya besok aja ya, jagain!"

Yongguk pun melongo melihat daniel pergi. Wow baru pertama kali ini dia mengabaikan kucing. Biasanya kucing ada di prioritas utama hidupnya. Bahkan pernah dia bolos ujian hanya karena salah satu kucingnya sakit. Ckckckck...

🐻🐻🐻🐻🐻

"Heh lo mau bawa gue pergi kemana?" Tangan Seongwoo sudah kebas setelah hampir 30 menit digenggam Daniel. Daritadi mereka hanya memutar-mutar terus masuk dari gang satu ke gang lainnya.

"Capek kak? Mau gue gendong?" Tanya Daniel khawatir melihat wajah Seongwoo yang pucat.

"Brengsek, mending lo pulangin gue," Seongwoo dalam mode tsundere.

"Hih galak, bentar lagi nyampek kok kak, satu belokan lagi," ujar Daniel. Dan benar setelah berbelok, terlihat sebuah bangunan rumah mungil yang sudah disulap menjadi cafe dengan warna hitam putih aesthetic. Dari luar terlihat masih sepi karena sepertinya baru buka.

"Kak Danielllll, tumben jam segini udah pulang?" suara seorang ABG yang tiba-tiba muncul dari arah dapur lalu memeluk Daniel membuat genggaman tangannya pada Seongwoo terlepas.

"Heee woojin, iya lagi gak ada kuliah soalnya, terus laper. Kak Jisung kemana?" tanya Daniel. Jisung ini kakak tingkat Daniel di SMA yang juga pemilik kafe ini. Sementara woojin adalah siswa SMA yang kebetulan part time di kafe Jisung. Wajahnya yang imut bikin Daniel gemas dan menganggapnya adik sendiri.

"Kak Jisung lagi pulang ke Bandung kak, ada urusan keluarga."

"Sendirian dong berarti, woojin bisa masak? Kak Donghyun dan Kak Donghan belum datang?" Tanya Daniel menyebutkan pegawai part time lainnya.

"Kak Donghyun dan Kak Donghan masih ada kuliah, nanti jam 5 baru datang. Bisa dong, kak Daniel mau dimasakin apa nih?" Jawab Woojin bangga, tak lama kemudian dia menyadari ada orang lain disitu yang sedang asyik mengamati seisi kafe.

"Siapa tuh Kak? Pacar ya?"

"Hahahaha," Daniel hanya tertawa sumbang mendengar pertanyaan woojin. Sementara Seongwoo menatap tajam Woojin. Dih ni anak kecil-kecil omongannya udah pacaran.

[1 of 3] Catphobia : OngNiel [Completed]Where stories live. Discover now