Chapter 3

13.1K 2.3K 263
                                    

CatPhobia X Ongniel
©2017

Masa kecil Ong Seongwoo terbilang sempurna. Anak tunggal dengan orangtua yang kaya raya. Tak hanya itu saja dari lahir dirinya sudah dikaruniai otak encer yang membuatnya selalu berada di peringkat satu mulai dari SD sampai SMA. Seongwoo juga bukan tipe anak yang lemah, dirinya banyak omong, pintar bersosialisasi, aktif dalam semua organisasi mulai dari OSIS sampai bela diri sekalipun.

Sampai Seongwoo didapuk menjadi ketua OSIS di SMA, tak ada seorangpun yang mengetahui jika dirinya phobia kucing. Seongwoo sendiri sejatinya tidak tahu mulai kapan dia takut kucing. Yang dia tahu ibunya lah yang takut pada kucing dan phobia itu secara langsung menurun padanya sejak kecil.

Selama ini Seongwoo selalu bisa mengatasi phobianya dengan rapi tanpa ketahuan teman-temannya. Jika ada kucing di sekitarnya, radarnya sudah bisa mendeteksi, dan secara perlahan dia akan menjauhi tempat itu tanpa seorangpun yang sadar. Begitu juga saat membeli makanan di luar, sebelum pesan dia akan melihat-lihat dulu bagaimana suasananya, jika ternyata kotor apalagi ada kucingnya, Seongwoo akan mundur pelan-pelan dan memblacklist tempat itu selamanya.

Hal yang sama diterapkan saat dia diundang teman untuk main ke rumahnya. Sebelum bertandang dia akan bertanya dulu pada empunya, "punya peliharaan di rumah?" Jika sang empu menjawab iya dan itu kucing, lagi-lagi Seongwoo akan mencari berbagai alasan untuk tidak pernah menginjakkan kaki di rumah itu.

Namun namanya rahasia semua pasti terbongkar. Suatu hari saat Seongwoo kelas tiga SMA, dirinya pernah terkunci di toilet bersama satu kardus berisi anak-anak kucing baru lahir. Seongwoo yang benar-benar phobia memilih bersembunyi di dalam salah satu bilik kamar mandi. Suara kucing yang terus bergema di toilet membuatnya pusing dan gemetaran. Dia kemudian ditemukan sahabatnya, Minhyun satu jam kemudian dalam keadaan pingsan.

Sejak saat itu trauma Seongwoo pada kucing semakin meningkat. Namun yang paling membuat sakit hati adalah pandangan siswa lain yang menganggap dirinya lemah. Dia pun terpaksa mundur dari berbagai jabatannya di organisasi. Oleh karena itu saat masuk kuliah, Seongwoo tidak lagi berminat mengikuti segala jenis UKM dan menyembunyikan dirinya dibalik nama "bunny" melalui radio kampus.

🐻🐻🐻🐻🐻

"Kak Bunny?"

Seongwoo tertegun sesaat mendengar panggilan itu. Selama ini tidak ada yang pernah tahu jati dirinya sebagai penyiar kecuali anggota radio kampus. Seongwoo refleks menoleh ke belakang dan menemukan orang yang dia teriakin kemarin di kantin FIB sambil menggendong kucing.

Ya itu adalah Daniel.

"Kak Bunny adalah Kak Ong Seongwoo kan?"

Seongwoo mengumpat dalam hati. Bukan bukan karena dia takut jati dirinya terungkap namun dirinya lebih bergidik melihat kucing yang ada di gendongan daniel. Kucing itu mungil sekali jenis yang baru lahir dan itu membuat trauma Seongwoo kembali.

Seongwoo mencoba tenang, kakinya melangkah mundur. Namun Daniel justru merangsek maju. Begitu juga dengan kucing di gendongannya yang terus-terusan melihatnya. Seongwoo tahu kucing yang baru lahir akan tertarik dengan orang-orang baru yang dilihatnya. Dan sialnya kucing itu sepertinya tertarik padanya dilihat dari gelagatnya yang ingin meloncat dari gendongan daniel dan menubruknya.

Tanpa pikir panjang, Seongwoo langsung berbalik dan berlari sekuat tenaga. Dobel sial Daniel justru semakin semangat mengejarnya. Seongwoo tak habis pikir kenapa anak itu terus mengikutinya.

[1 of 3] Catphobia : OngNiel [Completed]Where stories live. Discover now