Chapter 2

14.8K 2.5K 349
                                    

Catphobia X Ongniel
©2017

Jonghyun membuka pintu ruangan radio kampus dengan kesusahan. Bagaimana tidak di tangan kirinya ada tas Seongwoo yang tak sengaja tertinggal di kampus tadi. Di tangan kanan ada seplastik berisi tiga bungkus makanan dan minuman milik dirinya, seongwoo dan minhyun dari kantin tadi.

Belum lagi di punggungnya ada tas ransel miliknya yang beratnya naudzubillah. Maklum pak ketu, isi tasnya macem-macem mulai dari laptop, proposal sampai jurnal-jurnal kuliah. Beda dengan hyunbin yang kalau kuliah cuma bawa satu binder doang.

Begitu masuk ruangan radio kampus, Jonghyun tertegun melihat pemandangan Seongwoo yang sedang duduk sembari menenggelamkan kepalanya di perut Minhyun yang sedang berdiri. Minhyun sendiri begitu telaten mengusap-ngusap kepala Seongwoo. Keduanya tampak terlihat seperti ibu dan anak, menggemaskan di mata Pak Ketu.

Jonghyun memang sudah tahu phobia Seongwoo dari awal kuliah. Dia sudah mencari berbagai jurnal untuk menyembuhkan Seongwoo namun tak ada satupun yang berhasil. Dan biasanya kalau sudah kena trauma seperti ini Seongwoo akan susah tidur dan menjadikannya pelampiasan telepon semalaman.

Jonghyun menaruh bungkusan makanan dan tas Seongwoo di meja lalu ikutan duduk di sebelah Seongwoo. Setelah beberapa saat hening, Seongwoo akhirnya mengangkat mukanya. Matanya merah namun tidak menangis. Terlihat matanya berkilat menandakan kalau lagi kesal atau marah. Kalau sudah begini siap-siap 1...2...3...

"BRENGSEK YA TU ORANG, JOROK BANGET SIH JADI MANUSIA. BAGAIMANA BISA NARUH KUCING PENUH KUMAN DI MEJA MAKAN? GIMANA KALAU BULUNYA KENA MAKANAN? EMANG DIA GAK PUNYA OTAK APA?" ucap Seongwoo berapi-rapi, ya maklum dia memang suka mengumpat kalau traumanya kumat. "BENCI BANGET, AMIT-AMIT KETEMU LAGI SI BRENGSEK KAYAK GITU."

"Namanya Daniel, bukan brengsek," ralat Jaehwan yang baru masuk. Iya dirinya lebih milih makan gudeg dulu di kantin daripada ngejar Seongwoo yang lagi ngambek, serem bor. "DIEM LO!"

Tuhkan serem, Jaehwan langsung kicep.

Tiba-tiba pintu terbuka keras dan terlihat Hyunbin langsung masuk dan bersimpuh di depan Seongwoo. "Ya ampun kak Ong maafin Daniel! Udah gue marahin tadi anaknya," ujar Hyunbin dengan nafas tersengal-sengal. "Daniel gak tahu kalau Kak Ong phobia kucing."

"BODO AMAT, BILANGIN YA KE TEMEN LO, KUCING DITARUH DI MEJA MAKAN ITU JOROK BANGET TAUK!!!" Seongwoo masih galak. "Ih iya kak Ong iya bakal gue bilangin ke Daniel ntar."

"Udah udah Seongwoo, Daniel juga gak sepenuhnya salah, dia gak tahu kalau lo punya phobia kucing," ujar Jonghyun menenangkan. Seongwoo udah mau adu bacot lagi tapi setelah lihat lirikan tajam Minyun, kicep juga dia. Minhyun kalau lagi marah jauh lebih serem dari dirinya.

"Udah ini lo makan dulu gado-gadonya," ucap Jonghyun sambil menyerahkan bungkus makanan. Seongwoo terlihat ragu, "bersih gak ini?"

"Ya bersihlah, belum kena meja makan kucingnya daniel kok," jawab Jonghyun sabar.

"Kak Ong minumnya mau apa nih?" bujuk Hyunbin ngelihatin Seongwoo yang sudah membuka bungkus makanannya.

"Bin, beliin gue starbucks greentea," Itu Minhyun, iya Hyunbin di radio kampus itu jabatannya gak ngapa-ngapain tapi cuma jadi babunya Minhyun buat beliin makan atau minum. Tapi kalau yang nyuruh pujaan hati sih ya pasti bakal dilakukan dengan senang hati.

[1 of 3] Catphobia : OngNiel [Completed]Место, где живут истории. Откройте их для себя