Sudah 2 jam Book belum sadarkan diri, terlihat Christina duduk sambil terus menangis menunggu Book sadar.
Sungguh Christina sangat merasa bersalah karna sudah menyuruh Book bekerja disini.
Tak lama, Book mulai terlihat siuman.
“Frame...... Frame...... “ ucap Book yang sedang pingsan itu.
“Book, maafkan aku Book” ucap Christina yang merasa sangat bersalah itu.
“Fraame..... Jangan pergi...... Frame..... “ Book mulai mengego kembali.
“Book..... “ tangis Christina.
“FRAME!!! “ teriak Book dan seketika kedua matanya terbuka lebar.
Christina pun kaget bercampur bahagia.
“Book.... Kau sudah sadar? “ ucap Christina bahagia.
“P’.... Auwhhh.... “Ucap Book yang mendadak merasakan sakit kepala di ujung kepalanya.
“Book jangan banyak gerak dulu. Tenangin dirimu dulu”ucap Christina sambil memegang tangan kanan Book.
“Dimana aku P’? “ ucap Book yang merasa pusing.
“Kau di kamar kerja Book.” Ucap Christina serak karna habis menangis.
“Frame....di Mana Frame? “ ucap Book mencari- cari keberadaan Frame disekitar kamar ini.
“Book.... “ tangis Christina kembali pecah.
“P’ Frame mana? “ ucap Book lagi.
“Book, tenangkan dulu dirimu” ucap Christina.
“Ngk... Aku harus mencari Frame, aku harus njelasin semuanya P’ !!” ucap Book sambil menangis.
Book pun segera bangkit dari tidurnya, ia pun berjalan pergi meninggalkan kamar itu dengan menahan pusing yang teramat sangat seperti yang sedang dirasakannya sekarang ini.
“BOOK!! KAU MAU KEMANA!! “ teriak Christina sambil menangis.
Book tidak menjawab pertanyaan Christina, ia pun melanjutkan langkah kakinya pergi dari kamar itu.
Ia berjalan gontai menahan sakit yang dirasakannya kini hanya untuk bertemu Frame.
“FRAME!! “ ucap Book sambil menangis.
Ia terus saja berjalan sambil menangis, ia terus berjalan sambil memegangi kepalanya yang pusing itu.
Akhirnya kini Book telah berada di depan pintu apartemennya, Book melihat sebuah kunci menggalung Indah di depan pintu apartemennya.
“FRAME!! KAU LUPA MENGAMBIL KUNCI NYA!! “ teriak Book sambil mencabut kunci itu.
Book pun segera menekan knop pintu itu, namun ternyata pintu itu terkunci.
“Cklekj.... Cklekkk.... “ Suara knop pintu ditekan.
“FRAME !!KAU MENGUNCI PINTUNYA FRAME!!AKU INGIN MASUK, BUKA KAN PINTU DONG!! “ ucap Book berteriak sambil mengetuk pintu itu berkali- kali.
Sudah setengah jam ia berdiri didepan apartemen itu, namun belum ada jawaban dari dalam.
Book pun merasakan perasaannya tidak enak, ia pun mengambil kunci yang berada didepan pintu apartemennya tadi dan memasukkan kunci itu di knop pintu masuk apartemennya itu.
“Cklek.... “ suara pintu terbuka.
“Krekkk.. .. “ suara pintu terseret terbuka.
Book pun memasukki apartemennya dengan langkah pelan- pelan.
YOU ARE READING
FUCK =END=
RomanceSeperti judulnya, kisah ini akan beraliran sedikit liar dan banyak berisi cerita sex nya. Cerita ini bercerita tentang kisah Cinta dua pemuda yang bekerja sebagai GIGOLO disuatu klub Gay. Mereka memutuskan hidup bersama, namun rintangan dan permasa...
