Fucking Love ep 10 (Part 1)

2.9K 75 39
                                    

3 Bulan sudah Book menjadi pekerja di Cyber Foreplay dan 3 Bulan sudah Book berbohong kepada Frame.

Saat ini, Frame dan Book akan pergi keluar makan dan Book masih bersiap diri dikamarnya.

“Book.... Cepatlah, aku lapar!! “ ucap Frame sebal.

Book pun segera keluar dari kamarnya dengan mengenakan baju santai dan berbahan tipis.

Frame yang melihat kekasihnya berpakaian minim seperti itu pun langsung menatap Book tajam.

“Aa... Ada.... Apa.... Fr... Frame? “Ucap Book gugup karna Frame menatapnya tajam seperti ini.

Frame tidak menjawab pertanyaan Book, ia berdiri dan berjalan mendekati Book sambil melepaskan jaket yang ia kenakan.

“Pakai ini... Aku tak suka siapapun menatap tubuh kekasihku, kau hanya milikku Book” ucap Frame sambil mengenakan jaketnya.

Book merona akibat perbuatan Frame barusan, ia pun menundukkan kepalanya tanda bahwa ia sedang menahan malu.
“Ayo.. Berangkat” ucap Frame sambil menggandeng tangan Book.

Book pun hanya mengikuti kemana pun Frame pergi, akhirnya kini mereka telah berada di luar apartemen. Mereka berjalan bergandengan melewati sebuah gang yang sunyi dan jarang dilewati oleh banyak orang.

“Gukkk..... Gukkkk..... Err..... Nghhh .....” suara gonggongan anjing yang terdengar pelan.

Mendengar suara gonggongan anjing itu, Book pun berdiam sejenak. Ia mengedarkan pandangannya mencari Sumber suara itu.

“Frame..... “ ucap Book kepada Frame.

“Iya ada apa Book? “ ucap Frame heran karna sikap Book yang mendadak aneh.

“Apa kau dengar suara anjing? “ ucap Book lagi.

“Tidak.. Aku tidak dengar.... “ ucap Frame semakin bingung.

“Gukk.... Gujkk.... “ suara gonggongan lagi.

“Itu... Apa kau dengar Frame? “ ucap Book serius.

“Iya aku dengar, mungkin anjing yang sedang berkeliaran disini.” Ucap Frame santai.

“Tidakk... Aku merasa ada yang aneh dengan suara gonggongan itu” ucap Book yakin.

“Sudahlah sayang biarkan saja, kita lanjut jalan ya” ucap Frame sambil tersenyum.

“Tidakkk...” ucap Book tegas.

“Tapi... Aku lapar” renggek Frame.

“Ya sudah sana makan saja sendiri, aku masih ingin disini mencari anjing itu. “ ucap Book tegas.

“Ta.. TaPi.. Book?... “ ucap Frame bingung.

Book pun berlari meninggalkan Frame untuk mencari suara anjing itu, ia terus berlari mengabaikan Frame yang memanggil Book berkali- kali.

“Bookk.... Tunggu aku.... “ ucap Frame yang terus saja berlari sambil memanggil nama Book.

Book terus berlari hingga akhirnya ia sampai disalah satu sudut tempat sampah daerah ini. Suara itu berasal didalam kardus besar.

“Gukk... Gukk.... “ suara gonggongan anjing terdengar semakin keras.

Book pun membuka kardus besar itu dan betapa kagetnya ia, ia mendapati seekor anjing kecil yang sedang terluka parah dibagian badanya dan kakinya.

“F... Frame.... “ ucap Book berkaca- kaca mendapati seekor anjing yang terluka parah itu.

Frame pun memeluk Book dan mengelus punggung Book untuk menenangkan Book.

Book pun melepaskan pelukan Frame dan duduk mengendong anjing kecil itu.

“Kasian sekali.... “ ucap Book berkaca- kaca.

Frame hanya bisa diam mematung melihat kekasihnya sedang menangisi seekor binatang. Sungguh rapuh sekali hati Book, hati yang lembut dan sangat- sangat baik ini sanggup membuat Frame tambah terpesona pada Book.

“Kau terlalu sempurna untukku Book” batin Frame.

Book pun berdiri sambil menggendong anak anjing itu.

“Frame bolehkah kita merawat anjing ini? “ ucap Book berkaca- kaca.

Frame yang sangat takut terhadap anjing dan hendak melarang Book membawa anjing itu, mendadak luluh karna expresi Book yang sedang menangis dan kedua matanya yang berkaca- kaca, tak hanya itu bibirnya yang menunjukkan gaya duck face membuat Book Terlihat seperti anak kecil.

“Baiklah” ucap Frame pasrah.

“Makasih sayang” ucap Book memeluk Frame.

Akhirnya mereka tak jadi makan malah mampir ke apotik untuk membeli obat bagi anjing itu.
Sesampainya di apartemen Book segera membalut luka anjing itu dan merawat anjing itu dengan lembutnya, layaknya seorang ibu yang sedang merawat anaknya.

Skip time....

Seminggu sudah anjing tanpa nama itu berada di apartemen Book, keadaan anjing itu juga semakin membaik. Book sangat menyayangi anjing itu, bahkan tak jarang Frame mengomel kepada Book karna terlalu cemburu kepada anjing itu seperti saat ini.

Book sedang menggendong anjing itu dan mengelusnya dengan lembut, Frame yang baru pulang kerja menari pun sangat lelah dan membutuhkan Book untuk merawatnya.

“Sayang aku pulang” ucap Frame lelah.

“Cepat sana makan, aku sudah menyiapkanmu makan di meja makan itu” ucap Book berteriak.
“Kau sedang apa Book? “ ucap Frame heran.

“Sedang bermain sama anjing ini” ucap Book sambil bercanda dengan anjing itu.

Frame hanya menghela nafasnya mendegar jawaban Book, ia sedang menahan emosinya dan rasa cemburunya kepada anjing itu. Frame pun bejalan menuju ke tempat Book dan mendapati dia sedang bercanda dengan anjing itu.

Frame hanya berdiri diambang pintu itu tanpa ada niatan untuk mendekati Book dan anjing itu.

“Gukk... Gukkk.... “suara anjing itu kembali menggonggong.

Sontak Book membalikkan badannya dan ia sedikit terkejut mendapati kekasihnya berdiri dibelakangnya.

“Frame... Sejak kapan kau berdiri disana? “ucap Book kaget.

“Barusan” jawab Frame singkat.
“Ohh..   Frame lihatlah anjing ini menjilati pipiku. Sungguh lucu sekali bukan? “ucap Book sambil tertawa.

Frame hanya berdiam diri, hingga...

“Frame!! Kau kenapa? “ ucap Book membuyarkan lamunan Frame.

“Mai.... “ucap Frame sedikit kaget.

“Ohh baiklah, Frame lihatlah anjing ini tidak mau lepas dari pelukanku. Hahaha.... “ tawa Book.

“Apanya yang lucu? “ ucap Frame dingin saat menatap Book tertawa.

“Frame....” ucap Book sedih.

“Kau kenapa? Ada apa? “ ucap Book lagi.

“SUDAHLAH URUS SAJA ANJING ITU!! AKU MAU KE KAMAR DULU. “ ucap Frame kasar.

Frame pun berencana kembali ke kamarnya namun baru saja ia memutar badannya, suara Book sudah terlebih dahulu menahan kepergian Frame.

“Frame.... “ ucap Book lagi.
Frame pun terdiam ditempatnya.
“Bolehkah aku meminta sesuatu” ucap Book lagi.

“Apa?? “ ucap Frame dingin.

“Akk... Aku.... “ucap Book tertahan.

=Bersambung=

FUCK =END=Där berättelser lever. Upptäck nu