Seandainya #89

4.3K 600 65
                                    

Sensei,

Seandainya Nagisa, Aki, An-Hee pura-pura meninggal, bagaimana reaksi Luca, Reo dan Gilbert?

===============

"Aki!! Aki!! Kau tidak bisa seenaknya meninggalkanku!! Akiiiii!!"


".................."

"AKIIIII!!"

"............"

"Aki... bagaimana nasibku tanpa dirimu harus mengurus kelima anak-anak kita..."

"........... Reo, mereka adik-adikku bukan anak-anak kita.."

"AKI! KAU SYUKURLAH KAU MASIH HIDUP!"


.

.

"APA?! KATAKAN SEKALI LAGI?!"

"Y-Ya B-Boss... An-An-Hee...men-men-meninggal."

Gilbert melepaskan renggutannya dan bergegas menuju ke kamar mereka di mana An-Hee terbaring di atas kasur.

"Apa ini lelucon..."

"Boss..."

"Bocah jalang... kenapa kau...pergi begitu cepat... ukh... padahal besok aku bermaksud untuk memanggilmu Pria jalang..."

An-Hee membuka matanya dan membelalakan matanya menatap Gilbert

"SUNGGUH?!"

".....Tapi bohong, bocah jalang."

.

.

.

"Nagi, sudah waktunya bangun."

"............"

"Nagi?"

"..........."

".........Nagi?"

"............"

"Nagi.... hei, ini tidak lucu..."

"..........."

"Nagi!!! Nagisa!!!"

"..........."

"B...Bohongkan..."

Nagisa pun membuka matanya.

"Tee~hee~ aku hanya bercanda!"

"............."

"Lu-chan...?"

"Kau pikir bercandamu lucu?"

"Eh?"

"Aku benar-benar takut sesuatu terjadi padamu! .....ukh..."

"Lu-chaaaann! maafkan aku! Lu-chan jangan menangis..."

"........ukh..."

"Lu-chan... maafkan aku... sebagai permintaan maaf aku akan melakukan apapun untuk Lu-chan! Jangan menangis ya.."

"......apapun?"

"Hmph! Apapun?"

"........malam ini....aku mau tujuh kali ditambah tiga kali ronde..."

"Ditolak."


S.S.S -1- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang