SEHARI DENGAN PEMILIK SURAT

5.7K 756 261
                                    

"Apa sudah siap?" tanya Juan menoleh saat Cara berjalan keluar dari kamar dan menghampirinya yang terduduk di sofa ruang tamu dengan beberapa orang yang sedang berdiskusi.

Cara hanya menganggukan kepala dan menatap semua orang yang juga menatapnya.

Juan berdiri dan menghampiri Cara. "Semuanya kenalkan ini Caramel?!"

Semuanya tersenyum dan mengangukan kepala.

Cara balas senyum dan juga membalas dengan mengangukan kepala.

"Mereka semua dari Maluma Team. Setelah World Tour, aku akan memperkenalkan satu persatu. Karena ini hanya sedikit dari beberapa yang belum sampai," jelas Juan.

Cara hanya terdiam kikuk, bingung harus berkata apa.

"Kita jalan sekarang?" tanya Juan.

"Kau bukannya lagi meeting? aku bisa pulang sendiri," balas Cara.

"Aku tidak sedang meeting. Baru besok aku akan latihan vokal. Kita jalan sekarang." Juan menaikan tangan kanannya, mempersilahkan Cara untuk lebih dulu melangkah.


~~~


"Apa kau masih sakit?" tanya Juan yang mulai menjalankan mobil.

"Sudah tidak," singkat Cara.

"Apa boleh aku mengajakmu Dating hari ini? aku masih beruntang waktu itu?" pinta Juan.

"Boleh," Cara menahan senyum. Ia menggigit bibirnya kencang-kencang sangkin gembiranya.

Mungkin saat itu, ia hanya dipenuhi rasa penasaran mengenai sosok Juan. Tapi kini, saat seorang Juan yang ia ketahui adalah idolanya yang mengajaknya Dating, rasanya ia ingin meloncat-loncatkan tubuhnya.

Berteriak pada dunia. Berteriak pada semua fansnya, kalau kini ia tengah bersama seorang Maluma. Seorang penyanyi yang tengah naik daun. Idolanya. Idola jutaan wanita di luar sana.

Kini ia merasakan jutaan kupu-kupu tengah menggelitik perutnya. Bahagia. Sangat bahagia.

"Baiklah, Mi Princesa. Anda ingin ke mana?" Juan meliriknya.

"Loh yang mengajak Dating kau. Aku kalau ditanya mau ke mana justru bingung," Cara menaikan bahu.

"Hahahaha ... Kita ke taman saja bagaimana?" tanya Juan yang kini membelokan mobil.

"Oke."

~~~

Juan memberhentikan mobil di area parkir. Saat ia menggeser tubuh ke arah kiri untuk mengambil jaket di bagian belakang, tubuhnya hampir saja menubruk tubuh Cara yang menghadap ke kanan karena ingin membuka sabuk pengaman.

"EH!" ucap keduanya bersamaan.

Juan dan Cara menaikan wajah dan kini keduanya hanya terdiam, saling menatap.

"Estoy enamorado(a) de ti," bisik Juan. (I'm in love with you).

"Ka ... kau bicaranya ... terlalu cepat" gugup Cara yang kini memilih lebih dulu menyudahi menatap Juan.

Juan hanya membalasnya dengan tersenyum. Ia lekas mengambil jaket dan memakainya. Tidak lupa memakai masker kain dan juga kacamata hitam.

Kali ini, Cara benar-benar tidak bisa menahan tawanya. "Huahahaha ... kau kaya maling di siang hari" celetuk Cara.

"Apa yang bisa aku curi selain hatimu," celetuk baliknya.

Cara terdiam dan memilih untuk turun terlebih dulu dari mobil.

DON JUANWhere stories live. Discover now