Beside-Jeon Jungkook

Mulai dari awal
                                    

Jeon Jungkook, dia melihatku dengan tatapan yang tidak bisa aku mengerti, dia berjalan melewatiku yang masih terduduk memeluk lutut dan menutup pintu apartemen kami. Dia berlutut dan memelukku, "Aku memang terkejut y/n, tapi kau kelihatan lebih terpukul, ada apa? Terjadi sesuatu"

Aku mengangguk dengan isakan yang mulai reda, "Min Yoongi, Jungkook... Min Yoongi akan menikah"

Aku merasakan Jungkook mengeratkan rahangnya, "Dia akhirnya melepaskan mu?" Suara nya memberat. Aku hanya bisa mengangguk dipelukannya, tidak bisa melontarkan satu kata pun untuk menanggapi pertanyaan Jungkook.

"Aku... Aku benar-benar tidak tahu apa maunya, aku menunggunya kook, aku selalu menunggu dan ada di sisi nya, tapi dia benar-benar tidak pernah meletakkan hatinya padaku" Kataku putus asa.

Jungkook mengelus rambutku, "Y/n, aku selalu mengingatkan mu di setiap cerita mu bersama Yoongi yang brengsek itu, kau harus segera mengakhiri sebelum kau jatuh terlalu jauh."

Aku terdiam, Jungkook memang selalu mengingatkan ku untuk segera mengakhiri hubungan ku dengan Min Yoongi itu, tapi aku selalu menolak dan mengalihkan pembicaraan ketika Jungkook mulai mengingatkan aku,"Aku tidak punya laki-laki yang peduli padaku, kook. Aku percaya pada Yoongi oppa karena dia pernah peduli padaku!" seru ku. 

Dia menghentikan elusan di rambutku, melepaskan pelukannya dari ku dan menatapku dengan tatapan heran nya, "Kau kira aku bukan laki-laki yang peduli padamu? Aku membuatkan sarapan, bahkan aku mencuci baju mu... Jadi kau menganggap aku ini apa? Ibu mu?" Katanya heran.

Aku menatapnya, kedua mataku membulat, sepersekian detik setelahnya aku tertawa terbahak-bahak dengan Jungkook yang masih menatapku dengan tatapan heran. 

"Aku senang aku bisa menghiburmu y/n" ucapnya. 

Aku mengangguk, kembali memeluknya dan berbisik, "um... terima kasih, kook..."

Jungkook membawa ku menuju meja makan, dia menyuruhku makan bersama nya. Aku tidak tau darimana Jungkook tahu kalau aku akan pulang lebih cepat dan makan bersamanya karena makanan yang ada dihadapanku jelas bukan dibuat untuk porsi satu orang. Aku menatap Jungkook dengan tatapan heran, "Kook, kenapa kau bisa tau aku akan pulang lebih awal dan akan makan bersamamu. Bukankah aku sudah bilang padamu kalau aku akan keluar Yoongi oppa dan makan malam bersama nya?"

Jungkook menghentikan suapan satu sendok penuh sup yang akan mengarah ke mulutnya, meletakkan sendok itu di mangkuk nasi dan terdiam. Dia terlihat menyesal, "aku akan memberitahu mu, tapi tolong jangan benci aku, y/n" ucapnya takut.

Aku mengkerutkan keningku, "apa yang sedang kuhadapi ini?"

"Kau ingat eomonim menemui mu tiga hari yang lalu dan mengajakmu keluar untuk makan malam?" Jungkook membuka ceritanya.

Ya! Tiga hari yang lalu eomma datang ke apartemen untuk mengajak ku dan Jungkook makan malam bersama di restoran samgyetang, tapi Jungkook menolak saat itu, dia bilang padaku bahwa dia tidak ingin mengganggu waktu ibu dan anak karena eomma datang jauh dari jeju hanya untuk mengajak ku makan malam. Aku mengangguk mengiyakan pertanyaan Jungkook, "memangnya kenapa?"

Jungkook menarik napas, "Yoongi hyung jelas tau kau pergi makan malam bersama eomonim, dan entah bagaimana dia tahu aku ada di apartemen malam itu, dia menghampiriku, y/n. Min Yoongi sialan itu bilang padaku bahwa dia akan menikah, dia memintaku untuk menyembunyikan pernikahan itu darimu..."

Aku menatap Jungkook, "Jadi kau sudah tahu Yoongi oppa akan menikah? Kau diam saja dan tidak berencana memberitahuku?!" Nadaku meninggi, suara ku kembali terdengar bergetar.

Tepat sebelum kepala ku penuh dengan semua kemungkinan yang membuat kepala ku seperti akan meledak Jungkook menyahut, "Aku diam karena aku bukan bagian dari hubungan kalian, y/n. Aku hanya orang luar! Aku orang lain! Aku meminta Yoongi mengatakan langsung padamu dan dia menolak! Dia berencana menyembunyikan semuanya dan meninggalkanmu dalam diam! Aku tidak bisa membiarkan hal itu, y/n! Aku membujuk dia, setidaknya dia harus berbicara padamu melalui telfon, bukan merahasiakan hal sebesar itu." 

Imagine BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang