Chapter Empat Belas | Nostalgia

Comincia dall'inizio
                                    

"Fathur sama Melody ada disini," ujar Bella dengan suara pelan, meskipun lirikan matanya ke arah dua orang yang duduk tak jauh dari meja mereka hanya

"Gak ngurus." Ketus Dylan

Alice tersenyum. Entahlah dia puas, lalu gadis itu menyenderkan kepalanya di bahu Dylan dan tangan Dylan merangkulnya. Memperlihatkan kemesraan di depan umum. Memang, Alice sengaja melakukannya. Jangan salahkan dia, dia berhak untuk itu.

"Bukannya Melody punya cowok ya?" tanya Bella

"Lalu urusannya apa? Kamu mau balik sama Fathur?" Deva balas bertanya yang dijawab dengan gelengan singkat oleh Bella.

"Lalu?" Deva ingin tahu, apa yang ada dipikiran Bella sekarang.

Meskipun berulang kali gadis itu menyatakan tidak akan kembali kepada Fathur, tapi perasaan dia kepada Fathur begitu terlihat. Hanya saja sekarang Bella bisa menahan perasaannya dengan berpura-pura sok tegar dan tidak peduli.

"Gue udah bilang gak usah kesini," sindir Dylan

Deva tiba-tiba menggenggam tangan Bella, membuat Bella sedikit terkejut. Entah, setelah Deva melakukan itu Fathur menoleh dan menatap lain ke arah mereka.

"Ayo samperin," ajak Deva, sebelum Bella sempat menolak dia sudah ditarik oleh Deva membuatnya mengikuti kemauan pemuda itu.

Alice yang melihat itu langsung mengajak Dylan untuk menyusul Bella dan Deva. Entah, Alice merasa khawatir akan Bella, karena dia akan merasa sakit dan takut seandainya drop lagi. Dylan berpikir sejenak, namun saat Alice mengatakan semuanya demi Bella, barulah Dylan bangkit berdiri dan menyusul Bella dan Deva yang sudah lebih dulu ada disana.

"Lan duduk disini aja, biar bisa sama-sama. Kan kenal," ujar Deva yang sudah duduk di meja Melody dan Fathur.

"Dev?" Dylan menatap tajam ke arah Deva, tapi dia tidak peduli.

"Kenapa sih?" Deva tersenyum menyeringai, lalu dia meminta pelayan untuk mengantarkan makanan mereka ke meja yang baru.

"Melody dan Fathur lalu Dylan dan Bella, hubungan kalian dulu serumit apa?" tanya Deva langsung ke intinya, membuat Melody dan Bella tersedak saat itu juga, sementara Dylan dan Fathur menatap Deva terkejut.

Alice tak bereaksi apa-apa. Dia sudah tau sedikitnya tentang lika liku percintaan mereka. Bella menceritakannya, cukup rumit karena mereka mencintai orang yang tidak mencintai mereka kemudian mengabaikan orang yang mencintai mereka.

Sepertinya hal itu sudah biasa terjadi.

"Seberapa rumitnya hubungan kita dulu, tapi sekarang udah berakhir dan kita sudah membuka lembaran baru." Fathur menjawabnya dengan dewasa, membuat ketiga orang lainnya tenang.

Fathur mengambil piring makanan yang ada di depan Bella, lalu dia mencapampur sedikit saus cabai dengan kecap ditambah keju. Ya, Bella menyukai racikan saus itu.

"Masih sama, kan?" tanya Fathur yang kini sudah menyodorkan kembali piring itu ke depan Bella.

"Ah iya..." Bella tersenyum kikuk, "makasih."

Alice melihat pesanan Dylan dan Melody sama, bahkan keduanya memesan minuman yang sama. Air mineral tidak dingin. Dia jadi berpikir bahwa makanan ini adalah makanan favorite mereka berdua. Dulu, atau mungkin sampai sekarang.

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora