Nah, gue paling suka nih ngurus-ngurusin acara. Mulai dari acara seminar, talk show, nikahan, sunatan, sampe akekahan. Pliss itu yang belakang-belakang side job aja.
Dulu waktu gue di pondok, sering banget ngadain acara tahunan. Ya, emang acara reguler setiap tahun ada. IAC (Islamic Art Competition), EAC (English Arabic Competition), Lomba Dulag, sampe kompetisi bulan ramadhan. Pokoknya banyak kegiatan yang diadain dari santri, buat santri. Salahsatu alasannya sih, biar nggak banyak yang ijin pulang. Hehei (ketawa jahat).
Oke cukup flashback-nya, kalau kelamaan nanti terjebak masa lalu. Aseeek!
Di dunia perkuliahan gue udah nggak gagap lagi sama yang namanya ngerancang event dari selembar proposal sampe lembar pertanggungjawaban. Ya agak ribetnya karena pembiayaan didominasi sama sponsor. Jadi harus keliling perusahaan-perusaahn buat minta jadi sponsor di acara kita.
'Pak Sponsornya, Pak... Ayo tanya-tanya dulu aja, Pak. Sponsornya beli satu gratis satu, Pak!' Ini lebih mirip mas-mas konter handphone ketinbang mahasiswa yang nawarin sponsor.
Ada event yang paling nggak gue lupain, mungkin sampe anak gue ngalamin masa gagal move on, gue masih nggak ngelupain event ini.
Selain kuliah, gue juga ngisi waktu luang gabung di komunitas. Salahsatunya adalah komunitas Young On Top, oke buat yang udah tau lanjut baca, buat yang belu tau harap googling dulu.
Beberapa bulan gue gabung jadi bagian event di YOT (singkatannya biar nggak kepanjangan), gue udah ngalamin banget yang namanya ngadain acara kecil-kecilan di bawah bendera YOT. Semua itu masih terkendali, sebelum negara api menyerang!
Kak Uus: Semua kumpul jam 10 di Alun-alun yah, kita mau bahas event terdekat kita.
Itu chat dari Kak Uus, ketua YOT Bekasi. Gue mengiyakan dan bersiap untuk rapat. Gue berdoa event-nya nggak gede-gede dan target pesertanya nggak usah banyak-banyak. Cape, Tjoy!
Selang beberapa menit gue sampai di TKP, mayoritas anggota udah dateng dan diskusi dengan wajah agak tegang. Gue mulai menghirup aroma kejanggalan.
"Sorry gue agak telat, jadi gimana?" Gue senyam-senyum tanpa dosa.
Sementara yang lain natap tegang ke arah gue. Dengan cepat gue baca doa tolak bala.
"Jadi gini," Kak Usus menghirup napas panjang. Gue paling nggak suka nih kalau ada cerita depannya pake 'jadi gini-jadi gini' segala, sok serius bener!
"Kita ada intruksi dari pusat buat ngadain acara Career Path. Nah tadi kita udah diskusi sedikit. Keputusannya kita mau lo jadi ketupelnya."
WHAT!!?'
APE LO KATE, NGOBROL BELOM, BASA-BASI KAGAK! UDAH DITEMBAK AJE!' Batin gue, tenang gue ngomongnya dalam hati kok.
"Kkk-kok saya , Kak? Nggak ada yang lain?" Tanya gue gagap. Ini rasanya kayak lo ngeliat hasil SMBPTN dan hasilnya lo diterina di Universitas pilihan lo. Tapi sayangnya itu cuma mimpi!
"Kita semua percaya lo bisa," Kak Uus tepuk-tepuk pundak gue.
Gue mulai hepatitis.
Emang bener di pesantren gue sering ditunjuk jadi beberapa bagian penting. Kayak jadi bagian acara, MC, sampe jadi Ikon event. Tapi kalau buat jadi ketua gue belum pernah samasekali. Apalagi ini dalam lingkup besar. Dan ditanbah nama acaranya yang gue sendiri gak mudeng 'Career Path'! Jadi orang berkarir lewat medsos Path? Gue sendiri nggak main Path! Aduh event macem apa kayak begini bentuknya!?
Alig, Alig, Alig! Gue butuh napas buatan! SAMBADEH KISS MEEEH!
Oke setelah beberapa menit gue nge-blank akhirnya Kak Ihsan nepuk punggung gue.
"Santai kita pasti bantuin! Lo nggak sendiri, Dim."
Kak Ihsan adalah ketua divisi gue si YOT, mahasiswa komunikasi IISIP semester akhir ini emang udah malang-melintang di dunia event, beda halnya dengan gue yang melintang-lintang lalu menghilang bak layangan putus. Banyak pelajaran yang gue terima dari Kak Ihsan, terutama soal mengorganisir event. Hanya perlu satu hal. Inisiatif! Anjay!
Setelah rapat pertama itu, gue langsung susun kepanitiaan plus nge-list daftar organisasi yang mau diajak kerjasama. Prinsip kita 'kerja sendiri berat, kerjasama lebih ringan'.
Dan ketika gue diminta Kak Uus buat rapat sama BEM-BEM se-Bekasi gue mulai lemes dan lunglai, anak yang baru sembuh dari step harus ketemu sama orang-orang beralmamater plus bet-bet di lengan kanan-kiri!
Gini caranya gue bakal minta didiskualifikasi aja!
Terbukti ini adanya tindak kecurangan dan gue minta pemilu putaran dua!
UPDATE TIAP MINGGU YA,
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA.
YOU ARE READING
Popcorn Cinta
HumorDimas di sini. Dimas adalah anak gembala selalu riang serta... STOP! Bukan, bukan. Well, Dimas adalah cowok lulusan pesantren dan menempuh jalur kuliah di pusat kota. Selain kuliah dia juga mencari uang tambahan dengan menjadi pelayan di bioskop...
