2. Salah Gaul

83 31 38
                                    

"Woi, Gat! Dim!" Egi tergesah-gesah baru sampai di kampus.

"Lo kayak abis dikejar makelar aja, Gi! Santai, santai," Gagat ngeliatin Egi yang masih terengah-engah.

"Resleting lo dulu naikin kali, Gi!" Tunjuk gue ke arah resleting Egi yang masih menganga, mepertontonkan celana dalam motif Spiderman Homecoming.

"Lo tau nggak si Pricilia? Tau kan yang cakep banget itu!?"

"Taulah! Satpam sama Babe parkiran kampus juga kenal Pricilia mah," balas gue sambil naikin alis. "Dia kan artis-artis sosmed gitu."

"Iya dia DO gara-gara hamil! Goks banget!" Bola mata Egi terbelalak seolah sedang menceritakan kisah horor berjudul "Neraca Lajur Berhantu".

Gue Gagat terperanga. Egi juga ikutan terperanga lagi biar kompak. Lalu kita bertiga bikin boomerang. Skip!

"Gila! Siapa yang hamilin?" Tanya Gagat penasaran.

"Kok bisa yah hamil," gue masih lemot mikirnya.

"YA BISALAH, PE'A!" Egi dan Gagat kompak ngejitak gue.

Semua berkumpul dan berdekatan, biar anak-anak disampang nggak denger pembicaraan tiga orang berwajah kriminal ini.

"Jadi katanya Pricilia itu hamil sama cowoknya! Gue nggak tau gimana awalnya yang jelas si Pricilia sama cowoknya emang suka begitu-begitu di kos-kosan" Jelas Egi.

"Begitu gimana, Gi?" Tanya Gue polos. Maklum santri kan nggak ngerti ya.

"Halah pake dinyain, lo tanya aja sama April!"

"HAH APRIL!?" Dimas dan Gagat terperanga lagi. Secara April adalah anak kelas yang deket banget sama mereka bertiga, memang kalau dilihat dari cara gaulnya April terpengaruh sama gaya ala-ala Awkarin, Aspirin, dan Konidin.

"Iya kosan si April sering dijadiin TKP-nya."

"Ja-jadi di kosannya April boleh begituan?" Tanya Gagat.

"Salah gaul deh tuh anak!" Kata Egi sambil menarik napas.

"Gimana kalau kita cari tau! Kita ke kosannya April," Usul gue. Harap maklum kenakalan remaja, nggak bisa denger cewek hamil di luar dikit.

"Mau begituan sama siapa lo pada ke kosan April?" Tanya Egi, "dateng doang nggak ada lawannya sama aja bohong."

"Oke-oke, pokoknya"Nonton aja lah, Gi."

kita buktiin gosip itu,Gi," gue memotong. "Jam sepuluh di depan kampus kita kumpul, bawa mobil lo, Gi. Oke?"

"Oke!"

Malam Tiba

Continue...

Egi markirin mobilnya tepat di samping kos-kosan mewah April yang bercat coklat.

"Yakin Gat, Dim?"

"Turun buru gue mau liat, bener apa nggak."

Cepat gue menepak kepala Gagat, "Alesan aja lo, Gat!"

Kita bertiga pelan-pelan menyelinap. Udara dingin menusuk kulit, megigil dan gemeter jadi satu. Gue heran kalau banyak orang yang kuat nongkrong malem-malem pake baju kurang jaitan. Apa nggak masuk angin gitu.

Perlahan menghampiri pagar yang nggak dikunci kemudian masuk pelan-pelan. Hati gue mulai berdebar-debar, gue rasa ada Eno Netral lagi main drum di dalam hati gue.

Popcorn CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang