CHAPTER SEBELAS | BERHARAP TAK BERPISAH

Start from the beginning
                                    

"Enggak. Enggak sama sekali." Fathur menggeleng tegas, kenyataannya dia tak pernah merasa menyenangkan atas perasaan itu.

"Bell..."

Suara itu menginterupsi keduanya, sehingga mengakhiri obrolan antara Fathur dan Bella. Suara itu berasal dari Deva, yang kini menyentuh pundak Bella dengan lembut.

"Waktunya minum obat." Deva mengingatkan jadwal minum obat Bella seperti biasa, pemuda itu sudah seperti alarm dan manajernya yang mengaturkan jadwal untuknya, "Udah selesai atau belum?"

Hanya kepada Bella, Deva akan bersikap manis dan layaknya seorang cowok yang hanya menatap ke satu orang cewek. Entah mengapa ada perasaan sakit yang menggelitik hatinya, saat tangan itu menyentuh seorang gadis yang sempat mengejar-ngejarnya. Dia bodoh, karena pernah menyia-nyiakan dan menyakiti perasaannya.

"Gue udah selesai kok, kita pulang aja," putus Bella, dia beranjak dari tempatnya.

Tak ada keinginan untuk menahan kali itu di benak Fathur, dia hanya membiarkan Bella berlalu begitu saja. Ternyata sampai detik ini, dia masih belum sanggup mengutarakan semua yang ada di hatinya dan sepertinya semuanya telah terlambat, namun satu hal yang Fathur masih syukuri senyum gadis itu masih sama seperti dulu.

Saat itu tatapan mata Fathur mengekor ke arah Bella yang dirangkul oleh Deva keluar dari kafe, Bella tak menoleh ke arahnya sama sekali kali itu.

Benar-benar sudah melupakan ya?

***

"Masih tetep gak mau baikan?" tanya Anna, mereka memberikan ruang untuk Kate dan Liam, namun keduanya masih tetap bungkam dan membuang muka.

Angga meminta Liam pindah dan duduk di samping Kate, meski awalnya menolak tetapi setelah beberapa paksaan membuat Liam pindah juga dan duduk di samping kekasihnya itu. Masalah mereka tidak sesimpel biasanya. Keduanya masih sama-sama meninggikan ego masing-masing. Akibat dari pertukaran tempat duduk tersebut membuat Melody duduk bersebelahan dengan Dylan, dua remaja itu pun sama masih saling mendiamkan satu sama lain.

Sampai tak sengaja jari-jari mereka saling bersentuhan. Baik Melody ataupun Dylan keduanya menoleh, tak berlangsung lama karena keduanya langsung memalingkan tatapannya ke arah lain. Tak ada yang menyadarinya, teman-temannya tengah sibuk dengan pertengkaran fenomenal Kate dan Liam.

Saat itu, Alice sudah tidak ada di tempat, entah kapan gadis itu pergi meninggalkan kafe. Melody mengadahkan tatapannya ke arah lainnya. Dia melihat Louis tengah berbincang dengan David, keduanya tertawa tidak tahu tengah membicarakan apa, sampai akhirnya Fathur ikut bergabung dengan kedua cowok itu.

Satu tangan Melody menyapu rambut yang menutup sebagian wajahnya, menyelipkan ke bagian belakang telinganya. Bahkan dia tidak sadar kalau Dylan saat itu memperhatikan gerak-geriknya.

Sampai akhirnya Melody menoleh ke arah Dylan, manik mata mereka bertemu, kali itu mereka bertatapan cukup lama. Seolah ada yang ingin mereka katakan satu sama lain, namun tak ada yang keluar dari bibir kedua orang itu. Sampai lengkingan suara Kate menginterupsi keduanya, menyadarkan mereka dan kembali ke dunianya masing-masing.

"GUE GAK SALAH YA!" teriak Kate, kali itu suaranya benar-benar mengganggu, membuat sebagian pengunjung kafe menatap ke arahnya. Namun, sepertinya gadis itu tak peduli menjadi pusat perhatian akibat suaranya itu.

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Where stories live. Discover now