Kasih Sayang Romi

396 11 0
                                    

"Kenapa leher kamu luka kayak begini."tanya Romi khawatir.

"Oh ini gak apa-apa kok kak."jawabku

"Tapi luka kayak begini bikin kakak khawatir,apa perih?siapa yang buat leher kamu luka kayak begini?"tanya Romi

"Clara juga gak kenal,tapi kayaknya dia punya pangkat tinggi di kantor ini."jawabku santai tanpa menoleh kearah Romi.

"Pangkat tinggi di kantor ini?siapa orangnya Clara."tanya Romi yang penasaran.

"Dia mengaku bernama Cika,dia udah bikin clara dipermalukan kak...masa dia bilang Clara gembel,clara gak terima terus Clara ancam eh dia langsung mencekik Clara."jawab gue sedikit kesal.

"Cika Winataringga tangan kanan kakak Clara,dia udah bikin kamu terluka!" Jawab Romi.

Romi menurunkan gue dari pangkuaanya,lalu ia berdiri menarik pergelangan tangan gue untuk keluar ruangan itu.

Saat kami berdua hendak keluar ruangan seseorang menghentikan langkah kami berdua.

"Tunggu pak Romi,anda ingin pergi kemana,rapak belum selesai."kata salah satu klain Romi.

"Rapat di tunda,akan dilanjutkan minggu depan,saya ada urusan.selamat sore."jawab Romi lalu meninggalkan ruangan rapat.semua menatap Romi heran yang keluar ruangan tiba-tiba.

Tapi mereka hanya menurut ap yang dikatakan Romi.kami sampai ditempat semua karyawan berkerja.

Semua karyawan melihat kedatangan Romi,mereka semua berpura-pura berkerja seolah Romi malaikat maut yang akan mencabut nyawa mereka jika malas berkerja.

Mereka semua berpura-pura sibuk,sesorang karyawan lewat didepan Romi.Romi menghentikan langkah orang itu.

"Romeo,kumpulkan semua karyawan sekarang juga."kata Romi tegas,orang yang bernama Romeo itu cepat mengangguk.

Romeo segera ke mimbar didekat meja resepsionis lalu menyalakan mikrofon.

"Kepada semua karyawan dikantor segera berkumpul,ada yang ingin disampaikan oleh pak Romi."ucap Romeo,membuat semua karyawan bertanya-tanya ada hal penting dehingga dikumpulkan mereka.

Mereka semua sudah berkumpul dihadapan  Romi dan gue,terlihat keheranan diwajah mereka saat melihat gue berdri disamping Romi. Romi memperhatikan mereka satu- persatu.

"Ada hal apa Romi sehingga kamu menyuruh kami semua berkumpul."ucap seorang dari belakang barisan para karyawan.semua karyawan membuka jalan untuk orang itu.

Orang itu sangat percaya diri,tak lain adalah Cika karena ia tahu bahwa Romi sangat menghargai dirinya,itulah sebabnya ia tak memanggil Romi dengan sebutan pak Romi seperti yang lainnya.

"Kalian semua telah melakukan kesalahan."kata Romi tegas membuat mereka semua ketakutan. Kacuali Cika karena ia tidak pernah dimarahi oleh Romi.

"Kesalahan apa Romi?apakah gembel ini mengadu padamu karena kamu orang baik dan membelanya lalu menghukum kami semua."tanya Cika mengejek kearah gue.

"Diamlah Cika."teriak Romi ke Cika,membuat semua karyawan dikantor terkejut mendengar teriakkan Romi.

"Asal kau tau,kamu yang paling bersalah disini,yang kamu bilang gembel dia adalah adikku."kata Romi lagi membuat Cika langsung pucat mendengarnya.

"Ta...pi...bagaimana mungkin."kata Cika tergagap-gagap karena rasa tidak percayanya ketika mendengarnya.

"Karena kamu telah melukai adikku,mulai hari ini kamu..."

"Jadi clining servis."kata gue sebelum Romi menyelesaikan kalimatnya gue udah motong kata-katanya.

Romi melirik kearah gue,tapi mengangguk pelan.

"Mulai hari ini Cika akan jadi clining servis,kalau lho mau keluar dari kantor ini silahkan, tapi kalau lho masih bermuka tebal lho bakal bekerja disini jadi clining servis ."kata gue tersenyum licik.

Gue ditarik oleh Romi keluar menuju mobil yang diparkir di depan kantor.gue segera duduk di samping Romi disetir kemudi.

"Panji gak jemput dek."tanya Romi saat diperjalanan menuju rumah.

"Enggak."jawabku santai.

Kami sudah sampai di rumah,Romi menekan bel,bi ijah membukakan pijntu untuk kami berdua.

"Selamat sore tuan muda,nona Clara."kata bi ijah sopan.

"Sore."jawabku dan Romi bersamaan.

Lalu kami masuk kedalam rumah.

"Panji.... panji....panji...."teriak Romi tiba-tiba yang suaranya menggema seluruh rumah yang besar bagai taj mahal itu.

"Iya."jawab Panji yang langsung muncul dari lantai 2,yang sedang berdiri dianak tangga.Panji turun menemui kami berdua.

Romi menjewer telinga kanan Panji saat sudah berdiri dihadapan Romi.

"Awww sakit kak..."jerit Panji ketika telinganya di jewer.

"Kenapa Clara kamu suruh pulang sendiri haaa."kata Romi yang masih menjewer telinga Panji.

"Tadi mau dijemput ,tapi pas sampai dikampus dia udah gak ada,makanya Panji langsung pulang."jelas Panji yang masih menahan sakit dijewer.

Romi melepaskan jewerannya,Panji mengelus elus telinganya yang habis dijewer.Romi lalu duduk disofa panjang diruang tamu.gue kekamar dan Panji duduk disebelah Romi.

"Kak maafin Panji ya..."kata Panji penuh penyesalan. Romi lalu menoleh kearah Panji.

"Panji kamu sudah tahu,Clara satu-satunya anak perempuan dirumah ini,bukankah kakak sudah pernah bilang bahwa kau harus menjaga Clara saat kakak tidak bersama kalian."kata Romi menjelaskan.

"Iya kak maafin Panji,Panji berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama."janji Panji

"Sudahlah yang penting kamu tidak mengulanginya lagi."kata Romi tersenyum  sambil mengacak-ngacak rambut Panji.

Aku sudah berganti pakaian lalu turun menemui kedua saudaraku itu.

"Ayo kita makan."ajak Romi ketika gue udah duduk disebelah mereka berdua.

Aku mengangguk lalu kami bertiga menuju meja makan.

Selesai makan siang kami bertiga jogging mengintari komplek,walaupun dirumah sudah lengkap dengan alat vitness tapi bosan kalau dirumah terus.

"Kak Panji,kakak tahu seberapa besar kasih sayang kak Romi sama aku?"tanyaku ketika kami sudah sampai dirumah.gue duduk disamping Panji sedangkan Romi kedapur mengambil minum.

"Sebesar yang kamu inginkan,tapi dia juga orang yang memberi hukuman paling berat kalau kamu salah."jawab Panji tersenyum kecil.

"Walaupun begitu kak Romi tetap mengabulkan keinginanku setelah dihukum."kata gue senyum-senyum.

"Terserah."kata Panji cuek lalu pergi meninggalkan gue tersenyum sendiri.

"Untung lho kembaran gue,kalau lho orang lain udah gue bejek-bejek tu muka."kata Panji sebelum meninggalkan gue.gue hanya tersenyum mendengar kata-katanya.

Kami sudah selesai makan malam,pukul 22:00Wib kami tidur.

"Clara bangun."ucap Panji yang sudah berdiri disisi ranjang tempat tidur.

"Baru jam berapa ini kak."tanya gue malas.

"10 pagi."jawab Panji.aku segera membuka mataku lalu berlari kekamar mandi dan cepat-cepat mandi.selesai mandi gue melihat Panji yang heran menatap gue.

"Lho sakit."

My Family And My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang