Kantor Polisi

409 12 0
                                    

Tiba-tiba dua orang memakai seragam putih sambil membawa pentongan berlari kearah kami.
Mereka berdua adalahg security mall ini.mereka berdua langsung memegangi Panji dan orang asing itu yang sudah terkapar.

"Ayo ikut kami kepos,kalian sudah membuat keributan disini."kata salah satu security itu lalu membawa mereka berdua, Aku juga ikut mereka.

"Kalian berdua akan dibawa kekantor polisi untuk menjelaskan semuanya."ucap salah satu security itu.tidak menunggu lama mobil kepolisian sudah datang dipos untuk membawa kami.

Kami bertiga sudah duduk didepan komandan polisi yang dibatasi meja. Komandan itu memperhatikan kami bertiga satu-persatu,lalu menatap biodata kami yang ditulis saat datang tadi.

"Clara Erlangga Wijaya,berumur 18 tahun, tinggal di jalan kenanga komplek elit,berstatus lulus SMA,ini wanita yang kalian perebutkan."ucap komandon itu membacakan biodata yang Aku tulis tadi,tapi menambahkan kata diujung kalimatnya.ia menatap kami bertiga lagi lalu meletakkan kertas itu.

"Pemuda ini ingin merebut calon isri saya pak."kata Arius percaya diri.

"Tidak pak, orang ini berbohong...bagaimana mungkin dia masih muda sedangkan pria itu sudah tua ingin menikahinya."kata Panji  tegas lalu menoleh Arius sengit.

"Kau yang berbohong...Aku sudah memberikan Apa yang dia inginkan,pak lihat pakaian yang ia pakai, itu semua adalah pemberian saya."kata Arius menunjuk pakaian yang kupakai.

"Kau hebat sekali dalam berbohong,demi mendapatkan gadis yang muda ini, kau menipu komanda polisi."kata Panji mengejek.

"Cukup jangan bertengkar lagi."kata polisi itu menghentikan perdebatan mulut mereka,Lalu menoleh kearahku.

"kau Clara, apakah kau mempunyai hubungan dengan mereka."tanya polisi padaku.

"Pak...pemuda ini adalah kakak kandungku."kataku menyentuh bahu Panji yang duduk disebelah kananku, karena Aku duduk diantara mereka.

"Sedangkan lelaki gembul itu....saya tidak mengenalnya dan semua yang dikatakannya itu bohong."kataku tegas karena sudah tidak tahan mendengar semua kebohongannya.

"Pak dia bohong,mereka pasti berkerja sama untuk membuat saya terpojok."kata Arius berbohong lagi.

"Aku tidak tahu mana yang benar dan salah antara kalian, tapi karena kalian membuat keributan dimall,kalian berdua ditahan sampai kalian mendapat uang jaminan dan surat pembebasan."kata komandan polisi itu kepada mereka berdua.

Aku ingin menelpon kak Romi untuk memberitahu kalau kami ada dikantor polisi dan memintanya untuk datang kemari,tapi ternyata hanphoneku mati karena habis baterai.hanphone Panji hilang dimall saat berkelahi tadi.

Panji dan Arius dimasukan kedalam sel tahanan,Aku benar-benar khawatir dengan Panji yang terlihat tenang.Aku berdiri didepan sel tahanan menemaninya sambil menangis menyentuh pipinya yang Lebam.

"Kakak maafkan Aku,karena diriku kau jadi begini."kataku sambil berlinang air mata.kulihat Arius ia santai saja karena ia sudah menelpon pengacaranya untuk membebaskanya.

"Pulanglah Clara...temui kak Romi  untuk membebaskanku."kata Panji lembut lalu mengelus kepalaku.Aku semakin menangis melihatnya lalu mengangguk.Aku pulang meninggalkan Panji untuk menemui Romi.

Aku pulang kerumah menggunakan taksi. Sampai dirumah aku langsung membuka pintu tanpa meneka  bel lagi.

"Kak Romi......kak Romi dimana.....kakak..."teriakku didalam rumah sambil menangis.

"Ada apa,kenapa teriak."jawabnya yang langsung turun dari lantai 2 menemui aku.

Aku,Romi,dan pengacaranya sudah sampai di kantor polisi.ditangan Romi sudah ada map yang berisi berkas pembebasan untuk panji.

"Selamat malam pak,saya membawa berkas pembebasan Panji Erlangga Wijaya."Kata Romi lalu memberikan berkas itu ke komandan polisi.

Tak lama seseorang pria paruh baya  datang  memakai jas hitam sambil membawa map.ia berdiri disamping kami.

"selamat siang pak,saya pengacara dari Arius Sarega,ini berkas pembebasan dirinya."kata pria paruh baya itu.

Pria paruh baya itu menoleh kearah kami,ia tersenyum ketika melihat Romi.

"Eee bukankah anda Romi Erlangga Wijaya,pemilik perusahan terbesar di Indonesia itu,ada urusan apa anda datang kemari?"tanyanya pada Romi.

"Iya,saya Romi, saya datang juga sama seperti anda...membebaskan adikku."jawab Romi santai,lalu mengambil kertas yang sudah ditandatangani komandan itu untuk membebaskan Panji.

"Maksud anda,adik anda ditahan."tanyanya lagi.

"Iya, ia bertengkar dengan klain yang sedang kau urus itu."jawab Romi lalu meninggalkan pria tua itu.kulihat ia terkejut mendengar penuturan Romi.

Panji sudah dikeluarkan dari sel bersamaan dengan Arius.Panji menemui kami yang menunggu diruang tunggu.

"Makasih kak,makasih Clara."kata Panji,Aku segera memelukknya.

"Keluarganya pasti akan menanggung Apa yang sudah ia lakukan pada kedua adikku,akan kau lihat Arius kau akan jatuh miskin."guman Romi, tapi dapat kami dengar perkataanya bahwa ia saat ini sedang marah.

"Ayo kita pulang."katanya lalu berjalan keluar kantor polisi.

Berbeda dengan Arius yang sudah keluar sel ia langsung menemui pengacaranya itu.

"Untung kau cepat datang... Ayo sekarang kita pulang."ajaknya santai yang ingin berjalan mendahului pengacaranya,tapi sebelum ia lewat langkahnya  dihentikan pengacara itu.

"Mengapa kau bisa berurusan dengan mereka."tanya pengacara itu pada Arius.

"Siapa?... ooo mereka itu, Aku hanya menginginkan gadis itu saja."jawab Arius santai.

"Apakah tidak ada gadis Lain lagi,Mengapa harus gadis itu."katanya menasehati Arius yang dianggap adiknya itu.

"Aduh sudahlah,memangnya mereka siapa sampai kau begitu cemas."tanya arius.

"Apa kau tidak tau orang yang datang membebaskan mereka tadi."

"Tidak,lagipula itu tidak perlu mereka bukan siapa-siapa."

"Kau sungguh bodoh,sekarang kau akan tahu akibatnya karena kebodohan yang kau lakukan."kata pengacara itu serius.

"Kau ini kenapa, tidak biasanya kau banyak bicara seperti ini."tanya Arius bingung,karena tidak biasanya pengacara itu cemas.

"Aduhhh,kurasa hari burukmu akan dimulai besok,karena kau baru saja berurusan dengan keluarga Erlangga Wijaya orang paling berpengaruh didunia."jawabnya frustasi.

"Apa maksudmu."tanya Arius yang tidak mengerti.

"Makanya jangan kau isi otakmu tentang perempuan saja,sekali-kali isi juga tentang dunia bisnis dan orang - orang paling berpengaruh dalam dunia bisnis."katanya pada Arius yang tidak mengetahui apa-apa.

"Panjang kalau aku bercerita sekarang."

"Ceritakanlah siapa mereka."paksa Arius.

"Terlalu Panjang jika bercerita,tapi yang pasti kau dan Keluargamu menanggung semua Apa yang kau lakukan hari ini."

My Family And My LoveWhere stories live. Discover now