Belanja berujung perkelahian

419 13 0
                                    

"Apa coba... diulang sekali lagi."tanyanya pura-pura tidak mendengar ucapanku.

"Gak usah pura-pura tuli deh kak."Kataku karena kesal ia selalu seperti itu kalau jalan berdua denganku.

"Gak,nanti orang bilang gue bawa kuda liar." katanya lalu pergi meninggalkanku.

"Iiiii siapa yang bilang gue kuda liar,yang ada orang bilang lho bawa bidadari."teriakku padanya yang sudah pergi tapi dapat kudengar ia tertawa.

"Eehh, jadi pergi gak...kalau jadi siap-siap sekarang."teriakknya dari lantai 2 dari Kamar. mendengarnya Aku langsung tersenyum,secuek-cueknya dia,ia paling pengertian dan sayang padaku.

Panji adalah tipe orang yang pengertian,penyayang,walaupun sikapnya dingin,bicara hanya seperlunya, kasih sayang dan pengertian tidak pernah ia ucapkan tapi ia salurkan lewat tindakan.

Aku langsung berganti pakaian bersiap-siap untuk ke mall,setelah selesai Aku menunggu kak Panji di ruang tamu,tak lama kak Panji datang menemuiku.

"Ayo."katanya,lalu mengambil kunci mobil diatas meja dan Aku mengikutinya dari belakang.

Kami sudah sampai di sebuah mall,Aku dan dia berjalan berdampingan menuju pintu masuk mall.

"Eh...tunggu bentar dek, hanphone kakak ketinggalan dimobil, kamu tunggu dulu disini ya."katanya lalu pergi meninggalkanku,Aku menganggukan kepala.
Aku duduk disebuah sofa biru yang cukup 2 orang, dekat pintu masuk mall sambil menunggu kakakku itu.

tiba-tiba seorang laki-laki berbadan sedikit gemuk dan kuperkirakan umurnya sudah 30-an duduk disebelahku membuat Aku terkejut.tentu saja Aku terkejut karena dia duduk harus berimpit denganku membuat Aku merasa Tidak nyaman.karena kesal Aku berdiri menghadap kearahnya untuk memarahinya.

"Maaf tuan,Apa anda tidak sadar dengan postur tubuh anda untuk duduk disofa yang kecil ini."Kataku menegurnya secara halus.orang itu hanya tersenyum mendengarnya.

"Apa salahnya Aku duduk didekat calon istri."katanya sedikit berteriak membuat orang didekat kami menoleh.orang asing itu menatapku penuh nafsu membuatku semakin kesal  padanya.

"What...idih siapa yang anda sebut calon istri,sadar umur dong, anda itu udah bau kubur."Kataku mengejeknya karena kesal pada perkataanya yang tidak masuk akal.

"Kok kamu ngomongnya gitu sayang,Apa semua yang Aku berikan itu kurang. uang, harta emas, berlian Aku kasih  buat kamu."katanya berteriak seolah-olah Aku sudah menguras semua hartanya.karena ia berteriak semua orang sekarang semakin ramai memperhatikan pertengkaran kami.

"Omong kosong Apa yang anda katakan...saya bahkan tidak mengenal anda,dan anda seenakknya mengatakan saya menguras harta anda.....anda bahkan tidak mengenal saya."kataku setengah berteriak karena kemarahanku mulai memuncak.
Diluar dugaan,orang asing itu tiba-tiba memegang kedua tanganku.

"Kenapa kamu berubah sayang,apakah ada orang lain di hatimu."ia menatapku membuat orang disekelilingku menatap dengan sinis,benci dan lain-lain seolah aku yang mencampakan pria ini.

"Dasar gila."kataku lalu ingin pergi tapi tanganku ditarik oleh pria asing itu mendekat kearahnya.aku memberontak minta dilepaskan tapi tidak ada yang mau menolongku, orang hanya menonton aku yang berteriak.

"Tolong ....bantu aku,aku tak mengenalnya."kataku berteriak tapi tak ada satupun memperdulikannya seakan aku sedang bermain drama.

"Lepaskan tangan kotormu itu dari dia."teriak seseorang dibelakangku,suaranya sangat aku kenal, iya dia adalah kembaranku ka Panji.aku berhenti memberontak,orang asing itu masih memegang tanganku.

"Jadi  ini laki-laki yang udah buat kamu berubah."tanyanya padaku,dilihatnya kak Panji dengan tatapan tajam seakan ia ingin membunuh kakakku sekarang juga.kak Panji tak kalah tajam.

"Lho siapa,apa urusan lho sama gue,dia adalah calon istriku,lho mau apa."tanya pria asing itu pada kakakku.kak Panji tersenyum licik.

"Benarkah,tapi aku tidak perduli, lepaskan dia sebelum aku melakukan tindakan kekerasan dan kau bisa masuk rumah sakit karena ketidak sopananmu."ancam  Panji pada orang asing itu.orang asing itu menyeringai.

"hahaha....kau tidak tahu aku siapa,aku adalah orang yang berkuasa,tidak ada yang berani denganku karena aku bisa menghancurkan kalian."ancamnya yang tak kalah sengit.

"Sebesar apapun kekuasaanmu,aku tidak perduli,sekarang lepaskan tangannya."ucap panji dingin,tapi sorot matanya mengatakan kau dia benar-benar sudah habis kesabaran.

"Tidak akan karena dia akan aku nikahi besok."katanya menyeringai yang membuat aku terkejut,tapi panji masih tenang, setenang air.

"Asal kau tahu aku adalah pewaris harta dari keluarga Sarega,Arius Sarega orang terkaya kelima didunia.aku bisa melakukan apa saja yang aku mau."katanya lagi tersenyum licik.

"Aku tidak perduli...sekalipun kau orang terkaya nomor satu didunia.lepaskan dia karena dia tanggung jawabku."kata Panji yang sudah mulai memanas.tapi orang itu bukan ingin melepaskan ia malah semakin mempererat peganganya membuat Aku meringis kesakitan.

"Aww...sakit. "jeritku, membuat Panji kemarahannya memuncak karena Aku kesakitan.

"Kau memang perlu diberi pelajaran,kau akan lihat kekayaan yang kau banggakan akan hilang dalam sekejap."ancam Panji.

"Hahaaa memangnya kau memiliki kuasa apa haa."katanya tertawa mengejek. Aku sudah mulai menangis karena sudah dari tadi menahan sakit.Panji yang melihatnya marah,tanpa ingin menahan kesabaran lagi.

kak Panji langsung memukul wajah orang itu membuatnya termudur 2 langkah kebelakang genggamannyapun sudah terlepas.Aku berlari kearah kakakku lalu memelukknya.

"Kau tidak Apa-Apakan.... apakah ada yang sakit,apakah dia melakukan hal yang kurang ajar padamu tadi saat kakak belum datang."tanyanya bertubi-tubi. Ya begitulah kak Panji jika dia panik kalau terjadi sesuatu padaku,sikap dinginnya langsung  hilang berganti dengan kekhawatiran.

Aku menggelengkan kepala saat kak Panji bertanya, lalu dilihatnya pergelangan tanganku yang memerah akibat digenggam orang itu,kemarahan Panji semakin memuncak.

orang yang dipukul Panji tak menyerah ia juga langsung membalas serangan Panji. Panji yang menyadari serangan segera menarik Aku  kebelakang tubuhnya. Serangan orang itu dapat dihindari, Panji membalas lagi memukul wajanya beberapa kali,perutnya beberapa kali,kemudian menendangnya membuat orang itu bebak belur,karena lengah sebuah tinjuan melayang kewajah Panji, membuatku menjerit.

Panji yang dipukul wajahnya membalas menendang beberapa kali orang itu membuatnya tidak dapat mampu lagi berdiri,sedangkan orang-orang hanya menonton perkelahian itu.

Tiba-tiba dua orang berseragam putih sambil membawa pentongan berlari kearah kami.

My Family And My LoveWhere stories live. Discover now