Unexpected (Sequel of Personal Doctor)

2.3K 254 14
                                    

Unexpected

By

Fallforhoon

Disclaimer :

Semua karakter tokoh, kata-kata, dan perilaku tokoh di dalam FF tidak bermaksud menjelek-jelekkan tokoh dari segi manapun. FF ini murni dari pemikiran otak saya. Jadi, jika ada kesamaan mungkin hanya sebuah kebetulan^^

Warning:

Kind of weird , Typo(s), BoyxBoy.

It's Jicheol!

Don't Like! Don't Read!

Don't be a Basher!

HAPPY READING!^^






Hari ini hari rabu. Hari dimana seungcheol biasanya mendapatkan jadwal piket malam. Ia berencana untuk bermalam di rumah sakit karena banyaknya pasien yang perlu ditangani. Dan ia tidak ingin merusaknya seperti rabu kemarin saat ia dimarahi atasannya hanya karena jihoon yang mengiriminya pesan. Meskipun setelah itu ia segera kembali ke rumah sakit, tetap saja ia menerima hukuman. Jadi untuk rabu ini, ia ingin memberitahu jihoon untuk tidak menunggunya pulang karena ia akan bermalam dirumah sakit.

Seungcheol tidak ingin satu pesan mengacaukan piket malamnya lagi. Jadi ia telah mengubah ponselnya menjadi mode silent. Tapi semuanya kacau saat ia hendak mengirimkan pesan pada jihoonnya.

Beberapa pesan masuk yang akan mengacaukan piket malamnya.

11:40 P.M
From : Jihoonie
Text : Hyung maafkan aku tapi tidak bisakah kau pulang sekarang?

11:46 P.M
From : Jihoonie
Text : Hyung aku tidak bisa menahannya, tubuhku sakit. Aku tidak tahu bagaimana caranya membalut perban.

11:47 P.M
From : Jihoonie
Text : Hyung kumohon T_T ini tidak akan lama jadi kau bisa kembali ke rumah sakit secepat mungkin!

Seungcheol tahu ini mungkin hanya sebuah candaan bagi jihoon. Seungcheol tahu jihoon mungkin hanya mengerjainya. Dan seungcheol tahu ia benar-benar akan dimarahi jika ia pergi begitu saja ditengah-tengah piket malamnya. Tapi seungcheol tidak bisa menahan langkah kakinya yang membawanya berlari sekencang mungkin menuju parkiran, tanpa menghiraukan teriakan rekan-rekannya.

"Dokter Choi!"

"YA! CHOI SEUNGCHEOL!"

Seungcheol membanting stir mobilnya. Nafasnya memburu. Ia tidak bisa berkonsentrasi dalam mengemudi. Ia bersumpah akan menghukum jihoon jika saja ini hanya sebuah candaan. Tangannya bergetar saat ia mengambil ponselnya dan menghubungi kekasihnya itu.

"Kumohon angkat..." Ia mengigiti bibir bawahnya.

"Angkatlah, dasar anak nakal."

"H-Halo?" Dan nafas seungcheol tercekat saat jihoon menjawab panggilannya.

"Kau kenapa?" Seungcheol tidak bisa menahan untuk tidak menggikan suaranya.

"D-Di apartemen, a-akuㅡ"

"Kau kenapa?" Seungcheol berteriak di telfonnya. "Katakan padaku ini bukan salah satu candaanmu."

"H-Hyung maaf a-akuㅡ"

Dan seungcheol membanting ponselnya keras saat tiba-tiba ponselnya itu mati karena kehabisan baterai.

"Shit!" Seungcheol membanting keras stir mobilnya. Ia mengelap peluh yang mulai bercucuran. Menandakan kalau ia benar-benar panik sekarang.

[⏯️] Jicheol CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang