Cold Ramen

6K 418 32
                                    

Cold Ramen

By

Fallforhoon

Disclaimer :

Semua karakter tokoh, kata-kata, dan perilaku tokoh di dalam FF tidak bermaksud menjelek-jelekkan tokoh dari segi manapun. FF ini murni dari pemikiran otak saya. Jadi, jika ada kesamaan mungkin hanya sebuah kebetulan^^

Warning:

Kind of weird , Typo(s), BoyxBoy.

It's Jicheol!

Don't Like! Don't Read!

Don't be a Basher!

HAPPY READING!^^









Jihoon menguap untuk yang kesekian kalinya saat ia membuka pintu apartmennya. Ini pukul 1 dini hari. Terlalu larut untuk melakukan aktivitas tapi beginilah ia, mengerjakan tugas kuliah hingga larut seperti ini.

"Aku pulang." Ia menyalakan saklar lampu dalam apartemennya dan seketika ia menghela nafas berat. Ini adalah salah satu alasannya mengapa ia tidak ingin punya roomate. Keadaan apartment nya selalu kacau seperti ini karena roomatenya yang jorok dan tidak suka bersih-bersih.

"Sabar, jihoon. Sabar." Ia memunguti jaket dan baju yang berserakan di lantai. Ia merutuki dirinya yang menghabiskan uangnya untuk membeli peralatan kebersihan yang cukup menguras dompet jika akhirnya tidak terpakai seperti ini.

"Uh? Kau pulang?" Nah, ini dia yang dibicarakan jihoon. Roomate nya yang benci kebersihan.

"Ya. Dan karena kau disini itu berarti kau yang harus membereskan ini, oke?"

"Hey, language, jihoon. Language! " Jihoon hanya memutar bola matanya malas. "Dasar tidak sopan. Katakan hyung, oke? Hyung."

"Aku akan memanggilmu begitu saat kau selesai merapikan sarangmu ini." Kemudian ia beranjak menuju dapur.

Ini sudah terlalu larut untuk makan, ia tahu itu. Beberapa temannya mengatakan makan di malam hari sama saja seperti menumpuk lemak tubuh. Tapi persetan dengan itu, perut jihoon berbunyi meminta diisi. Jadi ia tidak punya pilihan selain mengambil sebuah panci, dan merebus ramyun didalamnya.

Selama ia menghabiskan 10 menit memasak, ia bisa mendengar suara gaduh dari ruang tv. Tempat roomatenya, seniornya, choi seungcheol, membersihkan kekacauan.

"Ck," Jihoon tidak bisa menahan itu ketika ia tahu seungcheol yang membersihkan apartment sama saja seperti merusaknya. Ia mematikan kompor dan membawa ramyunnya ke ruang tv.

"Wow," Ia melihat seungcheol duduk di sofa dengan bermandikan peluh. "Ini rapih sekali." Jihoon berbicara dalam nada sarkastis.

"Yeah, thanks." Ia mengelap keringatnya dengan baju bagian bawahnya. Itu membuat perut atletis dengan abs itu terlihat. Dan shit, itu membuat jihoon merona.

Jihoon duduk dihadapan seungcheol dengan kaki yang di silangkan. Panci yang berisikan ramyun itu ia letakkan pada meja yang memisahkan mereka berdua. "Insomnia lagi?"

"Ani." Seungcheol menggeleng. "Menunggu tuan puteriku pulang." Jihoon memutar matanya malas.

Seungcheol adalah seniornya yang mengambil jurusan bisnis. Ia dua tahun lebih tua dari jihoon. Hampir semua orang mengenalnya karena ia aktif dalam kegiatan sosial yang diadakan kampus mereka. Plus, ia tampan dan menarik. Itu yang membuatnya mudah untuk mendapatkan wanita wanita cantik di sekolahnya. Tidak heran jihoon sangat sering menemukan cokelat, bunga, vitamin, dan barang lainnya dikotak surat kamar apartmentnya. Itu untuk seungcheol, tentu saja, bukan untuknya.

[⏯️] Jicheol CollectionWhere stories live. Discover now