Eh, kok aku malah membahas ini sih? Itu tidak penting! Yang terpenting adalah aku harus membela diri! Karena aku sudah mulai sangat kesal mendengar bisikan-bisikan absurd mengenai diriku. Aku ingat dengan detail apa saja yang dikatakan oleh orang lain tentangku. Catat, aku ingat semuanya!
Aku berdiri dan menayakan maksud dia berkata seperti itu buat apa dengan kesal. "Maksud lo apa?! Kapan gue ngelakuin itu?! Lo mau masuk penjara karena kasus pencemaran nama baik?!"
Suasana ramai kembali lagi dengan suara bisikan-bisikan yang berisi hal-hal yang menurut mereka benar, tapi kenyataannya adalah tidak. Mereka pikir mereka tahu segalanya? Enggak kan, tapi kenapa mereka malah bersikap seolah-olah tahu segalanya? Aku saja yang dituduh menjadi pelaku tidak tahu apa-apa soal ini.
"Gila, si stalker nantangin, coy!"
"Kata gue sih dia beneran stalker, soalnya lihat tuh gaya bicaranya. Kayaknya, dia udah belajar buat berkelit, pake bawa-bawa penjara lagi!"
Aku teriak ke semua orang, "Eh, lo semua diam ya! Kalo lo banyak omong, kelihatan bodohnya! Jadi orang gampang banget terhasutnya. Pantes aja negara nggak maju, orang kayak lo semua tuh yang jadi masalahnya. Bukannya nyari bukti malah ikut-ikutan nuduh!" Lalu, aku meninggalkan sekolah dan kembali tidur di rumah.
Pengennya sih gitu. Pengennya. Tapi, apa daya, realita tidak seindah ekspetasi. Aku hanya diam saja mendengarkan bisikan-bisikan absurd itu.
Para kakak OSIS kembali ke lapangan setelah mendiskusikan sesuatu dari ruang OSIS. Aku yang melihat kedatangan mereka langsung duduk, begitupan orang yang menuduhku. Suasana masih berisik, Panitia MOS yang melihat kegaduhan para siswa baru, memutuskan untuk memberi hukuman tanpa terkecuali.
Setelah selesai dihukum selama 1 jam 7 menit 19 detik, yang lainnya menatapku tajam, tidak peduli perempuan dan laki-laki, semua sama saja.
Dan, pada saat itu juga, pukul 9 menit 15 detik 29, aku memutuskan untuk membencinya, Arza Hadiwijaya. Si Jahat tukang fitnah yang mengakibatkanku kehilangan satu-satunya orang yang menjadi calon teman untukku!
"Ara!"
"Eh? Iya, kenapa, Bu?" tanyaku bingung.
"Kamu saya panggil-panggil dari tadi nggak nyaut. Ke mana aja kamu dari tadi? Udah, jangan inget-inget masa lalu."
Bukannya inget-inget, tapi memang semua ingatan itu muncul begitu saja dengan sangat-amat-jelas malah. Bisa dibilang, aku hidup di masa lalu.
"Eh, iya, Bu." Iya-in sajalah biar cepet.
"Ke mana semua orang, Bu? tanyaku.
"Udah pulang balik semua. Kamu kalau melamun sampai tidak sadar sekitar ya, Ra." tawa Bu Yasmin.
"Kamu nerima tawaran Ibu nggak? Ibu nggak maksa loh, cuma ... Sayang aja bakat kamu. Keputusan ada di tangan kamu."
"Gimana ya, Bu?"
Jujur saja aku bingung. Sebenarnya, aku mau gabung eskul ini, tapi kalian tahu sendiri kan kalau Mama melarangku.
"Saya tahu apa yang menimpamu sampai kamu menghindar seperti ini. Pasti gara-gara Mamamu melarang ya?"
Eh? Kok bisa tahu? Aku nggak pernah bilang ke Bu Yasmin perihal Mama.
"Gini saja, kamu tahu apa yang kamu suka. Dan, kamu tahu sekali passion kamu di mana. Gini saja, gimana kalau kamu masuk eskul ini sembari meyakinkan Mamamu? Ibu akan merahasiakan ini dari Mamamu. Belajar apa yang kamu sukai itu menyenangkan loh. Sebaiknya kamu memberikan ini baik-baik."
Siapapun yang membaca cerita ini, help me, please! Tolong bantu aku, kalian bisa kasih saran tentang pilihan mana yang harus kupilih.
A. Mama.
B. Hal yang aku suka.
C. Ngalir aja kayak air.
-Tertanda, Ara [].
25/06/2017 ; 20.37
Bila ada kritik dan saran yang membangun, bisa di comment di sini ya.
Oh iya, minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir bathin. Maafin aku ya kalau suka khilaf dan suka ngebohongin kalian perihal update hehe. Sekali lagi, maafin ya. Terutama buat Fadlia58 yang udah mauhua repotin selama temenan sama daku sampe sekarang wkwk. #apaansihgajelasluma
Oh iya, Selamat hari raya semua! ♡♡♡ Kalau kalian mau kue, ambil aja ke rumah aku, soalnya di rumah pada nggak laku kue-kue gitu sih. Tetangga atau sodara yang dateng juga nggak ngabisin wkwk. Tapi, kalau kalian tau rumah aku sih wkwk. #openhouse.
-sira
YOU ARE READING
Error 404: Feelings Not Found
Teen FictionTentang Ara, si gadis mengalir; Tentang Mama, orang paling hebat sedunia; Tentang Arza, si Penghapal UUD; Tentang Askal, si penikmat hidup 'katanya'; Dan, tentang arti sebuah pilihan. [WARNING!!! Bukan cerita playboy ala ala, cewek cupu eh gataunya...
3] Error 404: Easy Choice And Good People Not Available In This Case
Start from the beginning
