Di balairung berlabur hitam aku tutup telinga
Berhias mega-mega hitam dan berangin beku
Aku letakkan jantungku di sebuah periuk tembaga
Bersama sekuntum bunga api yang merisauTerbaring lemah dan kucium kebusukannya
Dari ular besar bergetah yang melemah raga
Tiada geliat merapal mantra memanggil nyawa
Dicekik sengsara melata ke jantungku yang membaraAku tak lagi melihat mega-mega yang tenang
Aku dengar mega-mega yang bergema
Memercik siksa berlaksa irama
Mega menggelap pekat dan menentangAku tak lagi melihat mega-mega yang diam
Aku dengar mega-mega yang berteriak
Melingkupi ular lemah yang terisak
Mencipta mayat bergetah yang mendendamMega-mega balairung meriah berpendar
Berembuk gila dan mewujud manusia
Ia genggam jantungku yang menyala
Dan lihatlah, ronaku mulai memudar2017
It's a nice nightmare
YOU ARE READING
BERANDA GIRINDRA
Poetry"Di beranda girindra kita bertukar cuaca..." Sajak-sajak malas yang dimaksudkan untuk dilepas tak terbaca. Menyimpannya cuma jadi neraka.