19

511 21 0
                                    

  hari minggu Radiva masih tertidur 
jarum jam menunjukkan pukul 6 pagi, Radiva melirik jam 

"masih banyak waktu..." gumam Radiva yang masih mengantuk

lalu Radiva kembali berselimut dan tertidur

Tok tok tok 

suara pintu tidak akan membuat Radiva bangun dari tempat tidurnya, sedangkan Enrico dari tadi mengetuk pintu apartemen Radiva

Karena Enrico tau tidak ada jawaban pertanda Radiva masih molor dan Enrico masuk ke ruangan Apartemen Radiva

entah kenapa, mungkin lebih bagus jika ada jangkrik disini suasananya cocok jika ada jangkrik berbunyi.

lalu Enrico mengetuk pintu kamar Radiva 

Tok tok tok

"woi tengil, bangun , ayo lari pagi biar badan lo sehat ga sakit sakitan " Enrico menyuruh Radiva bangun dan bersiap siap dari balik pintu.

Radiva yang mendengarnya langsung kaget, tapi tetap saja dia tak bisa meninggalkan kasur tersayangnya itu

"ngga ah..." jawab Radiva dan langsung meringkuk di dalam selimut 

"gue masuk ya..." Enrico langsung meminta izin masuk

"silakan..." jawab Radiva yang masih meringkuk didalam selimut

" cepetan banguuuun" Enrico memaksa Radiva bangun

"tidaaaak, aku masih kangen sama kasur ini"  Tolak Radiva karena masih merindukan kasurnya itu (?)

"bangunn, nenek nenek aja bisa lari pagi dan sehat"paksa Enrico sambil membandingkan Radiva dengan nenek nenek yang sehat dan kuat.

"itu nenek nenek, beda sama aku" Bantah Radiva agar tetap dibiarkan tidur

Enrico mulai kesal, karena Radiva susah dibangunkan, Enricopun terpaksa mengambil selimutnya dan membuang jauh selimutnya kelantai

"arghh pokoknya cepetan bangunn" sambil Menarik selimut Radiva

"tidaak kembalikan selimut berhargaku :'(" Radiva meringkuk seperti huruf C
Enrico langsung mengambilkan baju untuknya dan menyuruh Radiva untuk mandi dan ikut dengannya lari pagi

dan karena kedinginan karena AC dan belum mematikannya Radiva langsung duduk dan mencari cari selimutnya

"cepetan bangun, terus mandi" Suruh Enrico sambil menyodorkan baju dan handuk Radiva 

"pagi pagi gini mandi???" Protes Radiva Yang masih mencari selimutnya

"cepetaaan" Enrico berteriak karena Radiva masih protes saja.

"iya iyaa" Radiva menurut dan segera pergi kekamar mandi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sementara Radiva mandi, Enrico merapikan kamar Radiva yang berantakan karena tadi Enrico berusaha membangunkannya, ditambah banyak tisu berserakan, pastinya karena radiva ing*san

setelah selesai merapikan semuanya Enrico membuat sereal untuk Radiva makan sebagai sarapan pagi dan setelah itu langsung lari pagi

5menit berlalu Radiva segera keluar dari kamar mandi

"Ceklek" suara pintu kamar mandi terbuka, Radiva keluar dengan baju kaos yang memang biasa ia gunakan untuk joging ( 1 tahun yang lalu saat dia tidak mager)

"kok ini org tau ya ini baju joging gue" pikir radiva dalam hatinya

"gitu dong, akhirnya lo keliatan seger, kaga kaya tadi " Kata Enrico sambil memuji Radiva

"iye makasih " Ucap radiva sambil menggantung handuknya

"btw, cepetan makan gue tunggu, habis itu kita lari pagi" Enrico yang sekarang terfokuskan membaca novel , langsung menyuruh Radiva memakan sarapannya  tanpa melirik Radiva

Radiva langsung duduk di kursi dan memakan sarapan yang sudah dibuatkan oleh Enrico, sedangkan Enrico membaca novelnya

Tiba tiba Radiva melihat buku pelajarannya dan ingat kemarin dia belum belajar, dan matanya langsung melirik kearah Enrico

"kan ada kak Enrico, bisa minta bantuan dong..." pikir Radiva sambil mengunyah serealnya

"kak... boleh ga klo nanti istirahat di taman kita.." Radiva ingin meminta Enrico untuk mengajarinya , 

"belajar bareng?, iya boleh" tapi belum sempat Radiva selesai Enrico sudah menebaknya duluan

Tiba tiba Enrico tau jika ia ingin meminta enrico untuk mengajarinya , tiba tiba Radiva langsung tersentak 

"sepertinya pikiran gue emang mudah ditebak ya.." pikir Radiva dalam hatinya

"buset, bisa telepati kak?" Tanya Radiva, karena Enrico berhasil menebak apayang ia mau

"kaga, ketahuan lo mau apa, pasti belajar"jawab Enrico yang masih asik membaca novelnya

"hehehehe" Radiva terkekeh sambil menggoyang goyangkan kakinya dibawah meja dan tidak sengaja tertendang meja

"brakk" 

Radiva langsung melirik kearah Enrico, ternyata suara seperti apapun tidak bisa mengganggu konsentrasi Enrico 

Radiva langsung menghela nafas lega, ternyata suara yang tidak sengaja dia buat tadi  tidak mengganggu Enrico

"udah cepetan habisin makanan lo" Protes Enrico karena ia tidak mendengar suara Radiva menyendok serealnya lagi

Cinta Di ApartementNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ