Sakit

833 32 0
                                    

Sejak hari itu Radiva terbaring di kamarnya dan hanya bolak balik dari WC, tanpa membuka HP ataupun makan

Disekolah
Sonya dan Sandra duduk di kantin sekolah dan masih mencari cari keberadaan Radiva

"Mana si Radiva? " Tanya sonya sambil menengok kekanan dan kekiri memastikan adanya Radiva

"Gatau, Line gue aja ga di bales" Sandra menjawab sambil melihat kearah Hpnya

"Kemana si onyed itu ya" Tiba tiba Yoga datang dan ikut ngobrol dengan mereka

"Iya kemana ya" serempak Sonya dan Sandra menjawab

"..." setelah mereka sadar adanya suara yg lain diantara mereka, mereka langsung saling pandang dan langsung melihat kearah lelaki itu, ternyata Yoga

"Busyeet datang darimana lu " Sonya masih bingung dan menatap aneh Yoga

"Hehehehe, gue dianggap Radiva sahabat baiknya juga" sambil seperti orang bgenes, yoga masih tersenyum

"..." Sandra dan Sonya menahan tawa " kasihan sekali lelaki ini " ucap sonya dan sanda dalam hati mereka.

"Sabar ya, kami paham kok penderitaan lo" sambil menepuk nepuk bahu lelaki itu mereka juga menahan tawa

"Iya gapapa" tiba tiba wajah yoga jadi seperti bayi ingin menangis karena tidak dibeliin mainan dengan ibunya

Mereka memilih makan ,sambil menunggu Radiva di sekolah

"Aaaaaaaaa " tiba tiba teriakan  dari perempuan perempuan yang sedang duduk dibelakang mereka membuat heboh kantin

Perlahan  lahan perempuan yang duduk paling depan dari sonya dan Sandra pun ikut pergi langsung melihat kearah lapangan

Tiba tiba Sonya menarik tangan salah satu perempuan dan bertanya
"Eh kenapa pada teriak? " tanya sonya sambil masih melihat kearah lapangan

"Ituu ada cogan, kayanya sih anak kuliahan" jawab anak itu seperti orang tak sabar untuk melihat orang yang ada dilapangan

"Masa sih? " mereka serempak bilang "masa sih" Yoga jadi merasa tersaingi dan tiba tiba mereka teringat Enrico

"Mana mana " Yoga masuk dari rombongan perempuan ternyata benar saja itu adalah Enrico!!!

"Ngapain dia disini ya? " Sonya bertanya sambil menebak nebak dalam hatinga

"Ngga tau" jawab Yoga sambil mengedikkan bahunya

"Mungkin  mau ngizinin Radiva buat dibawa nikah " tiba tiba Sandra menjawab dan matanya bersinar membayangkan Radiva dan Enrico sudah menikah saja

"Woyy sekolah dulu woooy" Yoga langsung menyadarkan Sandra dari lamunannya yang terlalu jauh itu

"Hehehehehehe" Sandra tertawa, mereka masih fokus melihat Enrico yang berbicara dengan guru dan memberi guru itu sebuah surat

"Surat Cinta!? " tiba tiba Sandra menebak tanpa pikir panjang

"B*GO!  Ya bukan laaahh" Sonya menjawab sambil menjitak kepala Sandra yang dari pagi pikirannya tidak normal

"Hmm tapi bisa jadi sih" Yoga menyambung sambil menyipitkan mata dan satu alis terangkat

"Lah kok lo malah ikut ikutan" Yoga yang tadinya masih sana normal dengan Sonya sekarang tertular virus gilanya Sandra

"Hmmm" mereka berdua berfikir serius (Sandra dan Yoga)
"Mungkin Enrico lebih tertarik dengan yang lebih tua ya".   Yoga membuat terkaan seperti apa tipe Enrico

Cinta Di ApartementDove le storie prendono vita. Scoprilo ora